Waduh Gawat! Besi Cetakan Cor Proyek KCJB Berjatuhan ke Permukiman Warga

Rabu, 10 November 2021 - 12:11 WIB
loading...
Waduh Gawat! Besi Cetakan Cor Proyek KCJB Berjatuhan ke Permukiman Warga
Warga menunjukkan besi bekisting atau besi cetakan untuk pengecoran proyek KCJB yang berjatuh ke permukiman warga di kompleks Lembah Teratai, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, KBB. Foto/Dok.Warga
A A A
BANDUNG BARAT - Sejumlah besi bekisting atau besi cetakan untuk pengecoran proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tiba-tiba berjatuhan. Peristiwa itu terjadi di permukiman warga kompleks Lembah Teratai, RT 4/12, Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Informasi yang berhasil dihimpun dari warga, besi bekisting itu jatuh dari girder KCJB dengan ketinggian sekitar 20 meter. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (9/11/2021) sekitar pukul 17.00 WIB dan diduga karena kecerobohan pelaksanaan proyek. Sebab saat itu sedang tidak hujan atau angin kencang.

"Gak lagi hujan dan gak ada angin kencang, tiba-tiba besi bekisting itu pada jatuh. Kalau dihitung mungkin ada sekitar 50 lembar," sebut Ketua RT 4, kompleks Lembah Teratai, Yulianto saat dihubungi, Rabu (10/11/2021).

Menurutnya besi-besi bekisting itu jatuh dekat permukiman warga, bahkan tepat di jalan umum yang biasa dilalui warga Lembah Teratai. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, karena saat besi itu jatuh kondisi jalan di bawahnya sedang sepi.

Diduga kuat, insiden tersebut karena kecerobohan pelaksanaan proyek yang tidak mengencangkan besi penahan coran tersebut setelah tidak digunakan. Dirinya meminta hal itu jadi perhatian pihak pelaksana proyek karena sangat membahayakan warga.

Apalagi lokasinya dekat dengan permukiman dan jalan umum yang ramai kendaraan. "Insiden itu sangat membahayakan, harus jadi perhatian pelaksana proyek KCJB agar jangan sampai ada korban luka atau meninggal," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, selama ini warga kompleks Lembah Teratai kerap terkena dampak negatif dari proyek KCJB. Mulai dari limbah semen dari truk molen, dampak getaran, banjir, hingga terbaru bekisting jatuh.

Kejadian itu menunjukkan bahwa proyek tersebut abai terhadap analisis lingkungan, dampak negatif, serta penerapan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja.

"Saya nilai itu sebuah kecerobohan. Warga di sini juga sering kena banjir lumpur, setelah kejadian baru ada penanganan. Mestinya diantisipasi sejak awal," pungkasnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.140)