Penyuluh Berkualitas Dongkrak Produktivitas Petani

Minggu, 17 Oktober 2021 - 00:17 WIB
loading...
Penyuluh Berkualitas...
Program aplikasi cerdas pertanian yang kini tengah disosialisasikan Kementerian Pertanian diyakini mampu mendongkrak kapasitas penyuluh dan petani.(Ist)
A A A
BANDUNG - Program aplikasi cerdas pertanian yang kini tengah disosialisasikan Kementerian Pertanian diyakini mampu mendongkrak kapasitas penyuluh dan petani . Kolaborasi aspek teknologi dan informasi pada sektor pertanian, membuat aktivitas para penyuluh maupun petani semakin mudah. Baik itu dalam hal akses informasi, data, hingga program-program strategis pusat.

Ketua Panitia Giat Sosialisasi Pengembangan Teknologi Informasi Regional 1, I Wayan Ediana mengatakan bahwa tujuan dari giat yang digelar Kamis (14/10) hingga Jumat (15/10), itu adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluh pendamping dalam penguasaan teknologi informasi.

"Pengusaaan dan peningkatan penggunaan teknologi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas ilmu pendamping (petani)," ujar dia , Sabtu (16/10/2021).

"Sehingga diharapkan mereka ini mampu membantu poktan atau gapoktan di wilayah IPDMIP. Makin meningkat kapasitas SDM-nya," lanjut Wayan.

Wayan berharap dari sosialisasi ini mereka mampu mengakses dan mengusai TI, baik yang berbasis aplikasi android maupun website. Tujuannya untuk mendukung entitas penyelenggaraan kegiatan pertanian dalam rangka memberdayakan petani di daerahnya. "Kegiatan sendiri mengundang 191 orang. Terdiri dari unsur kepala bidang, seksi, atau kepala upt yang menangani penyuluhan," tutup dia.

Senada, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat, M Ruslan U Esfa, penguasaan teknologi merupakan hal penting untuk mencapai swasembada pangan karena bisa meningkatkan produktivitas para petani. "Salah satu tujuan dari IPDMIP adalah meningkatkan kapasitas SDM petani melalui penguasaan teknologi," jelasnya.

Wakil Direktur Program IPDMIP, Joko Samiyono memaparkan bahwa pihaknya berkomitmen mendorong para penyuluh untuk mendukung petani secara teknis pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, sarana dan prasarana pertanian dan perkarantinaan.

Melalui giat seperti ini, kata Joko, penyuluh diharapkan berpartisipasi aktif dalam program penelitian dengan penyebarluasan teknologi inovasi pertanian melalui media yang efektif menjangkau sasaran luas seperti media audiovisual dan media sosial.

Dijelaskan Joko, peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani saat ini, tidak hanya pendampingan dari hulu ke hilir, juga pasca panen. Dengan didampinginya petani dalam pendistribusian produk pertanian diharapkan lebih banyak menguntungkan petani. "Apalagi diperkuat dengan aplikasi cerdas pertanian seperti sekarang," lanjut Joko.

Joko mengingatkan bahwa petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian, atasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir. "Output yang kita harapkan para petani makin meningkatkan produktivitas di lahan pertaniannya," tutup dia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi meminta para penyuluh harus aktif mengakses dan mengikuti berbagai data dan informasi serta yang telah disiapkan oleh Kementerian Pertanian. Yakni melalui berbagai aplikasi seperti Cyber Extension, SIMLUHTAN, MSPP, Ngobras, Bertani On Cloud, dan aplikasi/media lainya.

"Mereka kami harap aktif juga memberitakan informasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan IPDMIP dalam mendukung proses kecukupan pangan nasional dan kesejahteraan kpetani," jelas Dedi.

Dedi berpesan agar para penyuluh jangan berhenti belajar dan pro aktif mencari informasi tentang pembangunan pertanian yang masa kini. "Penyuluh pertanian adalah salah faktor kunci keberhasilan pembangunan pertanian dalam memberikan kontribusi pembangunan pertanian," tegasnya.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa kementeriannya berkomitmen penuh dalam mendorong penggunaan teknologi sebagai basis utama arah pengembangan pertanian ke depan. Dengan semakin masifnya perkembangan teknologi, maka tren kebijakan harus berorientasi ke arah sana.

"Pembangunan pertanian mengarah kepada proses transformasi digital," ujar SYL melalui keterangan tertulisnya. Baca: 1 Santri Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pengasuh Pondok Pesantren di Sidoarjo.

SYL memaparkan, dunia pertanian mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan kian masifnya penetrasi teknologi dan internet. Terlebih di tengah pandemi sekarang, dimana menjadi tantangn tersendiri untuk memilih metodologi dan strategi baru dalam konteks mengembangkan pertanian.

"Itu yang kemudian melatari lahirnya Aplikasi Cerdas Pertanian. Ini adalah bentuk komitmen kami membangun pertanian berbasis teknologi. Makin memudahkan bagi para penyuluh maupun petani," bebernya.

Menurutnya, kehadiran Aplikasi Cerdas Pertanian merupakan sebuah inovasi dan lompatan besar, karena memberikan kemudahan-kemudahan pada petani dan penyuluh. "Tidak lagi terhalang jarak, proses transfer pengetahuan dari pusat ke daerah lebih efektif," jelas dia. Baca Juga: Solar Langka, Antrean Kendaraan Mengular di SPBU Semarang dan Salatiga.

"Harus dijadikan momentum, khususnya kepada para petani milenial. Bagaimana masuk pada arena pengetahuan melalui pendekatan teknologi seperti halnya aplikasi ini," pungkas SYL.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5580 seconds (0.1#10.140)