Wali Kota Mojokerto Raih KDI 2021 Berkat Inovasi Inkubasi Wirausaha
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wali Kota Mojokerto, Jawa Timur, Hj. Ika Puspitasari, S.E atau yang akrab disapa Ning Ita, berhasil meraih penghargaan dalam ajang Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi. Penghargaan ini merupakan apresiasi dari KORAN SINDO dan SINDOnews.com yang tergabung dalam MNC Portal Indonesia.
Acara Kepala Daerah Inovatif 2021 disiarkan secara langsung di 4 televisi, yaitu MNC TV, GTV, RCTI, dan INews, dan sudah terintegrasi dari TV, portal berita online, dan radio.
KDI 2021 yang mengusung tema "Kepala Daerah Indonesia Menjawab Tantangan Hidup Bersama Pandemi", dibagi menjadi empat kategori inovasi yang dilakukan para kepala daerah, yakni Pelayanan Publik, Kesehatan, Pendidikan, dan Ekonomi.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo hadir membuka Malam Puncak Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower, Jakarta, Jumat (5/11/2021) malam. "Mudah-mudahan banyak masyarakat mengetahui acara ini. Yang dinilai KDI terkait ekonomi, kesehatan, pelayanan masyarakat, dan pendidikan, dan inovasi memang sangat penting, Saya ucapkan terima kasih atas dukungan kepada acara ini, dan selamat kepada para pemimpin daerah penerima award ini, karena di pandemi masih bisa memajukan ekonomi daerah, karena masih banyak masyarakat terdampak," pungkas Hary Tanoe.
Hary Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa acara tersebut sebagai apresiasi kepada kepala daerah yang inovasinya tinggi, dan juga memberikan inspirasi kepada daerah lain untuk memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat yang dipimpinnya. "Acara Kepala Daerah Indonesia (KDI) ini salah acara untuk mengapresiasi kepala daerah yang memiliki inovasi tinggi dalam situasi yang tak mudah seperti sekarang karena pandemi. Juga kepala daerah yang memberi inspirasi. Kalau daerah maju, maka Indonesia akan luar biasa maju pesat," ujarnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Kepala Daerah Inovatif yang terus menciptakan terobosan kebijakan terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM di tengah situasi pandemi COVID-19 dan persaingan global.
"Dalam situasi seperti saat ini, pemimpin daerah dituntut memberikan inovasi yang dapat berdampak terhadap masyarakat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah masing-masing," kata Teten yang hadir di acara penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Dia melihat praktik di banyak negara lain dalam situasi pandemi ini, di mana yang harus dilakukan pemerintah daerah (pemda) adalah, seperti mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong penyediaan situs usaha terintegrasi, dan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk bermitra dengan pemda.
Di masa pendemi di banyak negara idealnya praktik yang harus dilakukan pemerintah daerah misalnya mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong usaha lokal, akses penjualan secara online, konsultasi bisnis dan pelatihan dan juga penyederhanaan aturan dan penyediaan situs usaha yang terintegrasi dan memberikan kesempatan bagi UMKM bermitra dengan pemerintah daerah.
UU Cipta Kerja telah mengamanatkan bahwa pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah memberikan kemudahan dan perlindungan bagi pelaku UMKM dan koperasi.
"Beberapa program pemberdayaan UMKM dan koperasi yang membutuhkan peran aktif pemda sudah diamanatkan dan diatur dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, yaitu basis data tunggal, korporatisasi petani dan nelayan dalam bentuk koperasi, alokasi 40 persen belanja kementerian/lembaga untuk UMKM dengan Rp. 447 triliun nilainya untuk tahun ini, dan sejauh ini sudah terserap Rp. 124,31 triliun," kata Teten.
