Harga Minyak Goreng Meroket, Pedagang dan Pengusaha Makanan Menjerit
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Pemerintah diminta segera mengendalikan kenaikan harga minyak goreng yang sudah berlangsung selama dua bulan terakhir. Pasalnya seluruh jenis minyak goreng termasuk minyak curah, mengalami kenaikan harga antara Rp3.000 hingga Rp5.000/kilogram.
Seperti pantauan yang terlihat di Pasar Antri Baru, Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi. Sejumlah pedagang sudah menaikkan harga jual minyak goreng seiring kenaikan harga dari pihak distributor. Walaupun di sisi lain jadi memberatkan ke pelanggan yang biasa berbelanja.
Baca juga: Angka Perceraian ASN Bandung Barat Tinggi, Salah Satu Penyebabnya Perselingkuhan
"Harganya terus naik sementara barang gak ada, ini yang dijual juga sisa stok," kata pedagang minyak goreng Haji Teguh (50), Selasa (2/11/2021).
Berdasarkan data, harga minyak goreng kemasan ukuran 2 liter saat ini berkisar Rp35.000 dari semula Rp30.000. Untuk minyak curah naik menjadi Rp20.000/liter dari semula Rp18.000-19000/liter. Pedagang mengaku tidak tahu percis apa yang jadi pemicu kenaikan tersebut.
"Alasan pastinya (naik) tidak tahu, cuma denger-denger selentingan dan dari berita katanya sawitnya diekspor ke luar negeri karena di sana harganya mahal. Jadi produksi di dalam negeri lebih sedikit," sambungnya.
Baca juga: Awas! Hujan Besar Terus Mengguyur, Tinggi Muka Air Citarum Naik
Kondisi tersebut berimbas dan sangat dirasakan oleh pengusaha industri rumahan di Kota Cimahi. Seperti yang terpantau di sentra industri keripik di Jalan Kademangan, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, milik Hj Ai (67).
Dia mengaku, kenaikan harga minyak saat ini sangat berdampak terhadap usahanya. Sehingga dirinya berencana akan menaikkan harga penjualan produknya. Sebelum kenaikan harga minyak goreng curah dari bandar hanya Rp12.500/liter, saat ini harganya mencapai Rp17.000/liter.
"Sekarang masih bertahan dengan harga lama, tapi kalau tidak dinaikkan bisa rugi. Makanya jika harga minyak goreng masih naik, harga jual produk dinaikan," ucapnya seraya menyebutkan dalam sehari membutuhkan 160 kg minyak goreng curah.
Seperti pantauan yang terlihat di Pasar Antri Baru, Jalan Sriwijaya, Kota Cimahi. Sejumlah pedagang sudah menaikkan harga jual minyak goreng seiring kenaikan harga dari pihak distributor. Walaupun di sisi lain jadi memberatkan ke pelanggan yang biasa berbelanja.
Baca juga: Angka Perceraian ASN Bandung Barat Tinggi, Salah Satu Penyebabnya Perselingkuhan
"Harganya terus naik sementara barang gak ada, ini yang dijual juga sisa stok," kata pedagang minyak goreng Haji Teguh (50), Selasa (2/11/2021).
Berdasarkan data, harga minyak goreng kemasan ukuran 2 liter saat ini berkisar Rp35.000 dari semula Rp30.000. Untuk minyak curah naik menjadi Rp20.000/liter dari semula Rp18.000-19000/liter. Pedagang mengaku tidak tahu percis apa yang jadi pemicu kenaikan tersebut.
"Alasan pastinya (naik) tidak tahu, cuma denger-denger selentingan dan dari berita katanya sawitnya diekspor ke luar negeri karena di sana harganya mahal. Jadi produksi di dalam negeri lebih sedikit," sambungnya.
Baca juga: Awas! Hujan Besar Terus Mengguyur, Tinggi Muka Air Citarum Naik
Kondisi tersebut berimbas dan sangat dirasakan oleh pengusaha industri rumahan di Kota Cimahi. Seperti yang terpantau di sentra industri keripik di Jalan Kademangan, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, milik Hj Ai (67).
Dia mengaku, kenaikan harga minyak saat ini sangat berdampak terhadap usahanya. Sehingga dirinya berencana akan menaikkan harga penjualan produknya. Sebelum kenaikan harga minyak goreng curah dari bandar hanya Rp12.500/liter, saat ini harganya mencapai Rp17.000/liter.
"Sekarang masih bertahan dengan harga lama, tapi kalau tidak dinaikkan bisa rugi. Makanya jika harga minyak goreng masih naik, harga jual produk dinaikan," ucapnya seraya menyebutkan dalam sehari membutuhkan 160 kg minyak goreng curah.
(msd)