Geger, Warga Bungo Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Kebun Sawit
loading...
A
A
A
BUNGO - Warga Dusun Talang Silungko, Kecamatan Pelayang Kabupaten Bungo, digegerkan dengan penemuan mayat laki-laki di sebuah kebun sawit, Selasa (09/11/2021).
Mayat korban yang belakangan diketahui bernama Sandi Candra (27)itu, pertama kali ditemukan oleh Bujang Awe saat dirinya ingin melihat perangkap babi yang dipasangnya.
Namun saat itu, Bujang melihat seseorang orang laki-laki dalam keadaan bersimbah darah bersama kendaraan dan senjata api jenis kecepek yang berjarak dua meter dari korban.
Sontak, dirinya langsung memutar arah dan memberitahukan kepada warga dan pihak kepolisian beserta petugas medis. Tiba di lokasi, korban yang diketahui sudah tidak bernyawa tersebut langsung dievakuasi.
Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro membenarkan bahwa pihaknya mendapatkan informasi telah terjadi penemuan mayat Sandi Candra di sebuah perkebunan warga. "Ya benar, memang ada penemuan mayat yang berlumuran darah di kebun warga," ujar Guntur.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Diduga korban meninggal dunia akibat tertembak senjata apinya sendiri saat berburu babi. Baca: Vaksinasi Sudah 85,9 persen, Dinkes Cimahi Optimis Target Tercapai pada Akhir Tahun.
"Berdasarkan keterangan saksi maupun istri korban, kalau senjata api jenis kecepek itu memang miliknya (korban.red) dan sering dibawa korban apabila pergi berburu," terang Kapolres.
Di lokasi kejadian, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor jenis Honda. Terdapat noda darah di bagian depan dan satu pucuk senjata api rakitan jenis kecepek. Baca Juga: Cuti Bersama Akhir Tahun Dihapus, Bali Diprediksi Tetap Dibanjiri Wisatawan.
Sementara, dari hasil rekonstruksi dan keterangan saksi, sebelum tiba ke lokasi diduga senata yang dibawa korban meletus tersenggol ranting dan mengenai bagian leher dari bawah tembus ke bagian belakang kepala korban.
"Senjata api jenis kecepek sangat mudah meletus, apabila tersentuh karena tidak dilengkapi alat pengaman sesuai standarnya," pungkas Guntur.
Mayat korban yang belakangan diketahui bernama Sandi Candra (27)itu, pertama kali ditemukan oleh Bujang Awe saat dirinya ingin melihat perangkap babi yang dipasangnya.
Namun saat itu, Bujang melihat seseorang orang laki-laki dalam keadaan bersimbah darah bersama kendaraan dan senjata api jenis kecepek yang berjarak dua meter dari korban.
Sontak, dirinya langsung memutar arah dan memberitahukan kepada warga dan pihak kepolisian beserta petugas medis. Tiba di lokasi, korban yang diketahui sudah tidak bernyawa tersebut langsung dievakuasi.
Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro membenarkan bahwa pihaknya mendapatkan informasi telah terjadi penemuan mayat Sandi Candra di sebuah perkebunan warga. "Ya benar, memang ada penemuan mayat yang berlumuran darah di kebun warga," ujar Guntur.
Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Diduga korban meninggal dunia akibat tertembak senjata apinya sendiri saat berburu babi. Baca: Vaksinasi Sudah 85,9 persen, Dinkes Cimahi Optimis Target Tercapai pada Akhir Tahun.
"Berdasarkan keterangan saksi maupun istri korban, kalau senjata api jenis kecepek itu memang miliknya (korban.red) dan sering dibawa korban apabila pergi berburu," terang Kapolres.
Di lokasi kejadian, pihak kepolisian menemukan sejumlah barang bukti berupa satu unit sepeda motor jenis Honda. Terdapat noda darah di bagian depan dan satu pucuk senjata api rakitan jenis kecepek. Baca Juga: Cuti Bersama Akhir Tahun Dihapus, Bali Diprediksi Tetap Dibanjiri Wisatawan.
Sementara, dari hasil rekonstruksi dan keterangan saksi, sebelum tiba ke lokasi diduga senata yang dibawa korban meletus tersenggol ranting dan mengenai bagian leher dari bawah tembus ke bagian belakang kepala korban.
"Senjata api jenis kecepek sangat mudah meletus, apabila tersentuh karena tidak dilengkapi alat pengaman sesuai standarnya," pungkas Guntur.
(nag)