Korban Longsor Mendesak Direlokasi, Bupati Karna: Tak Semudah Itu

Senin, 13 Desember 2021 - 13:18 WIB
loading...
Korban Longsor Mendesak...
Bupati Karna saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga terdampak bencana longsor. Foto: MPI/Inin Nastain
A A A
MAJALENGKA - Bencana longsor yang melanda Desa Panyindangan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka , Jawa Barat beberapa waktu lalu, mengakibatkan sejumlah rumah rusak bahkan ada yang tidak lagi layak dihuni.

Sehingga relokasi warga yang terdampak longsor mendesak segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Namun demikian, Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengaku relokasi tak mudah dilakukan.


Bupati mengatakan, dari laporan camat, ada beberapa rumah yang kondisinya memang sudah hancur. Sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dilakukan perbaikan.

"Saya terima laporan, ada rumah yang tidak lagi boleh dihuni. Kemudian melihat geografis seperti itu, ya mungkin kita akan relokasi," kata Karna saat meninjau lokasi longsor.

Namun terkait relokasi korban, Karna ingin lokasinya tidak jauh dengan tempat tinggal warga saat ini. Namun, secara keamanan, kondisinya jauh lebih aman.



"Nanti akan dicari lahan-lahannya di dekat sini, nanti akan kita bebaskan. Nanti anggaran ada di (Dinas) Rumkintan," beber dia.

Karna pun tidak menampik, daerah Majalengka Selatan memang rawan terhadap musibah longsor. Namun, untuk membuat kebijakan relokasi warga secara menyeluruh, hal itu dinilai tidak mudah dilakukan.

Dia menyebutkan, dilihat dari titik-titik rawan bencana, hampir memiliki kerawanan dalam bencana. “Karena berbukit-bukit sih. Termasuk kampung saya di (Kecamatan) Malausma, ya begitu. Inilah yang harus dipahami masyarakat," ungkapnya.



"Tapi kan kita sulit ya. Merencanakan pemukiman untuk masyarakat, tidak semudah itu. Seperti kejadian (pergerakan Tanah) di (Desa) Cimuncang (Kecamatan Malausma). Waktu mau direlokasi, kita sudah sediakan lahan, rakyat tidak mau. Karena kejauhan. Akhirnya kita cari solusi yang dekat, yaitu di (Blok) Jotang. Walaupun kita memang harus membebaskan (lahan untuk relokasi)," lanjut Karna.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menyalurkan bantuan uang tunai dari BAZNAS untuk 25 KK. Keseluruhan, bantuan untuk 25 KK di Desa Panyindangan, Girimulya, Banjaran, Cimeong, dan Desa Kareo sebesar Rp67.500.000.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2445 seconds (0.1#10.140)