Melihat Geliat Ekonomi Warga Sekitar Kawasan Industri Nikel di Konawe

Senin, 01 Juni 2020 - 13:25 WIB
loading...
Melihat Geliat Ekonomi...
Aktivitas warga di sekitaran indusri nikel di Konawe kian bergeliat. Foto: Istimewa
A A A
KONAWE - Fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara yakni Kawasan Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI), belakangan ramai diperbincangkan terkait rencana mendatangkan 500 TKA China ke Indonesia.

Kawasan industri yang sudah berdiri sekitar enam tahun lalu ini, diakui sebagian masyarakat sekitar memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi Desa Puurui, Kecamatan Morosi, yang terletak di sebelah timur laut Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.



Saat ini, banyak ditemui usaha kecil-menengah yang dijalankan warga sekitar pabrik seperti warung makan, laundry, dan juga kos-kosan. Salah satunya, Sasto (53 tahun), warga setempat yang sebelumnya bekerja serabutan, namun sekarang adalah pemilik rumah makan dengan omset jutaan per hari.

“Dulu di sini seperti kampung mati, sekarang ramai. Waktu saya datang saja di sini bisa dihitung, kurang lebih cuma ada 10 rumah saja. Sekarang sudah ribuan rumah. Bahkan satu orang itu ada yang punya 100-200 kamar yang disewakan,” ujar Sasto, Minggu (31/05/2020).

Berdasarkan penuturannya, omset warung makan bergantung pada para pekerja pabrik, yang di antaranya diisi para pekerja lokal dan pekerja asing.

Selain Sasto, ada juga Ponikem (53). Dia adalah petani sayur yang kini berubah menjadi pemilik kosan dengan 20 kamar, setelah adanya pembangunan smelter (tungku pengolahan bijih nikel) di kawasan tersebut. Ponikem pun menuturkan banyak anak-anak muda yang tadinya pengangguran juga terserap menjadi tenaga kerja di kawasan tambang.

"Kondisi sekarang alhamdulillah, lebih baik," terangnya.

Kepala Desa Puurui, Mahadi (52), juga menceritakan semakin banyak masyarakat sekitar yang direkrut sebagai karyawan. Hal ini merupakan dampak yang sangat positif, karena kehadiran industri tersebut membuka lapangan kerja kepada masyarakat yang sebelumnya bekerja tidak menentu.



“Perusahaan itu sebenarnya sudah merekrut, bahkan ada yang diberangkatkan untuk belajar ke China. Termasuk warga di sini, kurang lebih ada 40 karyawan dikirim ke China untuk belajar selama sekitar 1 tahun. Setelah selesai pendidikan, jabatan mereka langsung naik,” ujar Mahadi kepada wartawan.

Mahadi juga menyampaikan bahwa banyak manfaat yang dirasakan langsung oleh warga, salah satunya adalah pembangunan jalan desa yang sekarang sudah dicor beton, sehingga akses jalan warga jadi semakin baik.

"Kalau untuk di desa yang sudah nyata ini jalan di desa sudah dicor, karena untuk dana pemerintah tidak akan mampu, ini sudah nyata, sudah jelas ada pembangunannya," tutupnya.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pangdam XIV Hasanuddin...
Pangdam XIV Hasanuddin Dukung Smelter Ceria Group Jadi Perusahaan Level Dunia
Ratusan Warga Stop Paksa...
Ratusan Warga Stop Paksa Tambang Nikel di Halmahera Selatan
Terima Aduan Masyarakat,...
Terima Aduan Masyarakat, DPR MintaTransparansi Perusahaan Nikel di Raja Ampat
Tangkapan Nelayan di...
Tangkapan Nelayan di Soyo Jaya Menurun, Perusahaan Tambang Berikan Dana Kompensasi
Danau Purba Matano Tetap...
Danau Purba Matano Tetap Lestari, Bukti Penambangan Keberlanjutan untuk Negeri
Bangun Pelabuhan Smelter...
Bangun Pelabuhan Smelter Nikel di Kaltim, MMP dan PTPP Dukung Hilirisasi Mineral Indonesia
Sambangi Smelter Nikel,...
Sambangi Smelter Nikel, Kadisnaker Sulteng Salut dengan Prioritas K3
Petaka Tambang Nikel...
Petaka Tambang Nikel Illegal di Kolaka, Sekuriti Tewas Tertimbun Longsor
Helikopter Perusahaan...
Helikopter Perusahaan Nikel di Maluku Utara Hilang Kontak
Rekomendasi
Penjelasan Ending When...
Penjelasan Ending When Life Gives You Tangerines dan Kemungkinan Season 2
Wisuda Akbar Hafiz Indonesia...
Wisuda Akbar Hafiz Indonesia 2025: Generasi Qur'ani Menginspirasi Melalui Ketekunan dan Keberanian
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
Berita Terkini
Pemudik Ngaku Kehilangan...
Pemudik Ngaku Kehilangan Kartu E-Toll Saldo Rp1 Juta di Ruas Tol Semarang-Batang
7 menit yang lalu
Pantauan Jalur Mudik...
Pantauan Jalur Mudik Arteri Kalimalang Arah Pantura, Pemudik Mulai Berkurang Didominasi Pemotor
22 menit yang lalu
Oknum Polisi di Sukabumi...
Oknum Polisi di Sukabumi Digerebek saat Bersama Istri Orang, Kini Ditahan Propam
37 menit yang lalu
Pasca Puncak Arus Mudik,...
Pasca Puncak Arus Mudik, Pelabuhan Merak Lengang H-2 Lebaran
56 menit yang lalu
Jelang Lebaran, Kemenko...
Jelang Lebaran, Kemenko Polkam Pastikan Distribusi Logistik di Jawa Barat Aman
2 jam yang lalu
Puncak Arus Mudik di...
Puncak Arus Mudik di GT Kalikangkung, Volume Kendaraan Naik 169 Persen
2 jam yang lalu
Infografis
Mayoritas Warga Israel...
Mayoritas Warga Israel Tak Percaya Cara Netanyahu di Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved