Melirik Indahnya Desa Wisata Penglipuran dan Pemuteran, Surga Tersembunyi di Bali

Jum'at, 05 November 2021 - 14:16 WIB
loading...
Melirik Indahnya Desa Wisata Penglipuran dan Pemuteran, Surga Tersembunyi  di Bali
Keindahan bawah laut Desa Pemuteran, Bali. (Foto: MNC Portal Indonesia)
A A A
JAKARTA - Wisata di Bali memang telah menjadi favorit bagi sebagian besar masyarakat. Daerah yang akrab dengan sebutan Pulau Dewata ini bahkan telah menjadi incaran bagi para turis domesitk maupun luar negeri.

Bukan tanpa alasan, Bali memang memiliki segudang keindahan alam dan panorama yang luar biasa memesona. Tak heran jika pulau ini kerap disebut sebagai 'surga' kecil yang membentang #DiIndonesiaAja.

Jika berkunjung ke Bali, maka jangan pernah lewatkan kesempatan untuk menyambangi Garuda Wisnu Kencana Cultural Park. Anda mungkin tak asing lagi dengan patung raksasa yang menjulang hingga 121 meter tersebut.

Sekitar 40 kilometer dari Denpasar, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) seberat 3.000 ton ini berdiri megah menjadi ikon atau landmark Pulau Dewata. Patung ini terwujud setelah 28 tahun sejak ide pembuatannya pertama kali tercetus.

Sebagian besar dari kulit patung ini dikerjakan di Bandung, tepatnya di bengkel milik seniman berbakat Nyoman Nuarta, lalu dibawa menggunakan container dan dirakit kembali di Bali. Hingga akhirnya, patung GWK diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2018 lalu.

Jika ingin berpetualang lebih jauh, Anda dapat mencoba mengunjungi Desa Pemuteran. Desa ini terletak sejauh 145 kilometer dari kawasan GWK Cultural Park, atau selama 3,5 jam jika ditempuh dengan mobil.

Desa Pemuteran terkenal sebagai kawasan konservasi lautnya yang menggunakan teknologi Biorock terbesar di dunia. Tak heran jika desa ini mendapatkan predikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2 Maret 2021 lalu.

Biorock merupakan inovasi yang berfungsi mempercepat pertumbuhan karang. Teknik ini menggunakan aliran listrik bertegangan rendah. Reaksi kimia pada listrik menyebabkan zat kapur dalam air laut mengendap di dalam struktur besi yang telah dibuat.

Struktur besi kemudian ditempelkan di terumbu karang agar pertumbuhannya dapat berlangsung lebih cepat dan sehat hingga 2-8 kali dibandingkan yang alami. Karang-karang yang tumbuh pun dapat menjadi rumah untuk berbagai macam ikan, serta dapat menjadi atraksi wisata yang dapat membantu perekonomian warga sekitar.

Desa Pemuteran menawarkan panorama alam bawah laut yang mengesankan. Tak tanggung-tanggung, rasanya bagaikan menyelam dalam dunia tiga dimensi, sebab banyak sekali terumbu karang dan hewan-hewan laut yang tumbuh sehat denga corak warna yang begitu indah.

Tak hanya itu, di daerah pantai ini Anda juga akan menjumpai penangkaran penyu yang dikelola Chris Brown. Dia bekerjasama dengan masyarakat Desa Pemuteran untuk menetaskan telur penyu di penangkaran hingga nantinya pada usia 1-2 bulan, turis yang berkunjung dapat membantu melepaskannya kelaut.

Lelah berpetualang, jangan lewatkan kesempatan berwisata kuliner dengan sensasi Cooking Class bersama Chef Ketut Arsana dari Kubuku Eco Dive Lodge and Yoga. Tak hanya menyajikan makanan yang nikmat, Anda juga dapat mencoba membuat masakan ini sendiri, tentunya dengan pengawasan dan bimbingan dari Chef Ketut.

Tak tanggung-tanggung, lima menu masakan special khas Bali akan siap menggoyang lidah Anda. Seperti halnya Jukut Keloratau Sup Kelor, Sate Lilit, Pepes Seafood, Sup Seafood, serta Pancake Suji. Nikmat sekali bukan?

