Panen Raya di Karawang, Kang Kamil Dorong Produksi Beras Jabar Setara Vietnam
loading...
A
A
A
KARAWANG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mendorong peningkatan produksi beras di Jabar, agar setara dengan produkai beras di Asia Tenggara , seperti Vietnam dan Thailand.
Dorongan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat mengikuti kegiatan Panen Raya dan Rempug Tani Nasional bersama Mantan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Selasa (28/9/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, pemerintah pusat telah menyiapkan Jabar sebagai provinsi swasembada beras. Oleh karena itu, pihaknya langsung melakukan upaya untuk meningkatkan produksi beras.
"Kita sudah meneliti selama satu tahun, akan mulai kita kembangkan yang bisa menaikkan di atas 10 ton per hektare," ujarnya.
Kang Emil menjelaskan, produksi beras per hektare di Indonesia, khususnya di Jabar harus seperti dua negara Asia Tenggara yaitu Vietnam dan Thailand. "Kita terus mendukung peningkatan produksi per hektarenya, di Thailand dan Vietnam sudah 20 ton per hektare, di Indonesia masih belum," katanya.
Karena itu, beberapa proses perbaikan terus dilakukan oleh Pemprov Jabar guna menunjang peningkatan produksi beras per hektare tersebut.
Selain meningkatkan produksi beras per hektare, kata Kang Emil, harus ada pembeli pasti yang memang membutuhkan suplai beras. Apabila hal itu terjadi, maka harga beras pun tidak akan fluktuatif.
"Tentu dalam proses penjualan kita terbanyak pembeli-pembeli yang sudah pasti, sehingga harganya sudah dikunci. Sehingga, nanti harga petani bisa dinaikkan sedangkan harga pembeli bisa turun sedikit," ungkap Kang Emil.
Dorongan tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat mengikuti kegiatan Panen Raya dan Rempug Tani Nasional bersama Mantan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, di Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Karawang, Selasa (28/9/2021).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menyatakan, pemerintah pusat telah menyiapkan Jabar sebagai provinsi swasembada beras. Oleh karena itu, pihaknya langsung melakukan upaya untuk meningkatkan produksi beras.
"Kita sudah meneliti selama satu tahun, akan mulai kita kembangkan yang bisa menaikkan di atas 10 ton per hektare," ujarnya.
Kang Emil menjelaskan, produksi beras per hektare di Indonesia, khususnya di Jabar harus seperti dua negara Asia Tenggara yaitu Vietnam dan Thailand. "Kita terus mendukung peningkatan produksi per hektarenya, di Thailand dan Vietnam sudah 20 ton per hektare, di Indonesia masih belum," katanya.
Baca Juga
Karena itu, beberapa proses perbaikan terus dilakukan oleh Pemprov Jabar guna menunjang peningkatan produksi beras per hektare tersebut.
Selain meningkatkan produksi beras per hektare, kata Kang Emil, harus ada pembeli pasti yang memang membutuhkan suplai beras. Apabila hal itu terjadi, maka harga beras pun tidak akan fluktuatif.
"Tentu dalam proses penjualan kita terbanyak pembeli-pembeli yang sudah pasti, sehingga harganya sudah dikunci. Sehingga, nanti harga petani bisa dinaikkan sedangkan harga pembeli bisa turun sedikit," ungkap Kang Emil.