Upacara Digelar New Normal, Wali Kota Ajak Gotong Royong Lawan Covid-19
loading...
A
A
A
BLITAR - Peringatan hari lahir ke-75 Pancasila tetap digelar di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) melaksanakan upacara apel hari lahir Pancasila dengan tatanan baru (new normal) di depan Istana Gebang -rumah kediaman keluarga besar Bung Karno-, Senin (1/6/2020), pukul 09.00 WIB.
"Hari ini, tepat 75 tahun 1juni 1945, bung Karno menjawab persoalan Indonesia merdeka. Hari yang kemudian kita peringati sebagai hari lahir Pancasila. Nilai-nilai pancasila sebagai Way of life, akan memandu bangsa Indonesia dalam menangani Covid-19 dan menatap tantangan ke depan," kata Wali Kota Blitar Santoso dikutip sebagian dari pidato saat menjadi inspektur upacara.
Kegiatan apel hari lahir Pancasila diikuti berbagai elemen seperti, anggota DPRD, TNI/Polri, Lurah, Camat, perwakilan masyarakat, serta anggota Dewan Kesenian Kabupaten dan Kota Blitar. Total sekitar 75 orang peserta upacara. Mereka menerapkan kebiasaan baru sebelum dan selama mengikuti upacara. Peserta upacara mencuci tangan sebelum memasuki lapangan. Semua peserta juga wajib mengenakan masker untuk mencegah Covid-19. Jarak antarpeserta upacara juga sesuai protokol kesehatan.
"Peringatan hari lahir Pancasila berbeda dengan tahun sebelumnya. Kita lakukan dengan sederhana dan New Normal karena ada pandemi Covid-19," kata Santoso seusai upacara.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Hari Lahir Pancasila merupakan rangkaian awal dari kegiatan Bulan Bung Karno. Pada 1 Juni diperingati Hari Lahir Pancasila, kemudian 6 Juni diperingati hari lahir Bung Karno, dan pada 21 Juni diperingati sebagai hari wafatnya sang proklamator yang dimakamkan di Kota Blitar. Pemkot Blitar menyatukan semua kegiatan tersebut menjadi rangkaian kegiatan bulan Bung Karno.
Peringatan hari lahir Pancasila disebut Grebeg Pancasila. Diawali kirab Bedhol Pusaka dari rumah dinas Wali Kota Blitar di Jl. Sudanco Supriyadi dan diarak menuju kantor Pemerintah Kota Blitar. Benda pusaka tersebut antara lain, tiga peti kayu berupa Teks Pancasila, Teks Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, Bendera Merah Putih, ukiran kayu Burung Garuda dan foto Bung Karno. Pada saat apel Pancasila, benda pusaka tersebut ditampilkan di sebelah kanan tenda inspektur upacara.
Sebelum ada pandemi Covid-19, Grebeg Pancasila dilanjutkan pawai Lampion dan kirab gunungan limo berisikan hasil bumi. Pawai ini dipusatkan di alun alun Kota Blitar, kemudian bergerak menuju Makam Bung Karno. Kegiatan Grebeg Pancasila ditutup dengan kenduri seribu tumpeng yang digelar di sekitar Makam Bung Karno berjajar hingga pusat kota Blitar.
Tapi pada 2020, kegiatan Bulan Bung Karno digelar secara sederhana. Setelah apel hari lahir Pancasila, Wali Kota bersama pejabat Forpimda dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) berziarah ke makam Bung Karno (MBK) di Kelurahan Sentul, Kota Blitar. Wali Kota dan pejabat Forpimda berdoa di makam pencetus ideologi Pancasila. Seusai berziarah, pejabat Forpimda mengikuti kenduri yang digelar di rumah singgah MBK.
"Kemudian kita tutup dengan bakti sosial membagikan sembako masker, hand sanitizer di kompleks Makam Bung Karno. Di sekitar makam ini banyak yang terdampak Covid-19. Sehingga begitu makam ditutup, banyak pedagang yang terdampak. Kita ingin membantu mereka sekaligus mengajak masyarakat bergotong royong memutus penyebaran Covid-19. Tidak bisa kita menangani pandemi hebat ini sendirian. Harus gotong royong dengan TNI/Polri dan masyarakat. Kuncinya disiplin. Disiplin jaga jarak, pakai masker dan menerapkan pola hidup sehat," tandas Santoso.
