TPA Sarimukti Stop Beroperasi, Kota Bandung Terancam Jadi Lautan Sampah
loading...
A
A
A
"Begitu juga dengan sampah yang dihasilkan dari kegiatan komersial untuk dapat disimpan sementara, untuk selanjutnya pengangkutan akan dilakukan seiring dengan kondisi dan perkembangan yang terjadi di TPA Sarimukti," kata dia.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Folmer Siswanto mengatakan bahwa lautan Kota Bandung terancam menjadi lautan sampah seperti tragedi lautan sampah 2005 silam jika persoalan tersebut tak segera ditangani. "Bandung lautan sampah bisa terulang lagi," katanya.
Folmer juga mengatakan, dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan kemandirian dalam pengelolaan sampah. Terlebih, kata Folmer, Pemkot Bandung sudah memiliki program pengelolaan sampah tingkat TPS di Gedebage, Kota Bandung, termasuk program pengelolaan sampah mandiri lainnya.
"Pemkot Bandung harus mikir konsep lain dan seharusnya jangan berrgantung pada TPA Sarimukti. Program Kangpisman (pengelolaan sampah mandiri) juga tidak berjalan dengan baik dan masih perlu partisipasi masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Kepala DLH Provinsi Jabar, Prima Mayaningtyas mengaku, pihaknya masih memproses distribusi BBM ke TPA Sarimukti. "Tidak tutup (TPA Sarimukti), menunggu BBM lagi dalam proses," ujarnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, aktivitas pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Kampung Cigedig, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB dihentikan sementara waktu sejak Jumat (5/11/2021).
Penghentian aktivitas pembuangan oleh truk-truk sampah dari seluruh wilayah di Bandung Raya dikarenakan BBM untuk alat berat yang ada di TPA Sarimukti habis. Akibatnya, sejumlah alat berat seperti backhoe, dll, tidak bisa beroperasi melakukan kegiatan sanitary landfill.
"Memang betul, alat berat di sini tidak beroperasi karena bahan bakar habis. Dari pihak Pemprov Jabar ada keterlambatan pengiriman ke TPA," ungkap Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto saat dikonfirmasi.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung, Folmer Siswanto mengatakan bahwa lautan Kota Bandung terancam menjadi lautan sampah seperti tragedi lautan sampah 2005 silam jika persoalan tersebut tak segera ditangani. "Bandung lautan sampah bisa terulang lagi," katanya.
Folmer juga mengatakan, dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan kemandirian dalam pengelolaan sampah. Terlebih, kata Folmer, Pemkot Bandung sudah memiliki program pengelolaan sampah tingkat TPS di Gedebage, Kota Bandung, termasuk program pengelolaan sampah mandiri lainnya.
"Pemkot Bandung harus mikir konsep lain dan seharusnya jangan berrgantung pada TPA Sarimukti. Program Kangpisman (pengelolaan sampah mandiri) juga tidak berjalan dengan baik dan masih perlu partisipasi masyarakat," kata dia.
Sementara itu, Kepala DLH Provinsi Jabar, Prima Mayaningtyas mengaku, pihaknya masih memproses distribusi BBM ke TPA Sarimukti. "Tidak tutup (TPA Sarimukti), menunggu BBM lagi dalam proses," ujarnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, aktivitas pembuangan sampah ke TPA Sarimukti di Kampung Cigedig, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB dihentikan sementara waktu sejak Jumat (5/11/2021).
Penghentian aktivitas pembuangan oleh truk-truk sampah dari seluruh wilayah di Bandung Raya dikarenakan BBM untuk alat berat yang ada di TPA Sarimukti habis. Akibatnya, sejumlah alat berat seperti backhoe, dll, tidak bisa beroperasi melakukan kegiatan sanitary landfill.
"Memang betul, alat berat di sini tidak beroperasi karena bahan bakar habis. Dari pihak Pemprov Jabar ada keterlambatan pengiriman ke TPA," ungkap Koordinator Pengelola TPA Sarimukti, Riswanto saat dikonfirmasi.
(msd)