Lalu, penyediaan paling sedikitnya 30 persen tempat usaha bagi UMKM di infrastruktur publik pengelolaan terpadu dan kemitraan usaha UMKM dengan usaha besar dan menengah. Beberapa contoh kebijakan daerah inovatif terkait pemberdayaan UMKM Koperasi dan UKM di dalam negeri di antaranya inovasi di bidang promosi, seperti laman khusus, UMKM di platform marketplace nasional dan juga virtual.
Lalu inovasi dalam perluasan pasar ekspor, dan komunitas dan komoditi komersial ekspor pada sektor rill pertanian, perikanan, dan perkebunan. Inovasi dan terobosan tidak lepas dari transformasi digital. Pemerintah, terutama pemerintah daerah diharapkan terus mendorong percepatan digitalisasi UMKM karena selama pandemic yang bisa bertahan dan hidup adalah UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.
"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 16 kepala daerah penerima penghargaan kepala daerah inovatif 2021. Semoga penghargaan ini jadi penyemangat bagi seluruh kepala daerah untuk terus menciptakan program-program terbaik untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Ning Ita sangat bersyukur atas penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kota Mojokerto. Penghargaan ini menjadi kado istimewa pada penghujung tahun 2021. "Penghargaan ini menjadi motivasi dan dorongan untuk lebih baik lagi ke depannya, dan terus meningkatkan kinerja, serta inovasi yang produktif dan secepatnya bangkit dari pandemi Covid-19," ucap peraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021.
Ning Ita menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga meraih penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi. Penghargaan ini tentu semakin mengharumkan nama Kota Mojokerto. “Pemerintah Kota Mojokerto mengucapkan terima kasih atas penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi. Mudah-mudahan dengan adanya penghargaan tersebut, dapat lebih memotivasi kami semua untuk bekerja lebih baik lagi di masa-masa mendatang,” katanya.
Di saat pandemi sedang melanda negeri ini, kota Mojokerto yang merupakan kota perdagangan dan jasa tentu merasakan dampak pandemi sangat signifikan. "Banyak sekali masyarakat kami yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa khususnya mikro, kecil, dan menengah ini tidak bisa lagi berusaha akibat adanya berbagai pembatasan, protokol kesehatan, dan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah," jelasnya.
Pemerintah Kota Mojokerto berupaya melakukan alih usaha terhadap masyarakat yang terdampak khususnya di sektor UMKM. "Ada beberapa yang kami berikan pelatihan, kemudian pendampingan, selanjutnya kami beri modal usaha dan akhirnya di tahun kedua ini kami bentuk koperasi sesuai dengan sektor atau jenis usahanya masing-masing," jelasnya.
Di awal ada peralihan usaha dari semula industri alas kaki yang merupakan komoditas unggulan ekspor, UMKM kota Mojokerto dialihkan untuk membuat masker, hazmat, dan juga produk-produk yang dibutuhkan di saat pandemi. "Angka kemiskinan yang cukup meningkat tajam hari ini juga sudah mulai ada penurunan," ungkapnya.
Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi, yang diraih tersebut tidak lepas dari program inovatif yang dilakukan Ning Ita. Perempuan kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 12 April 1979, ini melakukan langkah jitu untuk memulihkan perekonomian daerah yang terdampak pandemi Covid-19.
Salah satunya melalui Program Inkubasi Wirausaha berkelanjutan dalam menangani dampak pandemi Covid-19 terhadap industri kecil menengah (IKM), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah Kota Mojokerto membuat Inkubasi Wirausaha yang telah berjalan sejak 2020, ini telah membuat para pengusaha kecil Kota Mojokerto menggeliat lagi.
“Jika tahun-tahun sebelumnya kami berfokus pada UKM-UKM yang sudah berjalan, maka pada 2020 dan 2021 fokus kami kepada msyarakat terdampak Covid-19,” ujar Ning Ita.
