Anies Baswedan Temui Ketua PWNU Jatim di Malang, Agenda Politik?
loading...
A
A
A
"Saya dari keliling (keluar) datang ada ini memberitahukan pak Anies mau ke sini, jadi tahunyaya ndadak," ungkap dia.
Pengasuh Ponpes Sabilurrasyad Malang ini memaparkan, bila perbincangannya dengan Anies hanya sekedar bertukar pikiran mengenai keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menegaskan tak ada agenda lain selain silaturahmi dan berdiskusi biasa, dan tak ada muatan politis. Baca: Salurkan Ratusan Karung Beras, Perindo Kota Jambi Diapresiasi Masyarakat.
Marzuki juga menerangkan, ia dan Anies juga mendoakan persatuan dan keselamatan bangsa Indonesia. Maka ia dan Anies memasuki sebuah ruangan untuk melakukan hal itu, tetapi Marzuki mengaku sekali lagi tak ada agenda mengenai pembicaraan politik, apalagi Capres 2024.
"Kami tadi sudah tukar pikiran panjang, NKRI number one, most important, apapun jangan di kedepankan mengalahkan NKRI, termasuk kami khutbah persatuan dulu," ungkap Marzuki. Baca Juga: Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah, TPA Sarimukti Akhirnya Beroperasi Kembali.
"Ketika NKRI bersatu, ditambah beliau sarannya bersatu harus adil, nggak mungkin timpang, dipaksa bersatu, kalau negeri ini sudah baik bersatu, baldatun toyyibatun ghofur, siapapun yang mimpin gampang," pungkasnya.
Pengasuh Ponpes Sabilurrasyad Malang ini memaparkan, bila perbincangannya dengan Anies hanya sekedar bertukar pikiran mengenai keutuhan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia menegaskan tak ada agenda lain selain silaturahmi dan berdiskusi biasa, dan tak ada muatan politis. Baca: Salurkan Ratusan Karung Beras, Perindo Kota Jambi Diapresiasi Masyarakat.
Marzuki juga menerangkan, ia dan Anies juga mendoakan persatuan dan keselamatan bangsa Indonesia. Maka ia dan Anies memasuki sebuah ruangan untuk melakukan hal itu, tetapi Marzuki mengaku sekali lagi tak ada agenda mengenai pembicaraan politik, apalagi Capres 2024.
"Kami tadi sudah tukar pikiran panjang, NKRI number one, most important, apapun jangan di kedepankan mengalahkan NKRI, termasuk kami khutbah persatuan dulu," ungkap Marzuki. Baca Juga: Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah, TPA Sarimukti Akhirnya Beroperasi Kembali.
"Ketika NKRI bersatu, ditambah beliau sarannya bersatu harus adil, nggak mungkin timpang, dipaksa bersatu, kalau negeri ini sudah baik bersatu, baldatun toyyibatun ghofur, siapapun yang mimpin gampang," pungkasnya.
(nag)