Perusahaan Bus Ini Alami Kerugian Rp45 Miliar Per Bulan Selama Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Perusahaan angkutan umum selama pandemi virus Corona atau COVID-19 harus menelan kerugian besar akibat tidak beroperasi hampir selama tiga bulan. Perusahaan angkutan umum asal Tasikmalaya, PO Primajasa mengaku mengalami kerugian hingga Rp45 milar setiap bulan.
“Jika dihitung setiap bulannya kami harus kehilangan pendapatan sedikitnya Rp45 miliar, akibat tidak beroperasinya armada kami. Semuanya armada angkutannya terpaksa harus berhenti beroperasi," kata pemilik PO Primajasa Group, H Amir Mahfud atau akrab dipanggil H Aming, kepada wartawan, Kamis (4/6/2020). (Baca juga; Pemprov Jabar Tegaskan AKB Wajib Kantongi Restu Menkes )
Aming menambahkan, bahwa jumlah total armada busnya mencapai sebanyak 1.500 unit dengan trayek ke Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sedangkan jumlah karyawan yang bekerja mencapai 5.000 orang. "Meski saat ini seluruh armada kami tidak beroperasi, akibat pandemi COVID-19, gaji karyawan yang jumlahnya mencapai 5.000 orang tetap dibayarkan secara utuh," ujar Aming.
Aming juga mengatakan, selama berlangsung pandemi Corona, pihaknya tidak akan mengoperasikan seluruh armadanya demi keselamatan karyawan, serta masyarakat umum yang selama ini menjadi pelanggan bus grup PO Primajasa. "Bahkan selama grafik virus ini belum turun, pihaknya tidak akan menjalankan satu bus pun, karena bagi kami keselamatan masyarakat umum menjadi prioritas dan yang utama," ucapnya.
Aming juga memprediksi, pandemi Corona ini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Bahkan untuk perekonomian bisa kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi COVID-19, dia memprediksi baru terjadi pada 2024. "Untuk kembali ke normal saya prediksi baru bisa pada 2024," sebutnya. (Baca juga; KAI Kembali Batalkan Seluruh Perjalanan Kereta Api hingga 30 Juni )
“Jika dihitung setiap bulannya kami harus kehilangan pendapatan sedikitnya Rp45 miliar, akibat tidak beroperasinya armada kami. Semuanya armada angkutannya terpaksa harus berhenti beroperasi," kata pemilik PO Primajasa Group, H Amir Mahfud atau akrab dipanggil H Aming, kepada wartawan, Kamis (4/6/2020). (Baca juga; Pemprov Jabar Tegaskan AKB Wajib Kantongi Restu Menkes )
Aming menambahkan, bahwa jumlah total armada busnya mencapai sebanyak 1.500 unit dengan trayek ke Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Sedangkan jumlah karyawan yang bekerja mencapai 5.000 orang. "Meski saat ini seluruh armada kami tidak beroperasi, akibat pandemi COVID-19, gaji karyawan yang jumlahnya mencapai 5.000 orang tetap dibayarkan secara utuh," ujar Aming.
Aming juga mengatakan, selama berlangsung pandemi Corona, pihaknya tidak akan mengoperasikan seluruh armadanya demi keselamatan karyawan, serta masyarakat umum yang selama ini menjadi pelanggan bus grup PO Primajasa. "Bahkan selama grafik virus ini belum turun, pihaknya tidak akan menjalankan satu bus pun, karena bagi kami keselamatan masyarakat umum menjadi prioritas dan yang utama," ucapnya.
Aming juga memprediksi, pandemi Corona ini tidak akan selesai dalam waktu dekat. Bahkan untuk perekonomian bisa kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi COVID-19, dia memprediksi baru terjadi pada 2024. "Untuk kembali ke normal saya prediksi baru bisa pada 2024," sebutnya. (Baca juga; KAI Kembali Batalkan Seluruh Perjalanan Kereta Api hingga 30 Juni )
(wib)