Inkubasi Wirausaha menyasar para penerima bansos. Ibu dua anak ini berharap agar masyarakat Kota Mojokerto lebih berdaya saing dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan bantuan permodalan. “Jadi kami mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha baru yang mayoritas adalah warga terdampak Covid-19. Semoga upaya yang kami lakukan ini nanti benar-benar bisa berdampak memulihkan ekonomi masyarakat kota Mojokerto dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Ia menambahkan, ini adalah salah satu wujud masyarakat kota Mojokerto mau bersama-sama bergandengan tangan untuk membangkitkan kembali ekonomi kota Mojokerto dan wujud untuk kembali bangkit.
Berdasarkan data, setidaknya 1.080 warga Kota Mojokerto pada 2020 telah mendapatkan program Inkubasi Wirausaha yang diselenggarakan selama enam bulan. Sementara pada 2021, jumlah warga yang mendapatkan program Inkubasi Wirausaha bertambah jumlahnya hingga mencapai mencapai 5.000 orang.
“Khusus di bawah Disperindag sebanyak 4.300 orang, dan di bawah DKPP sebanyak 1.500 orang. Sementara lebih dari 5.000 kami berikan pelatihan, pendampingan, dan nantinya akan kami berikan bantuan permodalan sarana prasarana, dan terakhir kami dampingi juga hingga ke pemasarannya,” ucapnya.
Pada tahun ini, fokus Pemkot Mojokerto adalah Inkubasi Wirausaha kepada 8.398 kepala keluarga (KK) dari 26.482 KK penerima bantuan sosial. Mereka diberi pelatihan, pendampingan, pemberian modal kerja, dan pembentukan koperasi untuk kelompok wirausaha hasil inkubasi.
Program Inkubasi Wirausaha ini pada 2020 dari APBD Kota Mojokerto sebesar Rp. 10 miliar. Jumlahnya kemudian bertambah seiring Covid-19 melandai. Pada tahun 2021, dana dari APBD yang disuntikkan untuk menggerakan lagi roda perekonomian mencapai Rp. 25 miliar.
Ning Ita juga menyampaikan baru-baru ini Inkubasi Wirausaha frozen food ramai peminat. Setidaknya ada 376 peminat yang dibagi menjadi beberapa gelombang guna menghindari kerumunan. Menurutnya, peminatnya didominasi oleh kaum perempuan. Sehingga para perempuan di Kota Mojokerto turut menjadi penggerak roda perekonomian serta mendukung pemulihan ekonomi daerah.
Hingga kini, Inkubasi Wirausaha tak pernah sepi peminat dari berbagai produk. Ning Ita mengungkapkan, Pemkot Mojokerto telah menyiapkan regulasi Inkubasi Wirausaha agar produk-produk UKM tersebut bisa dipasarkan ke pasar-pasar modern di Kota Mojokerto.
Secara perlahan, selama dua tahun ini program-program terkait ekonomi membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Mojokerto. Meski masih di dalam suasana pandemi, PDRB Kota Mojokerto merangkak naik dari 2018 hanya 6,333,225.96 menjadi 8,274,703.29 pada 2021.
Ia mengungkapkan kesuksesan Pemerintah Kota Mojokerto dalam menyelenggarakan roda pemerintahan tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Mulai dari elemen masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat. "Penghargaan ini saya persembahkan untuk masyarakat Kota Mojokerto yang telah bekerja keras dan bekerja sama dalam mengatasi pandemi Covid-19 demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan memulihkan perekonomian daerah Mojokerto," ucapnya.
Ning Ita memang patut mendapatkan Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 yang digelar oleh KORAN SINDO dan SINDOnews.com yang tergabung dalam MNC Portal Indonesia. Media nasional ini memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya.
Neng Ita sudah banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya. Kita tunggu aksi inovatif selanjutnya. Selamat berkarya.
Lihat Juga: Bangkitkan Spirit of Mojopahit, Wali Kota Ning Ita Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2022
Acara Kepala Daerah Inovatif 2021 disiarkan secara langsung di 4 televisi, yaitu MNC TV, GTV, RCTI, dan INews, dan sudah terintegrasi dari TV, portal berita online, dan radio.
