Geger Temuan Macan Tutul Jawa, Gunung Sanggabuana Jadi Taman Nasional

Jum'at, 24 September 2021 - 01:17 WIB
loading...
Geger Temuan Macan Tutul Jawa, Gunung Sanggabuana Jadi Taman Nasional
Macan tutul jawa yang tertangkap kamera perangkap di kawasan Gunung Sanggabuana. Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Macan tutul Jawa yang sempat menggegerkan karena tertangkap kamera perangkap, baru-baru ini di sekitar Gunung Sanggabuana , menguatkan wacana penetapan kawasan itu sebagai Taman Nasional .

Hal itu ditandai dengan kesepakatan Komisi IV DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai taman nasional.

“Secara administrasi sudah disampaikan ke KLHK untuk menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai kawasan konservasi, sebagai taman nasional," ungkap Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, Kamis (23/9/2021).



Menurut Dedi, Komisi IV DPR RI sangat serius menjadikan kawasan Gunung Sanggabuana sebagai taman nasional. Bahkan kata Dedi, keseriusan tersebut telah tertuang dalam kesimpulan atau keputusan rapat Komisi IV DPR RI dengan KLHK yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar di Gedung Nusantara DPR RI,Rabu (22/9/2021) lalu

Melalui rapat dengan KLHK itu lanjut Dedi, Komisi IV DPR RI mendorong KLHK untuk melakukan evaluasi atas areal di kawasan hutan lindung dan kawasan produksi yang merupakan habitat satwa dilindungi di kawasan Gunung Sanggabuana.

Bahkan, Dedi menyatakan, kawasan Gunung Sanggabuana menjadi target perluasan areal kawasan konservasi di Indonesia. Dedi menyebut, kawasan Gunung Sanggabuana sendiri tidak hanya berlokasi di Kabupaten Karawang, namun juga Purwakarta, Cianjur, hingga Kabupaten Bogor.

Dedi menegaskan, kawasan Gunung Sanggabuana diusulkan menjadi taman nasional agar seluruh areal di kawasan Gunung Sanggabuana mendapat perlindungan dari negara.



Sebelumnya, penemuan macan tutul jawa di Gunung Sanggabuana menarik perhatian masyarakat. Spesies endemik tersebut tertangkap kamera perangkap dalam ekspedisi Sanggabuana Wildlife Expedition bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi dan sejumlah otoritas terkait dengan konservasi alam.

Menurut Dedi Mulyadi, penemuanmacantutuljawa tersebut diawali laporan terkaittemuan tim Sanggabuana Wildlife Expedition yang telah melakukan penelusuranmacantutuljawa di hutan Gunung Sanggabuana sejak Juli 2020 lalu kepada Komisi IV DPR RI.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Dedi kemudian memberikan dukungan kepada tim ekspedisi untuk memantau keberadaan hewan bernama latinPanthera pardus melas itu dengankamera perangkap.

Kamera perangkap dengan sensor gerak dan infra merah yang dipasang mantan bupati Purwakarta dan tim Sanggabuana Wildlife Expedition ini ternyata berhasil merekammacantutuljawa.



Selain merekammacantutuljawa, sejumlah kamera perangkap yang dipasang juga berhasil merekam musang, babi hutan, hingga rusa serta masyarakat yang berkegiatan di dalam hutan.

"Kita sengaja memasang kamera perangkap ini untuk membuktikan keberadaan satwa langka endemik jawa yang ada di gunung Sanggabuana," ujar Dedi, Senin (20/9/2021).

Leader Sanggabuana Wildlife Expedition yang juga peneliti satwa liar, Bernard T Wahyu Wiryanta mengatakan, tertangkapnyamacantutuljawa melalui kamera perangkap merupakan kabar yang menggembirakan.

"Ini bukan hanya berlaku untukmacantutuljawa saja, tetapi juga untuk elang jawa (Nisaetus bartelsi), owa jawa (Hylobates moloch) dan lutung jawa (Trachypithecus auratus). Empat spesies satwa endemik jawa ini banyak ditemukan di Sanggabuana, yang notabene bukan kawasan konservasi. Dan populasinya masih banyak," paparnya.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2129 seconds (0.1#10.140)