Elektabilitas Prabowo dan Anies Turun, Ganjar dan Ridwan Kamil Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil naik di tengah pandemi Covid-19. Sebaliknya, elektabilitas Menhan Prabowo Subianto turun. Hal itu berdasarkan hasil survei Indikator bertajuk 'Evaluasi Publik terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya' yang dirilis Minggu (7/6/2020).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, sejumlah kepala daerah mendapati kenaikan elektabilitas positif karena kebijakan menangani Covid-19. Hal ini dapat berpengaruh pada peran kepala daerah untuk maju sebagai Calon Presiden 2024.
"Covid-19 punya dampak mengubah peta elektoral karena bisa menjadi pertarungan kepala daerah untuk menunjukkan taringnya," ujar Burhanuddin. (Baca: Masyarakat Menilai Covid-19 Sangat Berbahaya, Kecemasan Meningkat)
Pada pertanyaan jika pemilihan presiden digelar hari ini yang diajukan pada bulan Februari 2020, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih yang tertinggi yakni 22,2%. Namun, pada survei Mei 2020 elektabilitas Prabowo turun jadi 14% meskipun masih di peringkat pertama.
Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan elektabilitas dari 9,1% pada Februari 2020 menjadi 11,8 % pada Mei 2020. Posisi ketiga ada Gubernur DKI Anies Baswedan. Namun, elektabilitasnya turun, dari 12,1 % pada Februari 2020 menjadi 10,4% pada Mei 2020. (Baca: PR Prabowo Menuju Pilpres 2024: Tunjukkan Prestasi dan Jaga Loyalitas Pendukung)
Posisi keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengalami kenaikan dari 3,8% pada Februari menjadi 7,7% pada Mei 2020. Sedangkan posisi kelima ditempati Sandiaga Salahuddin Uno yang mengalami penurunan elektabilitas dari 9,5% pada Februari menjadi 6% pada Mei 2020. "Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," jelas Burhan.
Burhanuddin mengungkapkan, kenaikan elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil disebabkan keduanya memiliki banyak waktu untuk bertemu masyarakat apalagi di tengah pandemi Covid-19. Sedangkan Prabowo yang kini telah berposisi sebagai Menhan tidak memiliki banyak waktu untuk tampil di depan masyarakat. "Pak Prabowo punya posisi di pemerintah tapi tidak setiap saat punya momen jelaskan Covid-19, sama seperti Sandiaga Uno," ujarnya.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, sejumlah kepala daerah mendapati kenaikan elektabilitas positif karena kebijakan menangani Covid-19. Hal ini dapat berpengaruh pada peran kepala daerah untuk maju sebagai Calon Presiden 2024.
"Covid-19 punya dampak mengubah peta elektoral karena bisa menjadi pertarungan kepala daerah untuk menunjukkan taringnya," ujar Burhanuddin. (Baca: Masyarakat Menilai Covid-19 Sangat Berbahaya, Kecemasan Meningkat)
Pada pertanyaan jika pemilihan presiden digelar hari ini yang diajukan pada bulan Februari 2020, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih yang tertinggi yakni 22,2%. Namun, pada survei Mei 2020 elektabilitas Prabowo turun jadi 14% meskipun masih di peringkat pertama.
Di posisi kedua ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan elektabilitas dari 9,1% pada Februari 2020 menjadi 11,8 % pada Mei 2020. Posisi ketiga ada Gubernur DKI Anies Baswedan. Namun, elektabilitasnya turun, dari 12,1 % pada Februari 2020 menjadi 10,4% pada Mei 2020. (Baca: PR Prabowo Menuju Pilpres 2024: Tunjukkan Prestasi dan Jaga Loyalitas Pendukung)
Posisi keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengalami kenaikan dari 3,8% pada Februari menjadi 7,7% pada Mei 2020. Sedangkan posisi kelima ditempati Sandiaga Salahuddin Uno yang mengalami penurunan elektabilitas dari 9,5% pada Februari menjadi 6% pada Mei 2020. "Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," jelas Burhan.
Burhanuddin mengungkapkan, kenaikan elektabilitas Ganjar dan Ridwan Kamil disebabkan keduanya memiliki banyak waktu untuk bertemu masyarakat apalagi di tengah pandemi Covid-19. Sedangkan Prabowo yang kini telah berposisi sebagai Menhan tidak memiliki banyak waktu untuk tampil di depan masyarakat. "Pak Prabowo punya posisi di pemerintah tapi tidak setiap saat punya momen jelaskan Covid-19, sama seperti Sandiaga Uno," ujarnya.
(don)