Desa Pemuteran juga menawarkan produk kerajinan lokal yang unik dan sangat indah. Antara lain, yaitu kerajinan kulit kerang mutiara yang diolah menjadi beragam produk fungsional, beberapa di antaranya adalah piring, mangkok, sendok, garpu, pisau, dan lain-lain.

Berwisata ke Bali rasanya tak lengkap bila tidak mengunjungi Desa Wisata Penglipuran. Desa yang berada 45 kilometer dari Denpasar ini merupakan desa yang super rapi, bersih, dan asri.

Desa ini bahkan menjadi salah satu desa terbersih di dunia, lho! Desa Penglipuran juga memperoleh beragam penghargaan lainnya, salah satunya predikat Desa Wisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf.

Uniknya, tata letak Desa Penglipuran terbagi menjadi tiga, yang disebut juga sebagai Tata Letak Trimandala. Pertama, yaitu kawasan Utama Mandala (Parahyangan) yang merupakan tempat para dewa bersemayam, serta tempat peribadatan.

Kedua, yaitu kawasan Madya Mandala (Pawongan) yang terdiri dari pemukiman warga. Ketiga, adalah Mista Mandala (Palemahan) yang merupakan tempat pemakaman warga Desa Penglipuran.

Sebanyak 40 persen dari lahan Desa Penglipuran dipenuhi dengan hutan bambu. Tanaman ini tumbuh subur, sebab masyarakat percaya jika hutan ini dapat melindungi desa, dan sebagai sumber resapan air untuk desa.

Bambunya pun dimanfaatkan untuk dinding dan atap rumah adat Penglipuran. Tak hanya itu, bambu juga menjadi bahan baku dari industry keben yang ada di sana. Sejatinya, keben merupakan kotak bambu untuk membawa sesajen ketika pergi ke pura.


Namun, kini keben telah mengalami modifikasi estetik. Warnanya tak lagi polos, melainkan dihiasi aneka lukisan yang indah dan menarik. Keben pun kerap digunakan pula sebagai tempat penyimpanan atau seserahan.

Selain keben, Anda juga bisa #BeliKreatifLokal berbagai pernak-pernik lainnya, seperti tampah, tudung saji, tempat sampah, dan lain-lain secara online melalui sosial media dan e-commerce, lho. Dengan membeli beragam produk kreatif lokal, maka Anda telah mendukung para pengrajin dan pengusaha lokal untuk terus bertahan dan memutar roda perekonomian, khususnya di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Jika sudah berada di Desa Penglipuran, maka Anda tak boleh melewatkan kesempatan untuk mencicipi minuman khas dari Penglipuran, yaitu Loloh Cemcem. Minuman ini terbuat dari daun cemcem yang kaya akan vitamin C, dan bisa melancarkan pencernaan.

Selain daun cemcem, minuman ini juga diberi gula merah dan asam. Rasanya tak perlu diragukan, Loloh Cemcem memberikan sensasi segar, manis, asam, asin, dan gurih yang bersatu di mulut Anda! Minuman ini dapat dengan mudah Anda temui di warung-warung yang ada di Desa Wisata Penglipuran.

Itulah beberapa objek wisata dan daya tarik yang ada di Pulau Dewata. Beberapa daerah ini wajib masuk dalam daftar tujuan wisata Anda, tentunya jika nanti situasi telah memungkinkan, ya!

Pokoknya, dimana pun Anda berada, jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, ya! Ingatlah selalu untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menghindari makan bersama.

Kemudian, jangan lupa untuk melakukan vaksinasi Covid-19 yang telah disediakan oleh pemerintah. Hal ini tentunya demi meminimalisir penularan virus Corona dan melindungi diri Anda, serta orang-orang tersayang di sekitar Anda.

Sampai bertemu di ragam destinasi wisata nan indah #DiIndonesiaAja, ya!

Hashtag:#MenyapaDesa #DesaWisata #WonderfullIndonesia #PesonaIndonesia #DiIndonesiaAja
(srf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)