Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Sampaikan Pentingnya Moderasi Beragama Guru pada PAI SMA/SMK

Sabtu, 20 November 2021 - 22:11 WIB
loading...
Rais Syuriah PWNU Jawa...
Gus Ubed, meminta kepada guru-guru PAI yang tersebar di lembaga pendidikan agar mampu mempelajari agama dengan baik sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang toleran. (Ist)
A A A
SEMARANG - Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH. Ubaidillah Shodaqoh atau yang akrab disapa Gus Ubed mengatakan salah satu cara mendoktrin seseorang yang biasa dilakukan oleh mereka agar mau menyakini tindakan ekstrimisme sebuah kebenaran dalam agama adalah dengan cara mendalilkan ayat yang sama tetapi terus berulang-ulang sehingga dengan sendirinya akan menyakini tindakan tersebut.

Hal itu disampaikan saat mengisi materi Peningkatan Kapasitas Moderasi Beragama Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat SMA/SMK bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Santri Nusantara (P3SN) dengan Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI di Hotel MG Setos, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2021) lalu.

“Orang yang semangat belajar agama, ingin mendalami agama sebagai pendoman hidupnya, itu bagus, tapi kalo ketemu guru yang mengajarkan gerakan radikal justru sangat berbahaya,” ungkap Gus Ubed yang juga pengasuh pondok pesantren Bugen Al-Itqon Kota Semarang itu.

Untuk itu, menurut Gus Ubed, meminta kepada guru-guru PAI yang tersebar di lembaga pendidikan agar mampu mempelajari agama dengan baik sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang toleran.

Kabid Pendidikan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Povinsi Jawa Tengah, Imam Buchori saat membuka acara mengatakan, sebagai seorang guru maupun birokrat pemerintah sudah harus berkomitmen kepada nilai-nilai kebangsaan dengan menguatkan karakter moderasi beragama.

“Harus dipastikan dulu nilai-nilai kebangsaannya, itu perlu diuji juga sebagai seorang guru maupun pemerintahan,” ujar Imam.

Ia juga mengimbau kepada guru-guru untuk tidak tertarik dengan isu-isu khilafah yang sampai saat ini masih berkembang. Menurutnya, untuk meningkatkan mutu pendidikan harus dipastikan terlebih dahulu komitmennya kepada kebangsaan. Karena itu bagian dari pondasi yang harus dibangun kokoh oleh guru maupun yang lainnya. Baca: Inilah Sosok Pida, Gadis Manis Pejuang Literasi yang Pintar Mendongeng.

Selain itu, ketua P3SN Khaidar Tantowi mengatakan survey yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2020 lalu mengungkapkan bahwa pintu masuk gerakan ekstrimisme melalui kaum milenial jenjang SMA dan SMK. Menurutnya, sehingga penting membuat membentengi generasi muda, khususnya di lingkungan sekolah karakter moderasi beragama.

“Untuk itu, kegiatan moderasi beragama menyasar kepada guru-guru PAI tingkat SMA/SMK, sehingga para guru dapat membentengi warga sekolahnya untuk tidak terpapar radikalisme, mengajak cinta tanah air, memperkokoh nilai kebangsaan, dan nasionalisme," ujar Khaidar. Baca Juga: Ini Identitas 4 Korban Tewas Longsor di Banjarnegara.

Dari kegiatan tersebut, Khaidar juga berharap kegiatan ini para guru dapat memberikan dampak nyata terhadap sikap moderasi beragama sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang kuat akan sikap toleransi.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ketua Hanura Jateng...
Ketua Hanura Jateng Diperiksa Polisi terkait Kasus Striptis di Mansion Karaoke Semarang
Profil Ipda Endry Purwa...
Profil Ipda Endry Purwa Sefa, Pengawal Kapolri yang Bertindak Kasar pada Jurnalis di Semarang
Polisi Bunuh Bayi di...
Polisi Bunuh Bayi di Semarang: Sidang Kode Etik Brigadir Ade Kurniawan Ditunda, Keluarga Korban Protes
30.294 Penumpang Kereta...
30.294 Penumpang Kereta Api Arus Balik Lebaran Berangkat dari Daop 4 Semarang
One Way Dicabut, 4.477...
One Way Dicabut, 4.477 Kendaraan Pemudik Tinggalkan Semarang via Kalikangkung dalam 9 Jam
Rumah di Tlogomulyo...
Rumah di Tlogomulyo Pedurungan Semarang Hancur Akibat Ledakan Petasan
Semarang Gempar! Perempuan...
Semarang Gempar! Perempuan Muda Bakar Diri di Samping Pos Polisi
Konvoi Ratusan Geng...
Konvoi Ratusan Geng Motor Kreak di Semarang Dibubarkan Polisi, 278 Orang Diamankan
Truk Tabrak Minibus...
Truk Tabrak Minibus di Turunan Silayur Semarang, 15 Siswa TK Terluka
Rekomendasi
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
130 Orang Lolos Seleksi...
130 Orang Lolos Seleksi Calon Petugas Haji PPIH Arab Saudi 2025
Hasil Kualifikasi MotoGP...
Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2025: Marc Marquez Pole Position!
Berita Terkini
Tim Opsnal Krimum Polres...
Tim Opsnal Krimum Polres Metro Jaksel Amankan Pelaku Pencurian Mobil
1 jam yang lalu
Lahir Prematur, Bayi...
Lahir Prematur, Bayi Kembar Empat di Manggarai Timur Meninggal Dunia
2 jam yang lalu
16 Remaja Terseret Ombak...
16 Remaja Terseret Ombak Perairan Pantai Tiku Agam, 1 Tewas dan 2 Hilang
3 jam yang lalu
Edarkan Uang Palsu Rp223...
Edarkan Uang Palsu Rp223 Juta, Mantan Artis Sinetron SA Ditangkap
4 jam yang lalu
Ini Tampang Penganiaya...
Ini Tampang Penganiaya Satpam di Bekasi hingga Kejang-kejang
4 jam yang lalu
Pengakuan Santri Korban...
Pengakuan Santri Korban Bullying Senior di Pesantren, AMRM: Saya Ditendang Sebelum Dibakar
5 jam yang lalu
Infografis
Sepasang Pesawat Pengebom...
Sepasang Pesawat Pengebom Nuklir AS Berkeliaran di Timur Tengah
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved