Surabaya Raya Tak Perpanjang PSBB, Siap New Normal

Senin, 08 Juni 2020 - 19:11 WIB
loading...
Surabaya Raya Tak Perpanjang...
Dari kiri ke kanan – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin dan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto saat mengikuti rapat koordinasi tentang PSBB di Gedung Negara Grahadi.Foto/SINDO MEDIA/Lukma Hakim
A A A
SURABAYA - Surabaya Raya, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik sepakat mengakhiri penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) setelah tiga kali memperpanjang pelaksanaan kebijakan untuk mengendalikan penyebaran Corona (COVID-19). Meski PSBB tidak diperpanjang, ketiga daerah tersebut tetap akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pihaknya sudah menyusun draft Peraturan Wali Kota (Perwali) terkait penerapan protokol kesehatan pada masa transisi PSBB.

Pihaknya akan mengatur secara ketat penerapan protokol kesehatan di semua sektor seperti di pasar tradisional, pusat perbelanjaan, industri, warung kopi hingga toko kelontong.

“Kami akan atur (protokol kesehatan) hingga ke tempat terkecil. Karena kami yakin itu cara yang efektif untuk menekan penyebaran Corona,” kata Risma, panggilan Tri Rismaharini dalam rapat koordinasi dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Senin (8/6/2020).

Risma, panggilan akrab Tri Rismaharini menjelaskan, pihaknya sepakat tidak memperpanjang PSBB lantaran desakan ekonomi. Pihaknya kuatir jika PSBB diteruskan, ekonomi masyarakat kian melemah. Di masyarakat, kata dia, juga banyak yang mengeluh atas kebijakan PSBB.

“Kami harap kita tetap bisa melaksanakan aktifitas ekonomi. Tapi protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat. Nanti akan kami libatkan TNI dan juga Polri,” ujar Risma.

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto juga sepakat tidak ada perpanjangan PSBB. Dia menilai, kasus di daerahnya mayoritas dari wilayah lain. Kasus yang murni dari Gresik, kata dia, hanya sebanyak 42 kasus. Maka, untuk mencegah penularan COVID-19, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah protokol kesehatan.

Selama new normal masih wajib masker, pemeriksaan suhu dengan thermal gun, cuci tangan menggunakan air mengalir atau hand sanitizer, menggunakan disinfektan.

“Untuk memperkuat penerapan new normal, kami akan mengerahkan aparat TNI dan Polri untuk melakukan pengawasan. Hal ini agar warga taat menerapkan protokol kesehatan, terutama di pusat keramaian seperti mal dan pasar,” terangnya.

Sementara itu, Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengatakan, pihaknya tidak memperpanjang PSBB dan memilih new normal. Meski tidak memperpanjang PSBB, pihaknya akan tetap melakukan penguatan dalam pencegahan COVID-19. Penguatan tersebut akan dilakukan di tingkat desa.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)