Helikopter MI-17 Jatuh di Kendal, DPR Minta Investigasi Menyeluruh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi 1 DPR Abdul Kharis Almasyhari meminta investigasi menyeluruh terhadap jatuhnya helikopter MI 17 HA 5141 milik TNI AD di Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020).
Abdul Kharis mengatakan, kecelakaan helikopter jenis ini merupakan yang kedua kali terjadi, setelah tahun lalu jatuh di Papua. (BACA JUGA: Heli Mi-17 Puspenerbad Jatuh, Duka Selimuti Keluarga Kapten Yulius Hendro )
Karena itu Kharis meminta investigasi menyeluruh agar terungkap penyebabnya. Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI harus segera memberikan laporan lengkap ke Komisi 1 DPR. (BACA JUGA: 4 Prajurit Gugur saat Heli Mi-17 Jatuh, 5 Selamat Lompat dan Hindari Kobaran Api )
"Bulan Juli 2019 helikopter MI-17 Milik TNI AD juga jatuh di Papua dan kemarin di Kendal Jawa Tengah. Ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius karena TNI kita banyak pakai heli jenis ini," tegas Kharis. (BACA JUGA: Warga Cipaganti Geger, Ada Mayat Pria di Sungai Cikapundung )
Selain meminta investigasi menyeluruh, dia menyampaikan duka mendalam atas kecelakaan yang dialami helikopter MI 17 HA 5141 milik Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad). Heli tersebut jatuh di area Kawasan Industri Kendal (KIK) Dusun Wonokerto, Kecamatan Kaliwungu. Empat personel TNI AD gugur, dan 5 lainnya mengalami luka-luka dalam musibah tersebut.
"Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga prajurit yang gugur dan terluka, helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira dan itu merupakan tugas negara, semoga Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan" jelas anggota DPR dari Fraksi PKS ini.
Helikopter MI-17 merupakan buatan Rusia dan dipakai sebagai heli angkut milik TNI AD yang paling banyak dipakai dalam misi latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan. Selain itu, MI-17 tidak hanya untuk operasi militer, tapi saring turun dalam operasi SAR atau menjangkau daerah-daerah terpencil di Tanah Air.
"Saya mohon kepada Panglima TNI mengingat rentan dan pentingnya Alutsista TNI agar menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatannya, jangan sampai ada yang kurang sedikitpun dan semoga tidak ada kecelakaan lagi ke depan" tandas Kharis.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
Abdul Kharis mengatakan, kecelakaan helikopter jenis ini merupakan yang kedua kali terjadi, setelah tahun lalu jatuh di Papua. (BACA JUGA: Heli Mi-17 Puspenerbad Jatuh, Duka Selimuti Keluarga Kapten Yulius Hendro )
Karena itu Kharis meminta investigasi menyeluruh agar terungkap penyebabnya. Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI harus segera memberikan laporan lengkap ke Komisi 1 DPR. (BACA JUGA: 4 Prajurit Gugur saat Heli Mi-17 Jatuh, 5 Selamat Lompat dan Hindari Kobaran Api )
"Bulan Juli 2019 helikopter MI-17 Milik TNI AD juga jatuh di Papua dan kemarin di Kendal Jawa Tengah. Ini jelas harus dilakukan investigasi menyeluruh dan serius karena TNI kita banyak pakai heli jenis ini," tegas Kharis. (BACA JUGA: Warga Cipaganti Geger, Ada Mayat Pria di Sungai Cikapundung )
Selain meminta investigasi menyeluruh, dia menyampaikan duka mendalam atas kecelakaan yang dialami helikopter MI 17 HA 5141 milik Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad). Heli tersebut jatuh di area Kawasan Industri Kendal (KIK) Dusun Wonokerto, Kecamatan Kaliwungu. Empat personel TNI AD gugur, dan 5 lainnya mengalami luka-luka dalam musibah tersebut.
"Saya sampaikan duka mendalam kepada keluarga prajurit yang gugur dan terluka, helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira dan itu merupakan tugas negara, semoga Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan keikhlasan" jelas anggota DPR dari Fraksi PKS ini.
Helikopter MI-17 merupakan buatan Rusia dan dipakai sebagai heli angkut milik TNI AD yang paling banyak dipakai dalam misi latihan maupun misi pengiriman logistik dan pasukan. Selain itu, MI-17 tidak hanya untuk operasi militer, tapi saring turun dalam operasi SAR atau menjangkau daerah-daerah terpencil di Tanah Air.
"Saya mohon kepada Panglima TNI mengingat rentan dan pentingnya Alutsista TNI agar menambahkan biaya pemeliharaan dan perawatannya, jangan sampai ada yang kurang sedikitpun dan semoga tidak ada kecelakaan lagi ke depan" tandas Kharis.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(awd)