Alih Fungsi Lahan dan Hutan Diduga Jadi Pemicu Banjir Bandang di Lembang

Rabu, 20 Oktober 2021 - 20:59 WIB
loading...
Alih Fungsi Lahan dan Hutan Diduga Jadi Pemicu Banjir Bandang di Lembang
Warga Cikole, Lembang, KBB, sedang membersihkan perabotan mereka yang sempat tersapu banjir bandang disertai lumpur usai hujan deras, Rabu (20/10/2021). Foto/MPI/Adi Haryanto
A A A
BANDUNG BARAT - Sejumlah kalangan menyoroti terjadinya banjir bandang di beberapa titik lokasi di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kondisi itu terjadi setelah hujan deras dengan intensitas lama dimana banjir bandang juga disertai dengan material tanah lumpur.

Ketua Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH) Jawa Barat, Thio Setiowekti menilai banjir tersebut bukan hanya karena saluran air tersumbat sampah saja. Tetapi ada juga penyebab lainnya, yakni lahan di bagian hulunya sudah gundul dan tidak ditanami tanaman keras.

"Banjir ini karena lingkungan di hulu sudah rusak, sehingga menimbulkan dampak dan berbahaya bagi warga di hilir. Debit air meningkat tinggi, sehingga membabibuta mencari daerah yang lebih rendah ke area permukiman ataupun lahan pertanian," ucapnya, Rabu (20/10/2021).

Baca juga: Lewat Petunjuk dan Firasat, Erick Thohir Jadi yang Pertama Diberi Gelar Dulur Baduy

Menurutnya, kawasan hulu di Lembang merupakan kawasan lindung baik tanah milik, tanah desa, lahan Perhutani, dan lahan milik PTPN VIII. Itu seharusnya jangan ditanami sayuran karena tidak bisa menyerap air hingga akhirnya menyebabkan banjir.

Atas hal tersebut, pihaknya menyarankan agar semua instansi baik Pemda KBB maupun pihak lain dan masyarakat setempat harus sinergi dan menghilangkan ego sektoral. Bagaimana mengembalikan lahan konservasi dan daerah resapan air di Lembang kembali berfungsi sebagai daerah penyangga banjir.

"Upaya itu harus dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan khususnya di daerah Lembang dan Kawasan Bandung Utara secara umum," imbuhnya.

Sementara Ketua Forum Penyelamat Bandung Utara (Forbat) Suherman menyebutkan, maraknya alih fungsi lahan dan hutan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Lembang saat ini kerap dilanda banjir bandang. Untuk itu harus ada pengendalian pembangunan dan penggantian pohon-pohon tua dan rusak dengan pohon baru supaya ekosistem lingkungan tetap terjaga.

"Alih fungsi lahan seperti jadi permukiman tempat wisata harus dibatasi. Tidak ada penggantian pohon-pohon baru membuat kawasan hutan jadi tidak rapat, itu berpengaruh kepada runnoff air," sebutnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1787 seconds (0.1#10.140)