Banjir Bandang Rusak Bibit Tanaman, Petani di Lembang Rugi Puluhan Juta

Rabu, 20 Oktober 2021 - 20:21 WIB
loading...
Banjir Bandang Rusak...
Petani sedang membereskan bibit buah-buahan milik mereka yang tersapu dan terendam banjir diakibatkan hujan deras dan diperparah dengan kondisi saluran drainase yang buruk, Rabu (20/10/2021). Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Hujan deras yang melanda kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Selasa (19/10/2021) petang hingga malam, tidak hanya mengakibatkan tebing longsor yang merusak rumah warga.

Ribuan batang bibit pohon buah-buahan milik petani khususnya di Desa Cikole, Kecamatan Lembang juga rusak parah akibat tersapu banjir bandang dan terendam air hingga berjam-jam.

Berdasarkan pantauan di lokasi, tepatnya di Kampung Pondok, RT 06/03, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, sejumlah petani tampak tengah memilah bibit-bibit pohon buah-buahan yang masih bisa dimanfaatkan dan dijual.

Baca juga: Lewat Petunjuk dan Firasat, Erick Thohir Jadi yang Pertama Diberi Gelar Dulur Baduy

Sementara warga yang rumahnya sempat terendam banjir terlihat tengah membersihkan lumpur yang masuk ke rumah. Banyaknya material lumpur membuat satu unit mobil Pemadaman Kebakaran (Damkar) KBB dikerahkan ke lokasi untuk membantu warga.

"Di kawasan ini saja ada sekitar 1.500 batang pohon buah-buahan yag terdampak banjir sehingga rusak parah. Hanya sebagian kecil saja yang bisa diselamatkan dan dijual," kata Ketua RT 06/03 Kampung Pondok, Tatang Irianto, Rabu (20/10/2021).

Disebutkannya, bibit pohon buah yang rusak karena banjir seperti jenis jambu, jeruk, hingga mangga, yang sebenarnya sudah siap untuk dipasarkan. Akibat kondisi tersebut para petani menanggung kerugian materi yang cukup besar.

"Bibit buah ini dijual ada yang Rp60 ribu/batang sampai Rp150 ribu/batang. Kalau dikumulatifkan perkiraan kerugiannya antara Rp15-20 juta," sebutnya.

Menurutnya, peristiwa banjir ini adalah yang pertama kali terjadi di wilayahnya. Penyebabnya dikarenakan hujan deras yang diperparah dengan saluran air yang buruk. Selain menyapu pohon buah-buahan, air dan lumpur juga masuk ke rumah-rumah warga.

"Sebelumnya belum pernah, kalaupum ada kecil. Tapi sekarang parah sekali, lumpurnya juga tebal, liat saja yang masuk ke rumah-rumah, ketinggian lumpurnya antara 50-60 sentimeter," pungkasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1461 seconds (0.1#10.140)