SPN Polda Metro Jaya Gagas Aplikasi SIGAP untuk Dongkrak Kualitas SDM
loading...
Jajaran pimpinan Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido Polda Metro Jaya foto bersama dengan para tenaga pendidik, pengasuh, serta siswa pendidikan calon bintara Polri. (Foto: Antara/Dok. SPN Lido Polda Metro Jaya).
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi industri 4.0 institusi melalui Sekolah Polisi Negara (SPN) Lido, Sukabumi Jawa Barat.
Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya Kombes Pol Aloysius Supriyadi mengatakan, setiap tahun sebanyak 500-1.000 siswa mengikuti pendidikan dan penggemblengan sebagai calon bintara Polda Metro Jaya di SPN Lido, Sukabumi, Jawa Barat."Kekuatan organisasi Polri terletak pada kekuatan SDM yang melaksanakan tugas pokok fungsi dan peran Polri di masyarakat," ujar Aloysius di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Dalam menunjang peningkatan kualitas staf pengajar dan siswa calon bintara Polri, Aloysius menuturkan, bersama Koordinator Tenaga Pendidik (Koorgadik) SPN Lido Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Sinjaya Ghalib menggagas aplikasi SIGAP PROMOTER SPN PMJ.
Menurut dia, program aplikasi SIGAP dilatarbelakangi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar para tenaga pendidik, siswa dan pengasuh di SPN. Selama ini, penilaian kinerja tenaga pendidik, pengasuh maupun siswa calon bintara Polri dilakukan secara konvensional atau tidak berbasis teknologi sehingga perlu beralih melalui sistem digital.
Selain itu, lanjut dia, program ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan Indonesia harus mempersiapkan SDM berkualitas dan berkompetensi tinggi untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. (Baca: Hari Pertama Perkantoran Dibuka, Anies Sebut Protokol Kesehatan Dipatuhi Masyarakat)
"Aplikasi SIGAP juga berawal dari ide cara mendongkrak integritas para calon bintara Polri sesuai visi dan visi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melalui program promoter (profesional, modern, terpercaya) khususnya untuk mewujudkan pemberdayaan kualitas SDM Polri yang profesional dan berkompeten," tuturnya. Langkah ini dilakukan untuk menunjang peningkatan kualitas staf pengajar dan siswa calon bintara Polri.
Dia mengungkapkan, wakil penanggung jawab manajer proyek iniadalah AKBP Andi Sinjaya Ghalib dan pejabat utama SPN sebagai anggota perumus. Program tersebut sekaligus komitmen dan penekanan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana untuk menjadikan Polda Metro Jaya sebagai pelopor inovasi demi kepentingan masyarakat dan institusi Polri serta mewujudkan pengembangan kapasitas diri setiap anggota sesuai tantangan global menuju revolusi industri 4.0.
Saat ini, kata dia, tercatat sebanyak 80% dari 32.000 ribu anggota Polda Metro Jaya merupakan bintara Polri melalui pendidikan di SPN Lido. Sementara pemberian nama program SIGAP merupakan singkatan dari siswa gadik (tenaga pendidik) dan pengasuh yang terlibat langsung pada sistem belajar mengajar di SPN se-Indonesia."Untuk menciptakan generasi muda Polri di level bintara Polri yang handal dan memiliki kompetensi, serta karakter yang kuat SPN Polda Metro Jaya menginisiasi aplikasi SIGAP," ungkapnya.
Koordinator Tenaga Pendidik (Koorgadik) SPN Lido Polda Metro Jaya, AKBP Andi Sinjaya Ghalib menjelaskan, saat ini mencanangkan juga program pengembangan kapasitas para tenaga pendidik (Instructor Capacity Building) serta perbaikan sarana prasarana di SPN. Program tersebut dalam rangka mendukung aplikasi SIGAP merupakan program berbasis teknologi informasi (TI).
Andi berharap aplikasi SIGAP menjadi langkah solutif dalam menghadapi tantangan global era industri 4.0 untuk membantu mencetak personel Tribrata yang profesional, moderen dan berintegritas sesuai arahan Kapolri dan Kapolda Metro Jaya."Aplikasi SIGAP dipersiapkan untuk proses pembelajaran bagi pendidikan pembentukan calon Bintara Polri TA 2020 yang sedianya dibuka pada Juli, namun karena wabah virus corona (Covid-19) diundur hingga November 2020," ucapnya.
Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya Kombes Pol Aloysius Supriyadi mengatakan, setiap tahun sebanyak 500-1.000 siswa mengikuti pendidikan dan penggemblengan sebagai calon bintara Polda Metro Jaya di SPN Lido, Sukabumi, Jawa Barat."Kekuatan organisasi Polri terletak pada kekuatan SDM yang melaksanakan tugas pokok fungsi dan peran Polri di masyarakat," ujar Aloysius di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Dalam menunjang peningkatan kualitas staf pengajar dan siswa calon bintara Polri, Aloysius menuturkan, bersama Koordinator Tenaga Pendidik (Koorgadik) SPN Lido Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Sinjaya Ghalib menggagas aplikasi SIGAP PROMOTER SPN PMJ.
Menurut dia, program aplikasi SIGAP dilatarbelakangi permasalahan yang muncul dalam proses belajar mengajar para tenaga pendidik, siswa dan pengasuh di SPN. Selama ini, penilaian kinerja tenaga pendidik, pengasuh maupun siswa calon bintara Polri dilakukan secara konvensional atau tidak berbasis teknologi sehingga perlu beralih melalui sistem digital.
Selain itu, lanjut dia, program ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan Indonesia harus mempersiapkan SDM berkualitas dan berkompetensi tinggi untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. (Baca: Hari Pertama Perkantoran Dibuka, Anies Sebut Protokol Kesehatan Dipatuhi Masyarakat)
"Aplikasi SIGAP juga berawal dari ide cara mendongkrak integritas para calon bintara Polri sesuai visi dan visi Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melalui program promoter (profesional, modern, terpercaya) khususnya untuk mewujudkan pemberdayaan kualitas SDM Polri yang profesional dan berkompeten," tuturnya. Langkah ini dilakukan untuk menunjang peningkatan kualitas staf pengajar dan siswa calon bintara Polri.
Dia mengungkapkan, wakil penanggung jawab manajer proyek iniadalah AKBP Andi Sinjaya Ghalib dan pejabat utama SPN sebagai anggota perumus. Program tersebut sekaligus komitmen dan penekanan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sujana untuk menjadikan Polda Metro Jaya sebagai pelopor inovasi demi kepentingan masyarakat dan institusi Polri serta mewujudkan pengembangan kapasitas diri setiap anggota sesuai tantangan global menuju revolusi industri 4.0.
Saat ini, kata dia, tercatat sebanyak 80% dari 32.000 ribu anggota Polda Metro Jaya merupakan bintara Polri melalui pendidikan di SPN Lido. Sementara pemberian nama program SIGAP merupakan singkatan dari siswa gadik (tenaga pendidik) dan pengasuh yang terlibat langsung pada sistem belajar mengajar di SPN se-Indonesia."Untuk menciptakan generasi muda Polri di level bintara Polri yang handal dan memiliki kompetensi, serta karakter yang kuat SPN Polda Metro Jaya menginisiasi aplikasi SIGAP," ungkapnya.
Koordinator Tenaga Pendidik (Koorgadik) SPN Lido Polda Metro Jaya, AKBP Andi Sinjaya Ghalib menjelaskan, saat ini mencanangkan juga program pengembangan kapasitas para tenaga pendidik (Instructor Capacity Building) serta perbaikan sarana prasarana di SPN. Program tersebut dalam rangka mendukung aplikasi SIGAP merupakan program berbasis teknologi informasi (TI).
Andi berharap aplikasi SIGAP menjadi langkah solutif dalam menghadapi tantangan global era industri 4.0 untuk membantu mencetak personel Tribrata yang profesional, moderen dan berintegritas sesuai arahan Kapolri dan Kapolda Metro Jaya."Aplikasi SIGAP dipersiapkan untuk proses pembelajaran bagi pendidikan pembentukan calon Bintara Polri TA 2020 yang sedianya dibuka pada Juli, namun karena wabah virus corona (Covid-19) diundur hingga November 2020," ucapnya.
Lihat Juga :
(hab)
