Gempa Besar Landa NTT, PVMBG: Awas Ada Bahaya Ikutan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Usai gempa besar melanda wilayah NTT, Selasa (14/12/2021). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan adanya potensi bahaya ikutan yang harus diwaspadai masyarakat.
Menurut Kepala PVMBG Andiani, kejadian gempa bumi di Flores diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard). Bahaya ikutan itu di antaranya berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
"Penduduk sekitar agar mewaspadai dampak bahaya ikutan tersebut. Apabila menemukan retakan tanah pada bagian atas bukit yang berbentuk melingkar ke arah lembah, harap diwaspadai karena dapat memicu terjadinya gerakan tanah," jelasnya dalam siaran persnya.
Bahaya itu, kata dia, dapat dipicu oleh curah hujan tinggi dan guncangan gempa bumi kuat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. "Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman, sesuai dengan arahan dari BPBD dan Pemkab Kepulauan Selayar," katanya.
Pihaknya merekomendasikan agar bangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar, harus dibangun dengan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. "Pantai di Kabupaten Kepulauan Selayar tergolong rawan tsunami, oleh karena itu harus dilakukan upaya mitigasi tsunami," imbuh dia.
Menurut Kepala PVMBG Andiani, kejadian gempa bumi di Flores diperkirakan berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard). Bahaya ikutan itu di antaranya berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.
"Penduduk sekitar agar mewaspadai dampak bahaya ikutan tersebut. Apabila menemukan retakan tanah pada bagian atas bukit yang berbentuk melingkar ke arah lembah, harap diwaspadai karena dapat memicu terjadinya gerakan tanah," jelasnya dalam siaran persnya.
Bahaya itu, kata dia, dapat dipicu oleh curah hujan tinggi dan guncangan gempa bumi kuat. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.
Masyarakat diimbau tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. "Bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman, sesuai dengan arahan dari BPBD dan Pemkab Kepulauan Selayar," katanya.
Pihaknya merekomendasikan agar bangunan di Kabupaten Kepulauan Selayar, harus dibangun dengan konstruksi bangunan tahan guncangan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan. Selain itu juga harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi. "Pantai di Kabupaten Kepulauan Selayar tergolong rawan tsunami, oleh karena itu harus dilakukan upaya mitigasi tsunami," imbuh dia.
(eyt)