KDI 2021 yang mengusung tema "Kepala Daerah Indonesia Menjawab Tantangan Hidup Bersama Pandemi", dibagi menjadi empat kategori inovasi yang dilakukan para kepala daerah, yakni Pelayanan Publik, Kesehatan, Pendidikan, dan Ekonomi.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo hadir membuka Malam Puncak Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower, Jakarta, Jumat (5/11/2021) malam. "Mudah-mudahan banyak masyarakat mengetahui acara ini. Yang dinilai KDI terkait ekonomi, kesehatan, pelayanan masyarakat, dan pendidikan, dan inovasi memang sangat penting, Saya ucapkan terima kasih atas dukungan kepada acara ini, dan selamat kepada para pemimpin daerah penerima award ini, karena di pandemi masih bisa memajukan ekonomi daerah, karena masih banyak masyarakat terdampak," pungkas Hary Tanoe.
Hary Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa acara tersebut sebagai apresiasi kepada kepala daerah yang inovasinya tinggi, dan juga memberikan inspirasi kepada daerah lain untuk memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat yang dipimpinnya. "Acara Kepala Daerah Indonesia (KDI) ini salah acara untuk mengapresiasi kepala daerah yang memiliki inovasi tinggi dalam situasi yang tak mudah seperti sekarang karena pandemi. Juga kepala daerah yang memberi inspirasi. Kalau daerah maju, maka Indonesia akan luar biasa maju pesat," ujarnya.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi Kepala Daerah Inovatif yang terus menciptakan terobosan kebijakan terkait pemberdayaan koperasi dan UMKM di tengah situasi pandemi COVID-19 dan persaingan global.
"Dalam situasi seperti saat ini, pemimpin daerah dituntut memberikan inovasi yang dapat berdampak terhadap masyarakat dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan daerah masing-masing," kata Teten yang hadir di acara penganugerahan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 di iNews Tower Jakarta, Jumat (5/11/2021).
Dia melihat praktik di banyak negara lain dalam situasi pandemi ini, di mana yang harus dilakukan pemerintah daerah (pemda) adalah, seperti mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong penyediaan situs usaha terintegrasi, dan memberikan kesempatan bagi UMKM untuk bermitra dengan pemda.
Di masa pendemi di banyak negara idealnya praktik yang harus dilakukan pemerintah daerah misalnya mengoptimalkan bantuan pemerintah, mendorong usaha lokal, akses penjualan secara online, konsultasi bisnis dan pelatihan dan juga penyederhanaan aturan dan penyediaan situs usaha yang terintegrasi dan memberikan kesempatan bagi UMKM bermitra dengan pemerintah daerah.
UU Cipta Kerja telah mengamanatkan bahwa pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah memberikan kemudahan dan perlindungan bagi pelaku UMKM dan koperasi.
"Beberapa program pemberdayaan UMKM dan koperasi yang membutuhkan peran aktif pemda sudah diamanatkan dan diatur dalam PP Nomor 7 Tahun 2021, yaitu basis data tunggal, korporatisasi petani dan nelayan dalam bentuk koperasi, alokasi 40 persen belanja kementerian/lembaga untuk UMKM dengan Rp. 447 triliun nilainya untuk tahun ini, dan sejauh ini sudah terserap Rp. 124,31 triliun," kata Teten.
Lalu, penyediaan paling sedikitnya 30 persen tempat usaha bagi UMKM di infrastruktur publik pengelolaan terpadu dan kemitraan usaha UMKM dengan usaha besar dan menengah. Beberapa contoh kebijakan daerah inovatif terkait pemberdayaan UMKM Koperasi dan UKM di dalam negeri di antaranya inovasi di bidang promosi, seperti laman khusus, UMKM di platform marketplace nasional dan juga virtual.