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar M Yasin mengapresiasi langkah Pemkot Blitar. Pada saat pandemi Covid-19 harus ada langkah-langkah pengalihan anggaran. Termasuk anggaran Bulan Bung Karno."Sudah tepat. Dan kita melaksanakan apel hari lahir Pancasila dengan New Normal dan cara sederhana," kata politikus PKB seusai mengikuti Apel Hari Lahir Pancasila. edi purwanto/adv
"Hari ini, tepat 75 tahun 1juni 1945, bung Karno menjawab persoalan Indonesia merdeka. Hari yang kemudian kita peringati sebagai hari lahir Pancasila. Nilai-nilai pancasila sebagai Way of life, akan memandu bangsa Indonesia dalam menangani Covid-19 dan menatap tantangan ke depan," kata Wali Kota Blitar Santoso dikutip sebagian dari pidato saat menjadi inspektur upacara.
Kegiatan apel hari lahir Pancasila diikuti berbagai elemen seperti, anggota DPRD, TNI/Polri, Lurah, Camat, perwakilan masyarakat, serta anggota Dewan Kesenian Kabupaten dan Kota Blitar. Total sekitar 75 orang peserta upacara. Mereka menerapkan kebiasaan baru sebelum dan selama mengikuti upacara. Peserta upacara mencuci tangan sebelum memasuki lapangan. Semua peserta juga wajib mengenakan masker untuk mencegah Covid-19. Jarak antarpeserta upacara juga sesuai protokol kesehatan.
"Peringatan hari lahir Pancasila berbeda dengan tahun sebelumnya. Kita lakukan dengan sederhana dan New Normal karena ada pandemi Covid-19," kata Santoso seusai upacara.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Hari Lahir Pancasila merupakan rangkaian awal dari kegiatan Bulan Bung Karno. Pada 1 Juni diperingati Hari Lahir Pancasila, kemudian 6 Juni diperingati hari lahir Bung Karno, dan pada 21 Juni diperingati sebagai hari wafatnya sang proklamator yang dimakamkan di Kota Blitar. Pemkot Blitar menyatukan semua kegiatan tersebut menjadi rangkaian kegiatan bulan Bung Karno.
Peringatan hari lahir Pancasila disebut Grebeg Pancasila. Diawali kirab Bedhol Pusaka dari rumah dinas Wali Kota Blitar di Jl. Sudanco Supriyadi dan diarak menuju kantor Pemerintah Kota Blitar. Benda pusaka tersebut antara lain, tiga peti kayu berupa Teks Pancasila, Teks Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945, Bendera Merah Putih, ukiran kayu Burung Garuda dan foto Bung Karno. Pada saat apel Pancasila, benda pusaka tersebut ditampilkan di sebelah kanan tenda inspektur upacara.
Sebelum ada pandemi Covid-19, Grebeg Pancasila dilanjutkan pawai Lampion dan kirab gunungan limo berisikan hasil bumi. Pawai ini dipusatkan di alun alun Kota Blitar, kemudian bergerak menuju Makam Bung Karno. Kegiatan Grebeg Pancasila ditutup dengan kenduri seribu tumpeng yang digelar di sekitar Makam Bung Karno berjajar hingga pusat kota Blitar.
Tapi pada 2020, kegiatan Bulan Bung Karno digelar secara sederhana. Setelah apel hari lahir Pancasila, Wali Kota bersama pejabat Forpimda dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) berziarah ke makam Bung Karno (MBK) di Kelurahan Sentul, Kota Blitar. Wali Kota dan pejabat Forpimda berdoa di makam pencetus ideologi Pancasila. Seusai berziarah, pejabat Forpimda mengikuti kenduri yang digelar di rumah singgah MBK.
"Kemudian kita tutup dengan bakti sosial membagikan sembako masker, hand sanitizer di kompleks Makam Bung Karno. Di sekitar makam ini banyak yang terdampak Covid-19. Sehingga begitu makam ditutup, banyak pedagang yang terdampak. Kita ingin membantu mereka sekaligus mengajak masyarakat bergotong royong memutus penyebaran Covid-19. Tidak bisa kita menangani pandemi hebat ini sendirian. Harus gotong royong dengan TNI/Polri dan masyarakat. Kuncinya disiplin. Disiplin jaga jarak, pakai masker dan menerapkan pola hidup sehat," tandas Santoso.
Wakil Ketua DPRD Kota Blitar M Yasin mengapresiasi langkah Pemkot Blitar. Pada saat pandemi Covid-19 harus ada langkah-langkah pengalihan anggaran. Termasuk anggaran Bulan Bung Karno."Sudah tepat. Dan kita melaksanakan apel hari lahir Pancasila dengan New Normal dan cara sederhana," kata politikus PKB seusai mengikuti Apel Hari Lahir Pancasila. edi purwanto/adv
(msd)