Sadis, Muka Bocah 9 Tahun di Cirebon Melepuh usai Dipaksa Cium Knalpot Motor
loading...
A
A
A
CIREBON - Muka bocah 9 tahun asal Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat melepuh usai dipaksa mencium knalpot sepeda motor. Penganiayaan terjadi pada Rabu sore, 13 Oktober 2021 lalu.
Ayah korban Ishak (45) menjelaskan, tanpa alasan yang jelas pelaku langsung mendatangi anaknya. Sebelum terjadinya penganiayaan itu, Ishak terpaksa meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
Sebab, ia harus menjemput istrinya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga. Menurut Ishak, pelaku masih berusia belasan tahun.
"Anak saya disiksa begini dikenyos (ditempel) ke knalpot. Kejadian jam 4 sore, waktu saya jemput ibunya. Enggak tahu, dari dulu sengit (benci) ke anak saya. Benci itu. Enggak tahu permasalahannya apa," kata Ishak, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya pelaku sudah menganiaya anaknya sebanyak dua kali. Ia pun pernah melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa. Namun, karena tak adanya saksi mata, laporan itu tidak diproses lebih lanjut.
Saat ini, Ishak sudah melaporkan kasus itu ke polisi. Ia menegaskan, laporan tersebut dimaksudkan untuk melindungi anaknya.
"Saya laporkan ke desa, desa tidak komitmen alasannya itu enggak ada saksi kata. Oke saya diam. Ternyata kejadian lagi, anak saya di panggang di atas knalpot pipinya. Lehernya dipegang. Sampai giginya oglak," ujar Ishak.
"Orang tua pelaku enggak ada komitmen buat minta maaf. Itu tetangga. Laporan ke polres sudah. Proses hukum pasti, bukan saya mau menjebloskan anak tetangga, tidak. Intinya saya minta perlindungan anak saya. Saya gak punya etika jahat kepada pelaku," ungkapnya.
Ayah korban Ishak (45) menjelaskan, tanpa alasan yang jelas pelaku langsung mendatangi anaknya. Sebelum terjadinya penganiayaan itu, Ishak terpaksa meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
Baca Juga
Sebab, ia harus menjemput istrinya yang bekerja sebagai asisten rumah tangga. Menurut Ishak, pelaku masih berusia belasan tahun.
"Anak saya disiksa begini dikenyos (ditempel) ke knalpot. Kejadian jam 4 sore, waktu saya jemput ibunya. Enggak tahu, dari dulu sengit (benci) ke anak saya. Benci itu. Enggak tahu permasalahannya apa," kata Ishak, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya pelaku sudah menganiaya anaknya sebanyak dua kali. Ia pun pernah melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa. Namun, karena tak adanya saksi mata, laporan itu tidak diproses lebih lanjut.
Saat ini, Ishak sudah melaporkan kasus itu ke polisi. Ia menegaskan, laporan tersebut dimaksudkan untuk melindungi anaknya.
Baca Juga
"Saya laporkan ke desa, desa tidak komitmen alasannya itu enggak ada saksi kata. Oke saya diam. Ternyata kejadian lagi, anak saya di panggang di atas knalpot pipinya. Lehernya dipegang. Sampai giginya oglak," ujar Ishak.
"Orang tua pelaku enggak ada komitmen buat minta maaf. Itu tetangga. Laporan ke polres sudah. Proses hukum pasti, bukan saya mau menjebloskan anak tetangga, tidak. Intinya saya minta perlindungan anak saya. Saya gak punya etika jahat kepada pelaku," ungkapnya.