Distribusi Bahan Pangan hingga BBM Terganggu Geladak Perak Putus karena Erupsi Semeru

Senin, 13 Desember 2021 - 16:39 WIB
loading...
Distribusi Bahan Pangan...
Terputusnya geladak Perak akibat erupsi Gunung Semeru berdampak pada distribusi bahan pangan hingga BBM.Foto/ANTARA
A A A
MALANG - Terputusnya jembatan Geladak Perak karena erupsi Gunung Semeru berdampak pada rantai distribusi sejumlah kebutuhan pokok. Jembatan inierupakan jalan nasional yang menghubungkan dua kabupaten di Jawa Timur, Malang dan Lumajang.

Tak pelak sejumlah kebutuhan pangan hingga bahan bakar terpaksa dialihkan. Pada bahan bakar misalnya Terminal Pertamina Malang yang biasanya menyuplai hingga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, terpaksa dialihkan suplainya melalui Terminal Pertamina di Surabaya.

Baca juga: Mataram Berdarah! Rara Oyi Calon Istri Raja Diculik dan Disetubuhi Putra Mahkota

Fuel Terminal Manager Pertamina Malang Sidhi Pratomo mengakui, ada lima titik Pertashop uang dikelola Pertamina di Kecamatan Candipuro yang tak bisa disuplai oleh Malang, dikarenakan putusnya Jembatan Geladak Perak. Namun satu Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di wilayah Kecamatan Pronojiwo masih bisa disuplai dari Terminal Pertamina Malang.

"Tadi seperti kami sampaikan bahwa dengan adanya terputusnya Jembatan Geladak Perak, sangat terdampak di kami. Ada lima titik yang terdampak di sekitaran Candipuro, Lumajang. Ada lima titik Pertashop yang tidak bisa kami suplai dari Depo Malang. Akhirnya kami mengajukan permohonan disuplai dari Depo Pertamina Surabaya," ungkap Sidhi, saat ditemui MNC Portal, Senin (13/12/2021).

Namun pihaknya memastikan SPBU dan Pertashop di Pronojiwo, yang menjadi wilayah terluar yang disuplai Pertamina Terminal Malang masih aman. Khusus untuk lima titik Pertashop yang dikelola Pertamina di wilayah Candipuro, Sidhi menyebutkan ada 3.000 liter per hari kebutuhan bahan bakar yang disuplai.

Baca juga: Gempa M5,3 di Jember Getarannya Terasa Sampai Bali

"Per hari rata - rata 1.000 liter. Jadi mungkin untuk Pertashop ini maksimal kapasitas tangki 3.000 liter. Kemarin kami data sudah kami sampaikan ke Surabaya, rata-rata per titiknya itu penjualan itu rata - rata 1.000 liter per hari, sekitar 900 - 1.200 liter per hari, karena masing - masing bervariasi, tergantung letak lokasinya Pertashop tersebut. Rata-rata kami yang di pinggir jalan utama itu seharusnya lebih relatif tinggi," paparnya.

Sementara itu terputusnya Jembatan Geladak Perak, juga mengakibatkan distribusi barang di toko ritel modern Indomaret di Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Pronojiwo, terdampak. Selama ini kedua kecamatan tersebut disuplai oleh area Kabupaten Jember, namun karena jembatan terputus maka pengiriman barang disuplai dari Malang.

Asisten Kepala Toko Indomaret Pronojiwo Jiwo Harsoyo mengakui, sejak erupsi Gunung Semeru memutuskan Jembatan Geladak Perak distribusi barang di Indomaret Pronojiwo terhampat. Beberapa stok barang seperti roti, buah - buahan, dan kantong plastik tak mencukupi.

"Berdampak soalnya jembatan terputus kakau kirimannya harusnya tiap hari ini masih dicover oleh Malang. Sebelumnya ikut Jember, biasanya lewat Jembatan Geladak Perak," ucap Jiwo Harsoyo, ditemui beberapa waktu lalu.

Keterlambatan pengiriman dari Malang diakui membuat beberapa makanan utamanya dengan masa kadaluarsa pendek tampak kosong. Mengingat biasanya setiap hari dikirim dengan stok banyak, karena adanya jembatan yang putus, stok barang pengiriman berkurang.

"Kalau keterlambatan nggak ada, cuma stoknya sedikit, roti buah yang habis. Kalau untuk makanan ringan masih banyak stok. Mengingat akhir tahun menyambut Nataru itu, produk kayak snack itu kan masih banyak, pengirimannya banyak, kalau roti di setiap hari karena kadaluarsanya cepat," bebernya.

Terputusnya Jembatan Geladak Perak juga mempengaruhi harga gula merah di Kota Malang. Hal ini disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji menyebut, selama ini stok gula merah di wilayahnya banyak dikirim dari wilayah Kabupaten Lumajang. Sehingga ketika Jembatan Geladak Perak putus, pengiriman harus memutar melalui Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, yang otomatis menambah ongkos pengiriman.

"Keterjangkauan transportasi, ketidakterjangkauan transportasi bisa menambah harga, contoh gula merah tadi naik (harganya). Keterjangkauan transportasi dulunya produsen Lumajang, karena jembatan terputus lewatnya muter, cost-nya nambah, harganya akhirnya naik, padahal stoknya ada," tutur Sutiaji, usai sidak harga pangan pada Senin pagi.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3087 seconds (0.1#10.140)