Lalu inovasi dalam perluasan pasar ekspor, dan komunitas dan komoditi komersial ekspor pada sektor rill pertanian, perikanan, dan perkebunan. Inovasi dan terobosan tidak lepas dari transformasi digital. Pemerintah, terutama pemerintah daerah diharapkan terus mendorong percepatan digitalisasi UMKM karena selama pandemic yang bisa bertahan dan hidup adalah UMKM yang sudah terhubung ke ekosistem digital.
"Saya ucapkan selamat dan sukses kepada 16 kepala daerah penerima penghargaan kepala daerah inovatif 2021. Semoga penghargaan ini jadi penyemangat bagi seluruh kepala daerah untuk terus menciptakan program-program terbaik untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Ning Ita sangat bersyukur atas penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kota Mojokerto. Penghargaan ini menjadi kado istimewa pada penghujung tahun 2021. "Penghargaan ini menjadi motivasi dan dorongan untuk lebih baik lagi ke depannya, dan terus meningkatkan kinerja, serta inovasi yang produktif dan secepatnya bangkit dari pandemi Covid-19," ucap peraih Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2021.
Ning Ita menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras, sehingga meraih penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi. Penghargaan ini tentu semakin mengharumkan nama Kota Mojokerto. “Pemerintah Kota Mojokerto mengucapkan terima kasih atas penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi. Mudah-mudahan dengan adanya penghargaan tersebut, dapat lebih memotivasi kami semua untuk bekerja lebih baik lagi di masa-masa mendatang,” katanya.
Di saat pandemi sedang melanda negeri ini, kota Mojokerto yang merupakan kota perdagangan dan jasa tentu merasakan dampak pandemi sangat signifikan. "Banyak sekali masyarakat kami yang bergerak di sektor perdagangan dan jasa khususnya mikro, kecil, dan menengah ini tidak bisa lagi berusaha akibat adanya berbagai pembatasan, protokol kesehatan, dan regulasi yang diterapkan oleh pemerintah," jelasnya.
Pemerintah Kota Mojokerto berupaya melakukan alih usaha terhadap masyarakat yang terdampak khususnya di sektor UMKM. "Ada beberapa yang kami berikan pelatihan, kemudian pendampingan, selanjutnya kami beri modal usaha dan akhirnya di tahun kedua ini kami bentuk koperasi sesuai dengan sektor atau jenis usahanya masing-masing," jelasnya.
Di awal ada peralihan usaha dari semula industri alas kaki yang merupakan komoditas unggulan ekspor, UMKM kota Mojokerto dialihkan untuk membuat masker, hazmat, dan juga produk-produk yang dibutuhkan di saat pandemi. "Angka kemiskinan yang cukup meningkat tajam hari ini juga sudah mulai ada penurunan," ungkapnya.
Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 untuk Kategori Ekonomi, yang diraih tersebut tidak lepas dari program inovatif yang dilakukan Ning Ita. Perempuan kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 12 April 1979, ini melakukan langkah jitu untuk memulihkan perekonomian daerah yang terdampak pandemi Covid-19.
Salah satunya melalui Program Inkubasi Wirausaha berkelanjutan dalam menangani dampak pandemi Covid-19 terhadap industri kecil menengah (IKM), Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah Kota Mojokerto membuat Inkubasi Wirausaha yang telah berjalan sejak 2020, ini telah membuat para pengusaha kecil Kota Mojokerto menggeliat lagi.
“Jika tahun-tahun sebelumnya kami berfokus pada UKM-UKM yang sudah berjalan, maka pada 2020 dan 2021 fokus kami kepada msyarakat terdampak Covid-19,” ujar Ning Ita.
