Terdengar Suara Gemuruh, 2 Pekerja Drainase Tak Sempat Selamatkan Diri saat Longsor
loading...
A
A
A
BUKITTINGGI - Dua orang pekerja proyek rehabilitasi drainase di Bukittinggi tewas tertimbun longsor , Senin (8/11/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.
Kedua pekerja yakni Jodi (27) asal Kabupaten Pasaman dan Heri (33) asal Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam tak sempat menyelamatkan diri karena terjepit dalam lubang.
Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudra mengatakan, informasi dari saksi mata kejadian sebelum kejadian nahas itu, ada bunyi gemuruh pada tanah di atas galian drainase.
“Sempat terdengar bunyi gemuruh saat sedang menggali tanah, di Kelurahan Bukit Cangang Kecamatan Guguk Panjang,” katanya.
Menurut dia, dari info Joni (saksi) bahwa ada 4 pekerja di bawah galian. “Dua orang berhasil menyelamatkan diri sementara dua orang lagi tidak sempat keluar dari lubang galian,” ujarnya.
Saat ini, BPBD Kota Bukittinggi, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas PU, Dinas Perkim, PMI, KBLK, Dinas Sosial dan Tagana berserta masyarakat sudah mengevakuasi korban.
“Pada pukul 16.37 WIB salah satu korban sudah berhasil dievakuasi dan pada pukul 17.02 WIB korban kedua juga berhasil dievakuasi,” ungkapnya.
Tanah longsor yang terjadi itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda daerah itu. “Saat ini seluruh Kabupaten Kota di Sumatera Barat sesuai Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat tentang imbuan Siaga Darurat Bencana Hydrometeorologi," katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan ini dengan mewaspadai potensi longsor dan banjir di lingkungan masing-masing.
"Turut serta menjaga kebersihan dan potensi sampah di lingkungan, menyediakan Tas Siaga Bencana di rumah masing-masing. Menyusun rencana evakuasi mandiri serta tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19," pungkasnya.
Kedua pekerja yakni Jodi (27) asal Kabupaten Pasaman dan Heri (33) asal Kecamatan Palupuah Kabupaten Agam tak sempat menyelamatkan diri karena terjepit dalam lubang.
Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudra mengatakan, informasi dari saksi mata kejadian sebelum kejadian nahas itu, ada bunyi gemuruh pada tanah di atas galian drainase.
“Sempat terdengar bunyi gemuruh saat sedang menggali tanah, di Kelurahan Bukit Cangang Kecamatan Guguk Panjang,” katanya.
Menurut dia, dari info Joni (saksi) bahwa ada 4 pekerja di bawah galian. “Dua orang berhasil menyelamatkan diri sementara dua orang lagi tidak sempat keluar dari lubang galian,” ujarnya.
Saat ini, BPBD Kota Bukittinggi, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas PU, Dinas Perkim, PMI, KBLK, Dinas Sosial dan Tagana berserta masyarakat sudah mengevakuasi korban.
“Pada pukul 16.37 WIB salah satu korban sudah berhasil dievakuasi dan pada pukul 17.02 WIB korban kedua juga berhasil dievakuasi,” ungkapnya.
Tanah longsor yang terjadi itu disebabkan tingginya curah hujan yang melanda daerah itu. “Saat ini seluruh Kabupaten Kota di Sumatera Barat sesuai Surat Edaran Gubernur Sumatera Barat tentang imbuan Siaga Darurat Bencana Hydrometeorologi," katanya.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan ini dengan mewaspadai potensi longsor dan banjir di lingkungan masing-masing.
"Turut serta menjaga kebersihan dan potensi sampah di lingkungan, menyediakan Tas Siaga Bencana di rumah masing-masing. Menyusun rencana evakuasi mandiri serta tetap menjaga protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19," pungkasnya.
(nic)