Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah, TPA Sarimukti Akhirnya Beroperasi Kembali

Jum'at, 12 November 2021 - 13:49 WIB
loading...
Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah, TPA Sarimukti Akhirnya Beroperasi Kembali
Tumpukan sampah di TPS Pasar Kosambi, Kota Bandung yang belum sempat terangkut imbas TPA Sarimukti berhenti beroperasi, Jumat (12/11/2011). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
BANDUNG - Setelah sempat berhenti beroperasi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Jabar dipastikan sudah kembali beroperasi normal.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Iklim Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Helmi Gunawan. Menurut Helmi, Pemprov Jabar telah melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan persoalan di TPA yang menampung sampah kawasan Bandung Raya itu.



Diketahui, TPA Sarimukti sempat berhenti beroperasi. Persoalan utamanya, yakni cadangan bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat di TPA tersebut habis. Kondisi tersebut bahkan membuat Kota Bandung terancam kembali menjadi lautan sampah seperti yang sempat terjadi pada 2019 lalu.

"InsyaAllah sampai Desember masih lancar karena upaya-upaya yang telah dilakukan," ujar Helmi di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (12/11/2021).

Lebih lanjut Helmi menuturkan bahwa persoalan habisnya BBM untuk alat berat di TPA Sarimukti terjadi akibat faktor perubahan cuaca. Akibatnya, penanganan sampah di TPA Sarimukti menjadi lebih sulit dan berimbas terhadap ketersediaan BBM.

"Karena kalau kita lihat ada kesulitan, Juni Agustus banyak terjadi perubahan cuaca. Jadi, manuver dan kondisi operasional di sana susah, sulit. Jadi mau tidak mau kita melihat 12 bulan BBM akhirnya berkurang," jelasnya.


Terlebih, kata Helmi, volume sampah dari Bandung Raya yang masuk ke TPA Sarimukti juga mengalami peningkatan. Jika pada 2006 lalu hanya tiga kabupaten dan kota saja yang membuang sampahnya ke TPA Sarimukti, kini bertambah.

"Akhirnya (jumlah sampah) bertambah (dari) 1.200 ton per hari jadi 1.900 ton. Dua hari yang kemarin Kota Bandung sudah 1.300-an, sudah lebih dari itu," terangnya.



Helmi juga mengatakan bahwa Pemprov Jabar terus melakukan upaya pengurangan sampah melalui penekanan pemilahan sampah mulai dari sumbernya. Oleh karenanya, dia pun meminta pemerintah kabupaten/kota mulai mengelola sampah yang dihasilkan warganya.

"Itu yang diharapkan, kabupaten/kota mulai mengolala sampah dari sumbernya. Pastikan pengelolaan sampah di sumber harus benar-benar baik karena sampah yang masuk harusnya residu, yang masuk justru sampah yang bernilai," ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1916 seconds (0.1#10.140)