Kisah Ki Sura Mendadak Buta usai Bikin Keris Pasopati untuk Sunan Bonang

Jum'at, 10 Desember 2021 - 05:01 WIB
loading...
Kisah Ki Sura Mendadak...
Ki Sura, seorang pandai besi di Tuban, membuatkan dua keris untuk Sunan Bonang. Namun setelah itu dia buta. Foto/Istimewa
A A A
RADEN Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang suatu hari memanggil Ki Sura, seorang pandai besi di Tuban. Sunan Bonang menyerahkan pusaka cis (tombak kecil).

Kepada Ki Sura, Sunan Bonang meminta agar tombak itu dibikin pisau sunat. Namun oleh Ki Sura, cis itu justru dibuat keris berbentuk sangkelat. Sunan Bonang, ulama penyebar Islam yang juga salah satu Wali Songo itu kembali meminta Ki Sura membuat pisau sunat dari besi sisa tersebut.

Namun seperti yang pertama, Ki Sura justru mengolah tombak itu menjadi keris berbentuk pasopati. Kendati bukan yang dikehendaki, namun kedua keris tersebut tetap diterima oleh Sunan Bonang karena dianggap dapat menjadi perlengkapan para raja yang menguasai tanah Jawa.

“Tetapi Ki Sura sesudah membuat keris itu lalu sakit mata, akhirnya buta dan tidak dapat membuat keris lagi,” kata sejarawan Belanda WL Olthof dalam buku ‘Babad Tanah Jawi: Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647’, dikutip Kamis (9/12/2021).

Babad Tanah Jawi merupakan mahakarya sastra berbentuk tembang Jawa yang menceritakan sejarah dan raja-raja Pulau Jawa. Tembang ini lantas dikonstruksi ulang menjadi tulisan dalam beberapa versi, salah satunya oleh Olthof.
Kisah Ki Sura Mendadak Buta usai Bikin Keris Pasopati untuk Sunan Bonang

Seorang pengunjung memegang keris yang dipamerkan di Balai Pemuda Surabaya,
Jawa Timur, Senin (9/11/2020). Foto/SINDOphoto

Dalam versis yang disusunnya, Olthof menceritakan Sunan Bonang menuju hutan setelah menerima keris dari Ki Sura. Putra dari Raden Rahmat atau Sunan Ampel itu melihat tonggak jati berlubang di tepi air.

Tonggak itu diamat-amati. Terbetik hatinya untuk dibuat gagang keris. Setelah sampai di rumah, dibuatlah gagang untuk keris dhapur (bentuk) pasopati dan sangkelat tadi. Begitu selesai dan dirasa pantas jika dipakai para raja, oleh Sunan Bonang gagang kedua keris itu dinamai Tunggak Semi.

Di hari Jumat, Sunan Bonang salat di masjid. Saat itu Sunan Kudus melihat mengapa dia tak memakai cis. Bercerita lah Sunan Bonang bahwa tombak kecil itu telah dijadikan dua keris.

“Sunan Kudus senang sekali melihat bentuk keris tadi, lalu dipinjam dan dibuat contoh membuat keris,” ujar Olthof. Orang yang diminta membuat keris itu seorang pandai besi bernama Ki Janas. Setelah selesai, keris pasopati dikembalikan lagi ke Sunan Bonang.

Menurut Koesni dalam ‘Pakem Pengetahuian tentang Keris’, keris dhapur pasopati diciptakan oleh Mpu Ramahadi atau Mpu Ramayadi atau juga biasa disebut Mpu Ramadi, ketika sedang menempa keris di angkasa. Dia seorang mpu keturunan dewa yang sangat sakti dan memiliki umur mencapai 110 tahun.

Mpu Ramahadi hidup pada zaman Jawa Kanda sekitar tahun 125 Saka. Mpu Ramahadi menciptakan tiga buah keris yaitu dhapur Lar Ngatrap, dhapur Pasopati dan dhapur Cundrik Arum. Dalam jurnal ISI bertajuk ‘Penciptaan Bilah Keris Dhapur Pasopati Tinatah Emas Bunga Melati’ disebutkan, pasopati merupakan penggambaran dari Dwa Siwa yang juga dikenal dengan nama Sang Hyang Pasopati atau Sang Hyang Surapati sebagai salah satu dewa perang, dewa pelindung dan juga dewa bijaksana
Kisah Ki Sura Mendadak Buta usai Bikin Keris Pasopati untuk Sunan Bonang

Para peziarah memadati makam Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur. Foto/Ist

Kesaktian Sunan Bonang
Babad Tanah Jawi tulisan Olthof juga mengisahkan satu bagian tentang Sunan Kalijaga. Pada mulanya, putra Tumenggung Wilatikta bernama Jaka Said atau Raden Said gemar bermain judi. Dia bepergian sampai di Jepara.