Inkubasi Wirausaha menyasar para penerima bansos. Ibu dua anak ini berharap agar masyarakat Kota Mojokerto lebih berdaya saing dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan bantuan permodalan. “Jadi kami mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha baru yang mayoritas adalah warga terdampak Covid-19. Semoga upaya yang kami lakukan ini nanti benar-benar bisa berdampak memulihkan ekonomi masyarakat kota Mojokerto dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Ia menambahkan, ini adalah salah satu wujud masyarakat kota Mojokerto mau bersama-sama bergandengan tangan untuk membangkitkan kembali ekonomi kota Mojokerto dan wujud untuk kembali bangkit.
Berdasarkan data, setidaknya 1.080 warga Kota Mojokerto pada 2020 telah mendapatkan program Inkubasi Wirausaha yang diselenggarakan selama enam bulan. Sementara pada 2021, jumlah warga yang mendapatkan program Inkubasi Wirausaha bertambah jumlahnya hingga mencapai mencapai 5.000 orang.
“Khusus di bawah Disperindag sebanyak 4.300 orang, dan di bawah DKPP sebanyak 1.500 orang. Sementara lebih dari 5.000 kami berikan pelatihan, pendampingan, dan nantinya akan kami berikan bantuan permodalan sarana prasarana, dan terakhir kami dampingi juga hingga ke pemasarannya,” ucapnya.
Pada tahun ini, fokus Pemkot Mojokerto adalah Inkubasi Wirausaha kepada 8.398 kepala keluarga (KK) dari 26.482 KK penerima bantuan sosial. Mereka diberi pelatihan, pendampingan, pemberian modal kerja, dan pembentukan koperasi untuk kelompok wirausaha hasil inkubasi.
Program Inkubasi Wirausaha ini pada 2020 dari APBD Kota Mojokerto sebesar Rp. 10 miliar. Jumlahnya kemudian bertambah seiring Covid-19 melandai. Pada tahun 2021, dana dari APBD yang disuntikkan untuk menggerakan lagi roda perekonomian mencapai Rp. 25 miliar.
Ning Ita juga menyampaikan baru-baru ini Inkubasi Wirausaha frozen food ramai peminat. Setidaknya ada 376 peminat yang dibagi menjadi beberapa gelombang guna menghindari kerumunan. Menurutnya, peminatnya didominasi oleh kaum perempuan. Sehingga para perempuan di Kota Mojokerto turut menjadi penggerak roda perekonomian serta mendukung pemulihan ekonomi daerah.
Hingga kini, Inkubasi Wirausaha tak pernah sepi peminat dari berbagai produk. Ning Ita mengungkapkan, Pemkot Mojokerto telah menyiapkan regulasi Inkubasi Wirausaha agar produk-produk UKM tersebut bisa dipasarkan ke pasar-pasar modern di Kota Mojokerto.
Secara perlahan, selama dua tahun ini program-program terkait ekonomi membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Mojokerto. Meski masih di dalam suasana pandemi, PDRB Kota Mojokerto merangkak naik dari 2018 hanya 6,333,225.96 menjadi 8,274,703.29 pada 2021.
Ia mengungkapkan kesuksesan Pemerintah Kota Mojokerto dalam menyelenggarakan roda pemerintahan tidak terlepas dari dukungan semua pihak. Mulai dari elemen masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat. "Penghargaan ini saya persembahkan untuk masyarakat Kota Mojokerto yang telah bekerja keras dan bekerja sama dalam mengatasi pandemi Covid-19 demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat dan memulihkan perekonomian daerah Mojokerto," ucapnya.
Ning Ita memang patut mendapatkan Penghargaan Kepala Daerah Inovatif (KDI) 2021 yang digelar oleh KORAN SINDO dan SINDOnews.com yang tergabung dalam MNC Portal Indonesia. Media nasional ini memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya.
Neng Ita sudah banyak melakukan inovasi dan terobosan dalam membangun daerahnya. Kita tunggu aksi inovatif selanjutnya. Selamat berkarya.
Lihat Juga: Bangkitkan Spirit of Mojopahit, Wali Kota Ning Ita Raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2022
(srf)