Warga Bringin Semarang Gempar, Pria 39 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar
loading...
A
A
A
SEMARANG - Ketenangan warga Gogodalem Barat, Desa Gogodalem, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, berubah menjadi kegemparan pada Rabu (17/11/2021) tengah malam. Pasalnya, salah seorang warganya, Muh. Fauzi (39) ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya.
Diduga, korban mengalami depresi berat sehingga nekad mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri. Peristiwa itu diketahui oleh kakak ipar korban Kumiyati (42). Saat itu, saksi hendak menyalakan lampu rumah sembari memanggil adik iparnya, namun tidak ada jawaban.
Selanjutnya Kumiyati memeriksa kamar dan melihat adik iparnya gantung diri. Mendapati korban sudah dalam posisi gantung diri di dalam kamar, Kumiyati langsung melapor ke anggota keluarga dan warga. "Saat dipanggil-panggil, tidak ada jawaban. Ternyata sudah meninggal di kamar," ujarnya.
Kemudian oleh Kepala Dusun Gogodalem Barat, Pitoyo (47) memberitahukan peristiwa itu kepada Bhabinkamtibmas Desa Gogodalem ,Aipda Daryo, dan Babinsa Gogodalem, Sertu Muhamad Azis M.
Mendapat informasi tersebut, petugas Polsek Bringin, dan Koramil 04 Bringin, beserta tim medis Puskesmas Bringin, menuju lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan, korban gantung diri di dalam kamar menggunakan selendang warna cokelat motif batik di kayu blandar kamar berketinggian 2,5 meter.
Dalam pemeriksaan medis yang dilakukan dokter Iffan Indra Salama, korban meninggal akibat gantung diri. Kesimpulan tersebut didasarkan pada luka di jeratan selendang di leher korban serta sperma di alat kelamin korba.
Selain itu, dalam pemeriksaan juga tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada jenazah korban. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban mengalami depresi akibat gangguan jiwa dan sebelumnya sudah pernah melakukan upaya bunuh diri beberapa kali.
Diduga, korban mengalami depresi berat sehingga nekad mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri. Peristiwa itu diketahui oleh kakak ipar korban Kumiyati (42). Saat itu, saksi hendak menyalakan lampu rumah sembari memanggil adik iparnya, namun tidak ada jawaban.
Selanjutnya Kumiyati memeriksa kamar dan melihat adik iparnya gantung diri. Mendapati korban sudah dalam posisi gantung diri di dalam kamar, Kumiyati langsung melapor ke anggota keluarga dan warga. "Saat dipanggil-panggil, tidak ada jawaban. Ternyata sudah meninggal di kamar," ujarnya.
Kemudian oleh Kepala Dusun Gogodalem Barat, Pitoyo (47) memberitahukan peristiwa itu kepada Bhabinkamtibmas Desa Gogodalem ,Aipda Daryo, dan Babinsa Gogodalem, Sertu Muhamad Azis M.
Mendapat informasi tersebut, petugas Polsek Bringin, dan Koramil 04 Bringin, beserta tim medis Puskesmas Bringin, menuju lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan, korban gantung diri di dalam kamar menggunakan selendang warna cokelat motif batik di kayu blandar kamar berketinggian 2,5 meter.
Dalam pemeriksaan medis yang dilakukan dokter Iffan Indra Salama, korban meninggal akibat gantung diri. Kesimpulan tersebut didasarkan pada luka di jeratan selendang di leher korban serta sperma di alat kelamin korba.
Selain itu, dalam pemeriksaan juga tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada jenazah korban. Berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban mengalami depresi akibat gangguan jiwa dan sebelumnya sudah pernah melakukan upaya bunuh diri beberapa kali.
(eyt)