Terimbas Refocusing, 300 Kelompok Ternak di KBB Gagal Dapat Bantuan Domba
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Sebanyak 300 kelompok ternak di Kabupaten Bandung Barat (KBB) gagal mendapatkan bantuan domba sebagai upaya untuk memulihkan ekonomi para peternak yang terimbas pandemi COVID-19. Mereka gagal mendapatkan bantuan itu setelah diverifikasi akibat refocusing anggaran.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Asep Dini mengatakan, awalnya ada 500 kelompok ternak yang mengajukan untuk dapat bantuan. Setelah diverifikasi ada refocusing bantuan sehingga kuotanya hanya bagi 200 kelompok.
"Sebelum ada refocusing anggaran karena pandemi COVID-19, kuota bantuan untuk 500 kelompok ternak . Tapi kini alokasinya hanya untuk 200 kelompok yang sudah terverifikasi," ucapnya, Rabu (17/11/2021).
Para kelompok ternak tersebut melakukan pengajuan melalui Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIPD) sejak tahun lalu. Kriterianya adalah kelompok harus benar-benar eksis, sesuai domisili, bukan ASN, anggota TNI, atau Polri yang masih aktif.
Menurutnya, bantuan yang akan diberikan kepada ratusan kelompok ternak yang tersebar di 16 kecamatan tersebut sebanyak 4.000 ekor domba garut. Masing-masing kelompok ternak akan mendapat bantuan sesuai pengajuan yang diusulkan dalam SIPD.
"Melalui bantuan ini kami ingin masyarakat yang bergerak di bidang peternakan dapat kembali meningkatkan perekonomiannya yang dalam dua tahun terakhir terpukul akibat pandemi COVID-19," tuturnya.
Dikatakannya, banyak peternak di KBB yang berhasil mengembangkan usahanya di bidang peternakan. Salah satunya, Koperasi Peternak Sapi Bansung Utara (KPSBU) di Lembang. Kemudian peternak itik Family asal Batujajar, serta peternak kelinci di Cisarua, Lembang, Parongpong yang sudah berhasil ekspor.
"Harapannya, dengan adanya bantuan hewan ternak domba Garut, para kelompok tersebut juga bisa maju berkembang dan ada pemberdayaan kepada masyarakat di sekitarnya," kata dia.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan), KBB, Asep Dini mengatakan, awalnya ada 500 kelompok ternak yang mengajukan untuk dapat bantuan. Setelah diverifikasi ada refocusing bantuan sehingga kuotanya hanya bagi 200 kelompok.
"Sebelum ada refocusing anggaran karena pandemi COVID-19, kuota bantuan untuk 500 kelompok ternak . Tapi kini alokasinya hanya untuk 200 kelompok yang sudah terverifikasi," ucapnya, Rabu (17/11/2021).
Para kelompok ternak tersebut melakukan pengajuan melalui Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIPD) sejak tahun lalu. Kriterianya adalah kelompok harus benar-benar eksis, sesuai domisili, bukan ASN, anggota TNI, atau Polri yang masih aktif.
Menurutnya, bantuan yang akan diberikan kepada ratusan kelompok ternak yang tersebar di 16 kecamatan tersebut sebanyak 4.000 ekor domba garut. Masing-masing kelompok ternak akan mendapat bantuan sesuai pengajuan yang diusulkan dalam SIPD.
"Melalui bantuan ini kami ingin masyarakat yang bergerak di bidang peternakan dapat kembali meningkatkan perekonomiannya yang dalam dua tahun terakhir terpukul akibat pandemi COVID-19," tuturnya.
Dikatakannya, banyak peternak di KBB yang berhasil mengembangkan usahanya di bidang peternakan. Salah satunya, Koperasi Peternak Sapi Bansung Utara (KPSBU) di Lembang. Kemudian peternak itik Family asal Batujajar, serta peternak kelinci di Cisarua, Lembang, Parongpong yang sudah berhasil ekspor.
"Harapannya, dengan adanya bantuan hewan ternak domba Garut, para kelompok tersebut juga bisa maju berkembang dan ada pemberdayaan kepada masyarakat di sekitarnya," kata dia.
(don)