Jika kalah judi, dia akan merampok orang-orang yang berjalan di Hutan Jati Sekar, timur laut Lasem. Suatu ketika Sunan Bonang melewati jalan itu. Dia pun dihentikan Jaka Said dan hendak dibegal.

“Besok jika ada orang lewat di sini, berpakaian serba hitam serta bersumping bunga wora-wari (bunga sepatu) merah, begal lah dia,” kata Sunan Bonang. Dia lantas berlalu dari tempat itu.

Jaka Said menunggu tiga hari lebih hingga datanglah sosok yang disebut Sunan Bonang. Berpakain hitam-hitam dengan motif bunga sepatu merah, dihadang lah pria itu.

Sosok itu tak lain Sunan Bonang sendiri. Saat hendak dibegal, dia tiba-tiba menjadi empat. Raden Said sangat ketakutan, lalu bertobat. Raden Said lalu bertapa selama dua tahun atas perintah Sunan Bonang.

Setelah itu dia pergi ke Cirebon. Di tempat itu dia bertapa lagi di tepi sungai. Setelah itu namanya dikenal sebagai Kalijaga. Kelak dia dia dijadikan ipar oleh Sunan Gunung Jati.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
5 Hal Menarik dari Prabu...
5 Hal Menarik dari Prabu Siliwangi, Mulai dari Asal Usul hingga Mitos Macan Putih
Kolonel Agus Hernoto:...
Kolonel Agus Hernoto: Legenda Kopassus yang Berani Hadang Jenderal LB Moerdani dengan Moncong Senjata
Majapahit Taklukan Kerajaan...
Majapahit Taklukan Kerajaan Thailand Berujung Hubungan Erat Melayu dan Jawa
Pengamanan Istana Singasari...
Pengamanan Istana Singasari Diperketat usai Anusapati Habisi Nyawa Ken Arok
Kisah SBY yang Selamatkan...
Kisah SBY yang Selamatkan Pimpinan Musuh saat Perang di Timor Timur demi Taati Hukum Perang
Kisah Perdebatan 2 Pemuka...
Kisah Perdebatan 2 Pemuka Agama dan Kecerdikan Ken Arok Bunuh Penguasa Tumapel
Asal Muasal Penemuan...
Asal Muasal Penemuan Nagarakretagama yang Gambarkan Tiga Kerajaan Besar di Jawa
Kisah Sultan Kalijaga...
Kisah Sultan Kalijaga Mengubah Keangkeran Alas Mentaok Menjadi Kerajaan Mataram Islam
Riwayat Nagarakretagama...
Riwayat Nagarakretagama dan Pararaton Gambarkan Kerajaan Singasari yang Dulunya Kediri-Tumapel
Rekomendasi
Celine Evangelista Menangis...
Celine Evangelista Menangis Cium Kakbah, Perjalanan Perdana ke Tanah Suci usai Mualaf
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
Menanti Sentuhan Magis...
Menanti Sentuhan Magis Patrick Kluivert di Timnas Indonesia
Berita Terkini
Profil Irjen Pol Nanang...
Profil Irjen Pol Nanang Avianto, Alumni Akpol 1990 dengan Karier Mentereng Jadi Kapolda Jatim
3 jam yang lalu
Kanit PPA Polrestabes...
Kanit PPA Polrestabes Makassar Minta Rp10 Juta ke Pelaku Pelecehan, Rp5 Juta untuk Korban dan Rp5 Juta Iptu HR
5 jam yang lalu
5 Hal Menarik dari Prabu...
5 Hal Menarik dari Prabu Siliwangi, Mulai dari Asal Usul hingga Mitos Macan Putih
5 jam yang lalu
Kisah Bripka Joko Hadi,...
Kisah Bripka Joko Hadi, Polisi Penggali Kubur Sukarela Selama 23 Tahun bagi Warga Kurang Mampu
5 jam yang lalu
Kronologi Fidya Kamalindah...
Kronologi Fidya Kamalindah Atlet Taekwondo Nasional asal Bandung Hilang 10 Tahun
11 jam yang lalu
Kasus Korupsi Pabrik...
Kasus Korupsi Pabrik Gula Asembagus, Kortas Tipikor Mabes Polri Geledah Kantor PTPN 1 Surabaya
11 jam yang lalu
Infografis
AS Gelontorkan Ribuan...
AS Gelontorkan Ribuan Triliun untuk Ukraina, Hasilnya Mengecewakan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved