Rapid Test Hari ke-5 di Surabaya, BIN Temukan 186 Orang Reaktif

Selasa, 02 Juni 2020 - 22:53 WIB
loading...
Rapid Test Hari ke-5...
Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Suyanto saat meninjau lokasi rapid test massal di sisi barat Masjid Agung Al-Akbar Surabaya, Selasa (2/6/2020). Rapid test massal ini bertujuan memutus rantai penyebaran Covid-19. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) melanjutkan rangkaian rapid test massal Covid-19 di Surabaya. Rapid test massal yang digelar BIN ini sudah memasuki hari ke-5. Hasilnya ditemukan 186 orang reaktif corona.

Selasa (2/6/2020), rapid test digelar di dua titik di ibu kota Jawa Timur ini. Lokasi pertama yaitu di Taman Mundu, Jalan Tambaksari. Sementara di lokasi kedua di Sisi Barat Masjid Agung Al-Akbar, Jalan Masjid Agung Surabaya. Rapid test massal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan.

Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Suyanto meninjau lokasi rapid test massal di sisi barat Masjid Agung Al-Akbar Surabaya. Suyanto mengatakan, rangkaian rapid test massal ini bertujuan memutus rantai penyebaran Covid-19. (Baca juga: Adaptasi New Normal Mutlak Dijalankan, Yuri: Harus Kita Budayakan )

Dengan rapid test, diharapkan dapat mempersempit penularan Covid-19. "Ini dalam rangka tugas kemanusiaan karena diketahui di Surabaya ini banyak warga masyarakat yang terkena corona, sehingga kita datang kesini memberikan bantuan dengan mengadakan rapid test bekerjasama dengan gugus tugas dan pemerintah kota Surabaya," kata Suyanto, Selasa (2/6/2020).

Dia menerangkan rapid test massal ini gratis untuk masyarakat umum. Diharapkan kesadaran masyarakat untuk mengikuti rapid test ini, agar pemerintah dapat melakukan pelacakan lebih cepat terhadap warga yang positif Covid-19. (Baca juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Inggris Mendekati 50.000 )

"Sasarannya umum. Ini gratis. Kita membantu masyarakat sini agar dia mau datang kemari. Ayolah kita kesini datang bersama sama komponen masyarakat yang ada disini kita untuk mau diperiksa, jadi kita tau bisa memetakan agar tidak tertular kemana-mana lagi," jelasnya.

Suyanto yang juga memberikan masker di lokasi untuk warga yang mengikuti rapid test mengimbau kepada masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Dengan disiplin mengikuti aturan tersebut, upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 bisa cepat terealisasi.

"Gunakan protokol kesehatan, harus memakai masker, harus mencuci tangan, jangan berdekatan, kita harus sosial distancing sesuai yang sudah diarahkan dan disiplin untuk membatasi penyebaran corona kemana-mana," pungkasnya.

Head of Medical Intelligence, dr Sri Wulandari, salah satu dokter yang menangani rapid Covid-19 yang digelar BIN di Surabaya mengungkapkan, di hari ke-5 pelaksanaan rapid test ini menunjukan angka reaktif Covid-19 mengalami kenaikan dibanding kemarin.

Di Taman Mundu, Jalan Tambaksari, BIN telah melakukan rapid test masal terhadap 699 orang. Dari jumlah itu, 71 orang reaktif. Sementara itu di Masjid Agung Al-akbar, BIN melakukan tes terhadap 594 orang. Hasilnya 115 orang reaktif corona.

Rapid test massal ini didukung tenaga medis, analis laboratorium, dan tenaga pedukung sebanyak 40 orang dari Jakarta. Mereka dibantu 20 anggota Binda Jatim. Satgas lawan COVID-19 BIN membawa langsung Mobil Laboratorium COVID-19, ambulans, dan peralatan pendukung lainnya di kota Surabaya dan sekitarnya. Mobile lab ini merupakan 1 dari 5 mobile lab Biosafety Level 2 (BSL-2) yang bersertifikat internasional pertama di Indonesia.

BIN menyiapkan 2.000-3.000 alat rapid test beserta 2 mobil lab untuk test PCR atau swab test setiap harinya. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif rapid test. Mobile lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil Swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.

Sebelumnya BIN telah menggelar rapid test massal Covid-19 di sejumlah titik di Surabaya. Selain menggelar rapid test, BIN juga memberikan bantuan ribuan alat-alat kesehatan di Ibu Kota Jawa Timur ini guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1870 seconds (0.1#10.140)