Setelah Sekian Lama Mati Suri, 40 PKL Kembali Jualan di Teras Cihampelas
loading...
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 40 pedagang kaki lima (PKL) kembali berjualan di Teras Cihampelas, Jalan Cihampelas, Kota Bandung. Dimulainya aktivitas ini menandai dibukanya kawasan sky walk tersebut setelah hampir 1,5 tahun mati suri akibat pandemi.
Informasi yang dihimpun MPI, sebelum pandemi Teras Cihampelas memiliki sekitar 192 pedagang yang jualan setiap hari. Mereka adalah PKL yang sebelumnya jualan di bahu Jalan Cihampelas. Selain PKL, juga ada berbagai penyedia jasa seni seperti lukis, karakter super hero, dan lainnya.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di KBB Hanya 5 Orang, Semua RS Rujukan Kosong
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, dia tidak menampik apabila upaya untuk mengembalikan aktivitas pedagang harus ekstra keras. Dari 192 pedagang yang ada di Teras Cihampelas, saat ini hanya sekitar 40-an pedagang yang sudah mulai berjualan.
"Hampir dua tahun pandemi semua fasilitas publik ditutup, termasuk Teras Cihampelas. Tentunya berdampak pada pedagang. Sekarang karena sudah di level 2, kita sudah membuka beberapa fasilitas publik, termasuk Teras Cihampelas," katanya.
Menurut dia, tidak mudah mengembalikan agar pedagang mau kembali jualan di Teras Cihampelas. "Cuma karena saat aktivasi itu pedagang itu sudah lama berhenti, jadi tidak gampang untuk mengajak memulai lagi," jelas dia.
Baca juga: Imbas PPKM Level 3, Marak Pembatalan Pesanan Kamar Hotel di Jabar
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk menggenjot minat masyarakat, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung bekerja sama dengan Rotor, sebuah komunitas kreator anak muda menggelar kegiatan aktivasi Teras Cihampelas. Lewat acara bertajuk Ruang Riung Teras Cihampelas, diisi dengan diskusi, pameran karya, pentas seni dan berbagai macam kegiatan lainnya.
"Mudah-mudahan dengan kita aktivasi ada kegiatan seni, budaya dan nanti jadi co working space, Teras Cihampelas bisa ramai lagi dan jadi ikon lagi," ucap Yana.
Yana berharap, upaya aktivasi ini bisa kembali membuat pamor Teras Cihampelas kembali meningkat. Terlebih saat pandemi COVID-19 membuat banyak pedagang terpaksa berhenti berjualan.
Selain aktivasi kegiatan, Yana juga sudah meminta agar sarana dan prasarana Teras Cihampelas terus ditingkatkan. Sekaligus juga mengimbau agar pengawasan dan semangat untuk memelihara fasilitas yang ada ini menjadi tanggung jawab bersama.
"Kita cat ulang. Misalkan kios makanan itu ada meja kursi, kita buatkan desainnya supaya ada yang ditutup. Supaya tidak kepanasan atau kehujanan. Tidak semua, bergantung lokasi-lokasinya saja," ujarnya.
Sementara perwakilan Rotor, Meizan Ican menuturkan, para pelaku ekonomi kreatif akan mencoba berkolaborasi dengan para pedagang di Teras Cihampelas. Sehingga mampu berkontribusi memberikan nilai tambah kualitas dan kuantitas produk Kota Bandung.
"Kita koperasi tapi lintas disiplin di industri kreatif. Kami berharap kolektif ini titik bertemunya latar belakang para kreator menjadikan Teras Cihampelas sebagai studi kasus. Bagaimana kreator bertemu dengan pelaku usaha nonformal ini bisa meningkatkan produk dan daya jual Kota Bandung," kata Ican.
Informasi yang dihimpun MPI, sebelum pandemi Teras Cihampelas memiliki sekitar 192 pedagang yang jualan setiap hari. Mereka adalah PKL yang sebelumnya jualan di bahu Jalan Cihampelas. Selain PKL, juga ada berbagai penyedia jasa seni seperti lukis, karakter super hero, dan lainnya.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di KBB Hanya 5 Orang, Semua RS Rujukan Kosong
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, dia tidak menampik apabila upaya untuk mengembalikan aktivitas pedagang harus ekstra keras. Dari 192 pedagang yang ada di Teras Cihampelas, saat ini hanya sekitar 40-an pedagang yang sudah mulai berjualan.
"Hampir dua tahun pandemi semua fasilitas publik ditutup, termasuk Teras Cihampelas. Tentunya berdampak pada pedagang. Sekarang karena sudah di level 2, kita sudah membuka beberapa fasilitas publik, termasuk Teras Cihampelas," katanya.
Menurut dia, tidak mudah mengembalikan agar pedagang mau kembali jualan di Teras Cihampelas. "Cuma karena saat aktivasi itu pedagang itu sudah lama berhenti, jadi tidak gampang untuk mengajak memulai lagi," jelas dia.
Baca juga: Imbas PPKM Level 3, Marak Pembatalan Pesanan Kamar Hotel di Jabar
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk menggenjot minat masyarakat, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung bekerja sama dengan Rotor, sebuah komunitas kreator anak muda menggelar kegiatan aktivasi Teras Cihampelas. Lewat acara bertajuk Ruang Riung Teras Cihampelas, diisi dengan diskusi, pameran karya, pentas seni dan berbagai macam kegiatan lainnya.
"Mudah-mudahan dengan kita aktivasi ada kegiatan seni, budaya dan nanti jadi co working space, Teras Cihampelas bisa ramai lagi dan jadi ikon lagi," ucap Yana.
Yana berharap, upaya aktivasi ini bisa kembali membuat pamor Teras Cihampelas kembali meningkat. Terlebih saat pandemi COVID-19 membuat banyak pedagang terpaksa berhenti berjualan.
Selain aktivasi kegiatan, Yana juga sudah meminta agar sarana dan prasarana Teras Cihampelas terus ditingkatkan. Sekaligus juga mengimbau agar pengawasan dan semangat untuk memelihara fasilitas yang ada ini menjadi tanggung jawab bersama.
"Kita cat ulang. Misalkan kios makanan itu ada meja kursi, kita buatkan desainnya supaya ada yang ditutup. Supaya tidak kepanasan atau kehujanan. Tidak semua, bergantung lokasi-lokasinya saja," ujarnya.
Sementara perwakilan Rotor, Meizan Ican menuturkan, para pelaku ekonomi kreatif akan mencoba berkolaborasi dengan para pedagang di Teras Cihampelas. Sehingga mampu berkontribusi memberikan nilai tambah kualitas dan kuantitas produk Kota Bandung.
"Kita koperasi tapi lintas disiplin di industri kreatif. Kami berharap kolektif ini titik bertemunya latar belakang para kreator menjadikan Teras Cihampelas sebagai studi kasus. Bagaimana kreator bertemu dengan pelaku usaha nonformal ini bisa meningkatkan produk dan daya jual Kota Bandung," kata Ican.
(msd)