Kesulitan Tracing WNA, PPKM Kota Tangerang Naik Level 2
loading...
Status PPKM Kota Tangerang naik Level 2. Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A
A
A
TANGERANG - Status PPKM Kota Tangerang naik Level 2. Hal ini menyusul rendahnya angka tracing penularan Covid-19 di wilayah tersebut. Pemkot Tangerang juga kesulitan melacak warga asing yang melakukan karantina di wilayahnya.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, pihaknya terus memaksimalkan upaya tracing dan skrining. Namun, ada kesulitan yang ditemukan tim di lapangan, yaitu keberadaan Warga Negara Asing (WNA) yang baru tiba di Indonesia, kemudian melakukan karantina di sejumlah hotel di wilayahnya.
"Kesulitan kita itu, para WNA yang positif (Covid-19) itu masuk datanya ke Kota Tangerang. Karena kan mereka adanya di hotel-hotel bandara yang masuk ke wilayah Kota Tangerang," tuturnya Rabu (1/12/2021).
Arief meminta agar data WNA yang dinyatakan positif Covid-19 saat melakukan karantina di hotel di wilayah Kota Tangerang, dipisahkan dari data sebaran kasus Covid-19 di Kota Tangerang. Hal ini yag kemudian menyulitkan tracing terhadap WNA tersebut.
"Maksudnya begini, para WNA itu di PCR di bandara, lalu di karantina di wilayah Kota Tangerang, kemudian hasilnya positif, padahal dia tertularnya di luar negeri. Terus gimana kami tracingnya? Makanya kami minta dibedakan datanya, jangan disamakan dengan angka penularan biasa di Kota Tangerang," tutur Arief.
Adanya hal ini kemudian membuat catatan angka tracing di wilayah Kota Tangerang menurun. Dalam aturan yang berlaku, apabila ditemukan satu kasus baru maka 14 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien harus ditracing.
"Inilah yang membuat angka tracing di Kota Tangerang rendah, ya karena memang tidak bisa," pungkas Arief.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, pihaknya terus memaksimalkan upaya tracing dan skrining. Namun, ada kesulitan yang ditemukan tim di lapangan, yaitu keberadaan Warga Negara Asing (WNA) yang baru tiba di Indonesia, kemudian melakukan karantina di sejumlah hotel di wilayahnya.
"Kesulitan kita itu, para WNA yang positif (Covid-19) itu masuk datanya ke Kota Tangerang. Karena kan mereka adanya di hotel-hotel bandara yang masuk ke wilayah Kota Tangerang," tuturnya Rabu (1/12/2021).
Arief meminta agar data WNA yang dinyatakan positif Covid-19 saat melakukan karantina di hotel di wilayah Kota Tangerang, dipisahkan dari data sebaran kasus Covid-19 di Kota Tangerang. Hal ini yag kemudian menyulitkan tracing terhadap WNA tersebut.
"Maksudnya begini, para WNA itu di PCR di bandara, lalu di karantina di wilayah Kota Tangerang, kemudian hasilnya positif, padahal dia tertularnya di luar negeri. Terus gimana kami tracingnya? Makanya kami minta dibedakan datanya, jangan disamakan dengan angka penularan biasa di Kota Tangerang," tutur Arief.
Adanya hal ini kemudian membuat catatan angka tracing di wilayah Kota Tangerang menurun. Dalam aturan yang berlaku, apabila ditemukan satu kasus baru maka 14 orang yang melakukan kontak erat dengan pasien harus ditracing.
"Inilah yang membuat angka tracing di Kota Tangerang rendah, ya karena memang tidak bisa," pungkas Arief.
(thm)
Lihat Juga :
