Kota Palopo Wilayah Paling Rawan Bencana di Sulsel
loading...
A
A
A
Untuk diketahui, Luwu Raya kurang lebih satu bulan terakhir dilanda cuaca ektrem atau La Nina. Kondisi ini menyebabkan terjadinya bencana di beberapa titik di Luwu Raya.
Selain banjir di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, La Nina juta menyebabkan munculnya angin puting beliung yang telah mem-porak porandakan puluhan rumah di Palopo dan Luwu.
Longsor juga terjadi di dua daerah ini hingga memutus akses jalan utama warga termasuk akses jalan penghubung antara Kota Palopo dan Toraja Utara hingga berkali-kali.
Bukan hanya itu, banjir juga telah menyebabkan rusaknya Jembatan Miring (nama jembatan.red) yang merupakan akses utama penghubung Kota Palopo dan Kabupaten Luwu di trans Sulawesi.
Hingga saat ini, akses ini belum dapat dilalui. Bahkan target penyelesaian nya telah jauh meleset dari yang dijanjikan pihak Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BPPJN) dan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang disampaikan ke masyarakat beberapa waktu lalu.
Dari pantauan, bencana banjir masih menerjang Kabupaten Luwu, Sabtu malam, 20 November lalu. Khusus di Kecamatan Bua, ada beberapa desa yang terendam banjir, yakni Desa Raja, Desa Puty, Desa Pabbaresseng dan Desa Tiromanda.
Guna mengantisipasi turunnya korban, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, telah menerbitkan surat larangan mendirikan rumah atau pemukiman baru di sepanjang bantara sungai.
"Memang betul, Bapak Bupati Luwu , telah mengeluarkan surat imbauan atau larangan mendirikan rumah di sekitar bantaran sungai, utamanya rumah atau pemukiman baru," ujar Sekda Luwu, Sulaiman, Minggu, (21/11/2021).
Selain banjir di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo, La Nina juta menyebabkan munculnya angin puting beliung yang telah mem-porak porandakan puluhan rumah di Palopo dan Luwu.
Longsor juga terjadi di dua daerah ini hingga memutus akses jalan utama warga termasuk akses jalan penghubung antara Kota Palopo dan Toraja Utara hingga berkali-kali.
Bukan hanya itu, banjir juga telah menyebabkan rusaknya Jembatan Miring (nama jembatan.red) yang merupakan akses utama penghubung Kota Palopo dan Kabupaten Luwu di trans Sulawesi.
Hingga saat ini, akses ini belum dapat dilalui. Bahkan target penyelesaian nya telah jauh meleset dari yang dijanjikan pihak Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BPPJN) dan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, yang disampaikan ke masyarakat beberapa waktu lalu.
Dari pantauan, bencana banjir masih menerjang Kabupaten Luwu, Sabtu malam, 20 November lalu. Khusus di Kecamatan Bua, ada beberapa desa yang terendam banjir, yakni Desa Raja, Desa Puty, Desa Pabbaresseng dan Desa Tiromanda.
Guna mengantisipasi turunnya korban, Bupati Luwu, Basmin Mattayang, telah menerbitkan surat larangan mendirikan rumah atau pemukiman baru di sepanjang bantara sungai.
"Memang betul, Bapak Bupati Luwu , telah mengeluarkan surat imbauan atau larangan mendirikan rumah di sekitar bantaran sungai, utamanya rumah atau pemukiman baru," ujar Sekda Luwu, Sulaiman, Minggu, (21/11/2021).