Nama Bocah 3 Tahun di Tuban Terdiri 19 Kata, Ternyata Pemberian Tokoh Adat

Rabu, 06 Oktober 2021 - 06:46 WIB
loading...
Nama Bocah 3 Tahun di Tuban Terdiri 19 Kata, Ternyata Pemberian Tokoh Adat
Balita bernama panjang itu digendong ibunya yang berbaju kuning saat berpose bersama keluarga. Foto/SINDOnews/ashadi ik
A A A
TUBAN - Bocah umur tiga tahun di Tuban, Jawa Timur, bikin heboh. Bukan karena ulahnya, juga bukan fisiknya. Tapi anak pasangan Arif Akbar dan Suci Nur Aisiyah ini namanya sangat panjang, terdiri 19 kata. Nama tersebut pemberian tokoh adat setempat.

Nama lengkapnya sebagai berikut Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta. Anak dari keluarga di Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban namanya diperkirakan terpanjang di Indonesia.

Baca juga: HUT TNI ke-76, Kapolda Jatim Beserta Pejabat Utama Kunjungi Makodam V Brawijaya

Bila dihitung ada 19 kata. Sedang saat ini nama terpanjang di Indonesia dipegang remaja asal Jawa Tengah bernama Aiwinur Siti Diah Ayu Mega Ningrum Dwi Pangestuti Lestasi Endang Pamikasih Sri Kumala Sari Dewi Puspita Anggraini. Dengan memiliki 17 kata nama.

Nama panjang itu yang memberi paman si anak, Mujoko Sahid. Adapun Mujoko sendiri merupakan tokoh adat Tuban selatan. Dia berharap, nama panjang itu kelak menjadi karakter ponakannya. Agar bernalar dan berpikir panjang. Sepanjang namanya dan tidak mudah diracuni berita hoax.

Baca juga: Kisah Arsim, Anak Disabilitas yang Semangat Belajar demi Wujudkan Cita-Cita Jadi TNI

"Kami akan merubah nama itu jika memang ada selembar kertas terlegitimasi dinas terkait larangan nama panjang dan harus diganti," tukasnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Ditegaskan, bila pihaknya dan keluarga akan patuh pada ketentuan. Tetapi, jika tidak ada aturan yg melarang, maka pihaknya akan berjuang semaksimal mungkin.

"Jauh lebih penting untuk hikmah demokrasi bahwa kebebasan berpendapat dilindungi oleh hukum. Adapun jika final tidak boleh kami akan mematuhinya, tapi jika masih ada celah kami akan tetap berjuang di negeri merdeka yg demokratis ini," pungkas Mujoko Sahid.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)