Unpad dan Pertamina Bakal Bangun RS Spesialis Jantung, Otak, dan Onkologi

Rabu, 27 Oktober 2021 - 20:25 WIB
loading...
Unpad dan Pertamina Bakal Bangun RS Spesialis Jantung, Otak, dan Onkologi
Rektor Universitas Padjadjaran Rina Indiastuti bertemu dengan Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat membahas rencana pendirian rumah sakit khusus jantung, otak, dan onkologi. Foto/istimewa
A A A
BANDUNG - Universitas Padjadjaran (Unpad) mematangkan rencana pendirian rumah sakit spesialis bersama PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika IHC). Rencana RS ini kini akan melayani pengobatan lebih luas terkait jantung, otak, dan onkologi.

Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat menjelaskan, semula kerja sama Unpad dengan Pertamedika difokuskan untuk pengembangan rumah sakit khusus jantung. Namun, seiring dengan kebutuhan akan rumah sakit spesialis di Kota Bandung, rumah sakit ini kemudian juga dikembangkan untuk pelayanan jantung, otak, dan onkologi.

Baca juga: Soal Tuntutan Kenaikan Upah 10 Persen, Ini Tanggapan Pengusaha Jawa Barat

Rencananya, RS Pertamina-Unpad ini akan dikembangkan menjadi rumah sakit umum dengan kapasitas minimal 200 kamar. Gedung rumah sakit lima lantai dengan luas 9.000 meter persegi ini akan berdiri di lahan yang dikelola Unpad.

Agar kerja sama ini bisa semakin matang, Fathema mengusulkan untuk membentuk tim lanjutan yang akan menyepakati berbagai proses yang akan dihadapi, seperti masalah perizinan, pembagian dividen, hingga operasional rumah sakit. “Tim ini nanti yang akan merumuskan draf Perjanjian Kerja Sama,” kata Fathema dalam keterangan resminya.

Rencana pendirian rumah sakit khusus jantung, otak, dan onkologi ini direspons positif oleh Rektor. Hadirnya rumah sakit ini tidak hanya bermanfaat bagi Unpad, tetapi juga memberikan kemaslahatan bagi warga Kota Bandung.

“Sehingga warga Bandung tidak perlu lagi pergi ke Jakarta untuk mendapatkan pelayanan jantung,” ujar Rektor Unpad Rina Indiastuti.



Bagi Unpad, hadirnya rumah sakit ini juga menjadi wahana pendidikan baru untuk bidang kedokteran. Diakui rektor, saat ini wahana untuk pendidikan kedokteran khususnya di bidang spesialis memiliki keterbatasan. Dengan demikian, hal ini menjadi dorongan bagi Unpad untuk melakukan pengembangan akademik di sektor kesehatan.

Senada dengan Fathema, Rektor mengatakan, berbagai kesepakatan dalam hal joint venture, benefit dari penyediaan wahana pendidikan, dividen, dan operasional perlu disepakati melalui dokumen yang resmi. Dokumen tersebut akan menjadi pertimbangan di Kemendikbudristek, mengingat pendirian rumah sakit tersebut dilakukan di lahan yang dikelola institusi pendidikan.

“Adanya dokumen yang baik akan menyisakan risiko yang sedikit di kemudian hari,” kata Rektor.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1762 seconds (0.1#10.140)