34 Napi Teroris Lapas Gunung Sindur Berikrar Setia ke NKRI
loading...
Sebanyak 34 napi teroris di Lapas Gunung Sindur berikrar setia ke NKRI, Selasa (9/11/2021). Foto: Istimewa
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 34 narapidana (napi) teroris yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur berikrar setia kepada NKRI dan berjanji meninggalkan terorisme.
Pembacaan ikrar sebagai bentuk deradikalisasi tersebut dilakukan di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor Selasa (9/11/2021).
Selain berjanji meninggalkan terorisme , mereka pun berjanji setia kepada Pancasila dan melindungi Tanah Air dari tindakan terorisme.
![34 Napi Teroris Lapas Gunung Sindur Berikrar Setia ke NKRI]()
"Ikrar setia NKRI ini sebagai bentuk pembuktian pelaku individu dan kelompok untuk bersedia meninggalkan atau melepaskan diri mereka dari aksi dan kegiatan terorisme sekaligus menjadi pencerah kepada orang-orang di sekitarnya dan membantu pemerintah dalam menghambat proses penyebaran radikalisme di masyarakat," tutur Kepala Lapas Gunung Sindur, Damai dalam keterangan resminya.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Sudjonggo menyatakan, dengan pembacaan ikrar tersebut, puluhan napi teroris itu dapat kembali kepada NKRI dan meningkatkan kesadaran bela negara untuk menjaga NKRI.
Sudjonggo mengapresiasi langkah Lapas Gunung Sindur yang sudah mampu melakukan deradikalisasi terhadap puluhan napi teroris itu.
"Semoga ke depannya Lapas Narkotika Gunung Sindur tetap menjaga sinergitas dan kolaborasi dengan aparat penegak hukum terkait seperti Polres, Densus, BNPT, BIN, Kodim, dan stakeholder lainnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi-nya, terutama dalam membina napiter (napi teroris)," kata Sudjonggo.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjen PAS, Thurman Hutapea menambahkan, ikrar setia NKRI merupakan hasil pembinaan kepada narapidana selama ini. Dengan membacakan ikrar tersebut, maka para napi teroris sudah siap untuk menjaga keutuhan Pancasila.
"Dengan dilaksanakannya kegiatan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, kami berharap hal ini mampu menjadi awal bagi saudara-saudara warga binaan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajiban baik sebagai individu, masyarakat dan sebagai warga negara," kata Thurman.
Pembacaan ikrar sebagai bentuk deradikalisasi tersebut dilakukan di Lapas Narkotika Kelas IIA Gunung Sindur, Bogor Selasa (9/11/2021).
Selain berjanji meninggalkan terorisme , mereka pun berjanji setia kepada Pancasila dan melindungi Tanah Air dari tindakan terorisme.
"Ikrar setia NKRI ini sebagai bentuk pembuktian pelaku individu dan kelompok untuk bersedia meninggalkan atau melepaskan diri mereka dari aksi dan kegiatan terorisme sekaligus menjadi pencerah kepada orang-orang di sekitarnya dan membantu pemerintah dalam menghambat proses penyebaran radikalisme di masyarakat," tutur Kepala Lapas Gunung Sindur, Damai dalam keterangan resminya.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Sudjonggo menyatakan, dengan pembacaan ikrar tersebut, puluhan napi teroris itu dapat kembali kepada NKRI dan meningkatkan kesadaran bela negara untuk menjaga NKRI.
Sudjonggo mengapresiasi langkah Lapas Gunung Sindur yang sudah mampu melakukan deradikalisasi terhadap puluhan napi teroris itu.
"Semoga ke depannya Lapas Narkotika Gunung Sindur tetap menjaga sinergitas dan kolaborasi dengan aparat penegak hukum terkait seperti Polres, Densus, BNPT, BIN, Kodim, dan stakeholder lainnya dalam melaksanakan tugas dan fungsi-nya, terutama dalam membina napiter (napi teroris)," kata Sudjonggo.
Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi Ditjen PAS, Thurman Hutapea menambahkan, ikrar setia NKRI merupakan hasil pembinaan kepada narapidana selama ini. Dengan membacakan ikrar tersebut, maka para napi teroris sudah siap untuk menjaga keutuhan Pancasila.
"Dengan dilaksanakannya kegiatan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, kami berharap hal ini mampu menjadi awal bagi saudara-saudara warga binaan untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajiban baik sebagai individu, masyarakat dan sebagai warga negara," kata Thurman.
(nic)
Explore More