Bentrok Debt Collector vs Ormas Berujung Damai, Kapolres: Sukabumi Aman dan Kondusif
loading...
Kedua belah pihak yang bertikai menunjukkan surat perjanjian damai di Mapolres Sukabumi Kota. MPI/Hadi
A
A
A
SUKABUMI - Polres Sukabumi Kota meredam bentrokan yang meluas antara Ormas dan debt collector serta mendamaikan kedua kelompok yang bertikai tersebut melalui islah di Mapolres Sukabumi Kota, Kamis (16/9/2021) malam.
Perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Reformis Islam (Garis) dan Gerakan Anak Sukabumi Anti Ketidakadilan (Gasak 46 SC) mewakili tokoh masyarakat Cibatu Sukabumi yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Nampak hadir perwakilan dari ormas Garis, Ketua DPD Ustadz Ade Saepulloh, Panglima ormas Garis Yuyok dan tokoh ormas Garis Bah Tono beserta korban luka pada waktu insiden terjadi.
Sedangkan dari pihak ormas Gasak 46 SC terlihat hadir Ketua Umum Gasak 46 SC Budi Zaboer Irawan, tokoh ormas Gasak 46 SC Heri Haryadi yang dikenal dengan Done, dan korban luka dari pihak eksternal.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sy Zainal Abidin mengatakan bahwa tindak lanjut Polres Sukabumi Kota atas kejadian selisih paham yang terjadi pada Kamis (16/9/2021) sore tadi, dengan memanggil kedua belah pihak yang bertikai. Baca: Debt Collector Bentrok dengan 100 Orang Ormas di Cisaat Sukabumi, 2 Terluka.
“Kedua belah pihak malam ini saling menyampaikan kronologi kejadiannya dan keduanya sepakat ternyata ada kesalahpahaman terjadi di lapangan, dan ketika ditelusuri lebih lanjut ternyata hal ini merupakan tidak patut untuk diributkan,” ujar Zainal kepada wartawan.
Zainal menambahkan, bahwa dengan demikian masing-masing pimpinan dan ketua bersepakat hal ini bisa diselesaikan dengan cara damai, dan masing-masing korban juga memiliki pendapat yang sama. Baca Juga: Bejat, Pria di Bali Rebut Istri Adik Kandung dan Hamili Keponakan.
“Tidak ada permasalahan lagi, semuanya sudah clear dan tidak ada tuntutan dari kedua belah pihak, semuanya dianggap selesai, Sukabumi aman dan kondusif,” pungkasnya.
Perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas) Gerakan Reformis Islam (Garis) dan Gerakan Anak Sukabumi Anti Ketidakadilan (Gasak 46 SC) mewakili tokoh masyarakat Cibatu Sukabumi yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
Nampak hadir perwakilan dari ormas Garis, Ketua DPD Ustadz Ade Saepulloh, Panglima ormas Garis Yuyok dan tokoh ormas Garis Bah Tono beserta korban luka pada waktu insiden terjadi.
Sedangkan dari pihak ormas Gasak 46 SC terlihat hadir Ketua Umum Gasak 46 SC Budi Zaboer Irawan, tokoh ormas Gasak 46 SC Heri Haryadi yang dikenal dengan Done, dan korban luka dari pihak eksternal.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Sy Zainal Abidin mengatakan bahwa tindak lanjut Polres Sukabumi Kota atas kejadian selisih paham yang terjadi pada Kamis (16/9/2021) sore tadi, dengan memanggil kedua belah pihak yang bertikai. Baca: Debt Collector Bentrok dengan 100 Orang Ormas di Cisaat Sukabumi, 2 Terluka.
“Kedua belah pihak malam ini saling menyampaikan kronologi kejadiannya dan keduanya sepakat ternyata ada kesalahpahaman terjadi di lapangan, dan ketika ditelusuri lebih lanjut ternyata hal ini merupakan tidak patut untuk diributkan,” ujar Zainal kepada wartawan.
Zainal menambahkan, bahwa dengan demikian masing-masing pimpinan dan ketua bersepakat hal ini bisa diselesaikan dengan cara damai, dan masing-masing korban juga memiliki pendapat yang sama. Baca Juga: Bejat, Pria di Bali Rebut Istri Adik Kandung dan Hamili Keponakan.
“Tidak ada permasalahan lagi, semuanya sudah clear dan tidak ada tuntutan dari kedua belah pihak, semuanya dianggap selesai, Sukabumi aman dan kondusif,” pungkasnya.
(nag)
Lihat Juga :
