Petani di Luwu Utara Terima Dana Klaim Asuransi Usaha Tani Padi

Rabu, 10 November 2021 - 08:07 WIB
loading...
Petani di Luwu Utara...
Serah terima secara simbolis dana klaim asuransi usaha tani padi. Foto: Istimewa
A A A
LUWU UTARA - Sebanyak 10 kelompok tani di Kecamatan Malangke dan Baebunta Selatan menerima dana klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari hasil kerja sama Pemkab Luwu Utara dan PT Jasindo Tahun Anggaran 2021.

Kepala Dinas Pertanian, Rusydi Rasyid melaporkan total dana klaim AUTP yang sudah dibayarkan sebanyak Rp348.780.000.

"Dana klaim itu mengcover lahan seluas 58,13 hektare. Sementara yang belum cair sekira Rp77. 718.000 untuk 12,953 hektare. Sehingga total dana klaim AUTP pada tahun anggaran 2021 ini sebanyak Rp426.498.000,” terang Rusydi di Aula Bappelitbangda, Selasa (9/11/2021).



Mantan Kepala Bappeda ini menjelaskan, target capaian masih sangat jauh dari apa yang diharapkan, sebab kuota yang ditarget 20.000 hektare berkurang menjadi 7.000 hektare. Hal itu disebabkan refocusing anggaran di Kementerian Pertanian yang berdampak pada pengurangan kuota nasional, provinsi, hingga ke daerah.

“Untuk TA 2022 kita target 10.000 hektare di 12 kecamatan dataran rendah, utamanya daerah rawan bencana,” jelas Rusydi.

Bupati Luwu Utara , Indah Putri Indriani menuturkan, pemberian dana klaim asuransi tersebut adalah upaya pemerintah untuk memberi rasa nyaman pada pejuang pangan.

Menurut Indah, pemerintah harus hadir memberikan solusi bagi petani sehingga mereka bisa menanam dengan tenang dan nyaman karena adanya perlindungan yang diberikan.

"Sebab, tujuan penyelenggaraan AUTP adalah memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi yang dipertanggungkan disebabkan risiko banjir, kekeringan, dan/atau serangan OPT serta mengalihkan kerugian kepada penanggung dalam hal ini PT Jasindo,” kata Indah yang hadir bersama Branch Office Makassar PT Jasindo, Toni usai menyerahkan dana klaim AUTP secara simbolis.



Secara khusus, Indah meminta kepada petani agar memanfaatkan dana klaim AUTP untuk keberlangsungan usaha tani padinya.

“Tidak untuk beli rokok ataupun beli pulsa, tapi betul-betul dimanfaatkan untuk membeli bibit dan sarana produksi lainnya," ungkap Indah.

Dia juga meminta para penyuluh agar merespons secara sungguh-sungguh program AUTP dengan mendata anggota kelompok dengan baik dan didaftarkan sebagai peserta pada TA 2022 demi kelangsungan usaha petani mereka yang mengalami gagal panen.

"Sayangi dan lindungi petani kita sebab pemerintah sudah mewanti-wanti untuk mengantisipasi potensi dan dampak La Nina terhadap sektor pertanian. Produksi harus terus kita jaga utamanya di periode Oktober-Maret,” tegas Bupati Indah.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1373 seconds (0.1#10.140)