Penjaga Vila Tikam Istri dan Anaknya hingga Sekarat
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Seorang pria di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tega menikam istri dan anaknya yang masih berusia 2 tahun dengan pisau. Akibat penganiayaan itu, ibu dan anak tersebut mengalami luka parah.
Informasi yang dihimpun di lokasi, aksi penganiayaan tersebut terjadi di sebuah vila Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Sabtu (6/6) sekitar pukul 22.00 WIB malam. Pelaku diketahui berinisial SM (43), warga Desa Pulorejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. SM dan istrinya berinisial YL bekerja sebagai penjaga villa.
Penganiayaan sadis itu baru diketahui setelah warga sekitar mendengar jeritan korban dari dalam vila. Sejumlah warga yang khawatir, lantas memeriksa kondisi vila mencari sumber suara tersebut. Warga dibuat kaget saat mendapati YL tergeletak dalam kondisi bersimbah darah bersama anaknya bernisial H di salah satu ruangan.
YL menderita luka paling parah. Ia mengalami luka terbuka di bagian kepala dan perut. Diduga, kepala YL menerima pukulan benda tumpul. Sementara di bagian perut terdapat luka tusukan, sedangkan H mengalami luka tusuk. Saat ditemukan warga, pelaku sudah melarikan diri.
"Saat kita cek, keduanya sudah tergeletak bersimbah darah. Kepala korban terkena palu. Perutnya ditusuk pakai pisau mungkin, saya kurang tahu, yang pasti lukanya cukup parah," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya, Minggu (7/6/2020).
Warga langsung melarikan YL dan anaknya ke Pukesmas Trawas. Akan tetapi, akibat luka yang parah, ibu dan anak tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Aksi penganiayaan tersebut, juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, dr Djalu Naskutub membenarkan adanya rujukan pasien ibu dan anak diduga korban penganiayaan tersebut. (Baca: Warga Semarang Tewas Tercebur Sumur saat Cari Belalang).
Menurutnya, saat ini kedua korban saat ini tengah dalam kondisi pemulihan. "Operasi sudah selesai, saat ini pasien di ruang pemulihan," kata Direktur RSUD Prof Dr Soekandar dr Djalu Naskutub singkat.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldhy Hangga Putra belum bisa memberikan keterangan lebih detail perihal aksi penganiayaan ibu dan anak itu.
Ia mengaku sedang menyelidiki kasus kekerasan tersebut. "Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kalau terkait detil kronologi dan keterangan saksi masih kami dalami," tandas Kasat Reskrim.
Informasi yang dihimpun di lokasi, aksi penganiayaan tersebut terjadi di sebuah vila Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Sabtu (6/6) sekitar pukul 22.00 WIB malam. Pelaku diketahui berinisial SM (43), warga Desa Pulorejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. SM dan istrinya berinisial YL bekerja sebagai penjaga villa.
Penganiayaan sadis itu baru diketahui setelah warga sekitar mendengar jeritan korban dari dalam vila. Sejumlah warga yang khawatir, lantas memeriksa kondisi vila mencari sumber suara tersebut. Warga dibuat kaget saat mendapati YL tergeletak dalam kondisi bersimbah darah bersama anaknya bernisial H di salah satu ruangan.
YL menderita luka paling parah. Ia mengalami luka terbuka di bagian kepala dan perut. Diduga, kepala YL menerima pukulan benda tumpul. Sementara di bagian perut terdapat luka tusukan, sedangkan H mengalami luka tusuk. Saat ditemukan warga, pelaku sudah melarikan diri.
"Saat kita cek, keduanya sudah tergeletak bersimbah darah. Kepala korban terkena palu. Perutnya ditusuk pakai pisau mungkin, saya kurang tahu, yang pasti lukanya cukup parah," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya, Minggu (7/6/2020).
Warga langsung melarikan YL dan anaknya ke Pukesmas Trawas. Akan tetapi, akibat luka yang parah, ibu dan anak tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari. Aksi penganiayaan tersebut, juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD Prof dr Soekandar Mojosari, dr Djalu Naskutub membenarkan adanya rujukan pasien ibu dan anak diduga korban penganiayaan tersebut. (Baca: Warga Semarang Tewas Tercebur Sumur saat Cari Belalang).
Menurutnya, saat ini kedua korban saat ini tengah dalam kondisi pemulihan. "Operasi sudah selesai, saat ini pasien di ruang pemulihan," kata Direktur RSUD Prof Dr Soekandar dr Djalu Naskutub singkat.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldhy Hangga Putra belum bisa memberikan keterangan lebih detail perihal aksi penganiayaan ibu dan anak itu.
Ia mengaku sedang menyelidiki kasus kekerasan tersebut. "Kasus ini masih dalam penyelidikan. Kalau terkait detil kronologi dan keterangan saksi masih kami dalami," tandas Kasat Reskrim.
(nag)