Antisipasi Banjir Sampang, Khofifah Tinjau 3 Rumah Pompa Aliran Sungai Kemuning
loading...
A
A
A
SAMPANG - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meninjau tiga rumah pompa aliran Sungai Kemuning, Kabupaten Sampang. Masing-masing ke Rumah Pompa Jalan Bahagia, Rumah Pompa Jalan Delima dan Rumah Pompa Jalan Raya Panggung Kampung Dhabhukor.
Orang nomor satu di Jatim itu ingin memastikan kesiapan alat pompa air serta petugas jaga yang akan mengantisipasi potensi hujan lebat dan banjir. Turut mendampingi Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Kepala Dinas PU SDA Prov. Jatim M. Isa Anshori, Kadis PUCK Jatim Baju Trihaksoro dan Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso.
Baca juga: Siasat Licik Aria Wiraraja Hancurkan Jayakatwang, Usir Pasukan Mongol dari Tanah Jawa
"Peninjauan ini sebagai salah satu langkah mitigasi guna mengantisipasi banjir luapan Kali Kemuning yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Sampang," ungkap Khofifah, Minggu (14/11/2021).
Khofifah mengatakan jika dirinya juga telah memerintahkan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim beserta jajarannya untuk melakukan check and recheck di semua sektor. Bahkan khusus untuk kawasan Rumah Pompa di Sampang ini, Khofifah mengaku telah menginstruksikan jauh sebelum dilakukan apel kesiapsiagaan bencana Oktober lalu.
"Ini betul-betul harus check and recheck . Saya sudah memerintahkan ke Ka Dinas PU SDA, bahkan jauh sebelum kita lakukan apel siaga banjir," imbuhnya.
Desember tahun 2020 lalu, saat terjadi banjir cukup luas dan agak lama sekitar 2 minggu, Khofifah menyebut menemukan sejumlah persoalan diantaranya pintu air tidak terbuka karena fiber opticnya hilang, hingga genset dan aki yang tidak berfungsi. Untuk itu, Khofifah juga meminta langkah cepat baik dari Provinsi maupun Pemerintah daerah setempat untuk terus melakukan mitigasi dan cek secara berkala.
Baca juga: Ngeri! Pohon Tumbang Timpa Warung Ramai Pengunjung, 3 Orang Tewas
"Saya minta untuk memastikan agar Rumah Pompa bisa berjalan dengan baik. Walau masih ada genset yang harus dilengkapi disini, mudah-mudahan bisa membantu proses percepatan sirkulasi air," tutur Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Keberadaan Rumah Pompa ini disebut Khofifah menjadi sangat vital. Tak hanya sebagai pusat pengatur sirkulasi air untuk mencegah banjir, namun juga sirkulasi air pertanian. Sesuai dengan prediksi dari BMKG, dimana Fenomena La Nina akan melanda pada penghujung tahun, Gubernur Khofifah meminta kewaspadaan dari semua pihak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warning semacam itu harus tetap menjadi catatan tersendiri untuk tetap waspada. Utamanya untuk check and recheck proses-proses yang bisa membantu sirkulasi air," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Dinas PU SDA Jatim, penanganan banjir Sungai Kemuning dilaksanakan bersama antara Pemprov Jawa Timur dengan Kementerian PUPR. Untuk Tahun 2021 ini kondisi lima stasiun Pompa di Sungai Kemuning, empat diantaranya telah dilakukan pemeliharaan rutin.
Sedangkan satu unit pompa sedang di overhaul/pemeliharaan berat. Akan tetapi, fungsi stasiun pompa tersebut masih dapat beroperasi karena untuk sementara disiapkan genset dan pompa mobile.
Sedangkan pekerjaan yang dilaksanakan APBN pada tahun 2021, sedang dikerjakan perkuatan tebing dengan beton pancang sepanjang 2.350 m, rehabilitasi dan pemasangan pintu air sebanyak delapan buah.
Orang nomor satu di Jatim itu ingin memastikan kesiapan alat pompa air serta petugas jaga yang akan mengantisipasi potensi hujan lebat dan banjir. Turut mendampingi Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, Kepala Dinas PU SDA Prov. Jatim M. Isa Anshori, Kadis PUCK Jatim Baju Trihaksoro dan Kalaksa BPBD Jatim Budi Santoso.
Baca juga: Siasat Licik Aria Wiraraja Hancurkan Jayakatwang, Usir Pasukan Mongol dari Tanah Jawa
"Peninjauan ini sebagai salah satu langkah mitigasi guna mengantisipasi banjir luapan Kali Kemuning yang hampir setiap tahun melanda Kabupaten Sampang," ungkap Khofifah, Minggu (14/11/2021).
Khofifah mengatakan jika dirinya juga telah memerintahkan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim beserta jajarannya untuk melakukan check and recheck di semua sektor. Bahkan khusus untuk kawasan Rumah Pompa di Sampang ini, Khofifah mengaku telah menginstruksikan jauh sebelum dilakukan apel kesiapsiagaan bencana Oktober lalu.
"Ini betul-betul harus check and recheck . Saya sudah memerintahkan ke Ka Dinas PU SDA, bahkan jauh sebelum kita lakukan apel siaga banjir," imbuhnya.
Desember tahun 2020 lalu, saat terjadi banjir cukup luas dan agak lama sekitar 2 minggu, Khofifah menyebut menemukan sejumlah persoalan diantaranya pintu air tidak terbuka karena fiber opticnya hilang, hingga genset dan aki yang tidak berfungsi. Untuk itu, Khofifah juga meminta langkah cepat baik dari Provinsi maupun Pemerintah daerah setempat untuk terus melakukan mitigasi dan cek secara berkala.
Baca juga: Ngeri! Pohon Tumbang Timpa Warung Ramai Pengunjung, 3 Orang Tewas
"Saya minta untuk memastikan agar Rumah Pompa bisa berjalan dengan baik. Walau masih ada genset yang harus dilengkapi disini, mudah-mudahan bisa membantu proses percepatan sirkulasi air," tutur Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Keberadaan Rumah Pompa ini disebut Khofifah menjadi sangat vital. Tak hanya sebagai pusat pengatur sirkulasi air untuk mencegah banjir, namun juga sirkulasi air pertanian. Sesuai dengan prediksi dari BMKG, dimana Fenomena La Nina akan melanda pada penghujung tahun, Gubernur Khofifah meminta kewaspadaan dari semua pihak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
"Warning semacam itu harus tetap menjadi catatan tersendiri untuk tetap waspada. Utamanya untuk check and recheck proses-proses yang bisa membantu sirkulasi air," pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan dari Dinas PU SDA Jatim, penanganan banjir Sungai Kemuning dilaksanakan bersama antara Pemprov Jawa Timur dengan Kementerian PUPR. Untuk Tahun 2021 ini kondisi lima stasiun Pompa di Sungai Kemuning, empat diantaranya telah dilakukan pemeliharaan rutin.
Sedangkan satu unit pompa sedang di overhaul/pemeliharaan berat. Akan tetapi, fungsi stasiun pompa tersebut masih dapat beroperasi karena untuk sementara disiapkan genset dan pompa mobile.
Sedangkan pekerjaan yang dilaksanakan APBN pada tahun 2021, sedang dikerjakan perkuatan tebing dengan beton pancang sepanjang 2.350 m, rehabilitasi dan pemasangan pintu air sebanyak delapan buah.
(msd)