Ini Riwayat Dua PDP COVID-19 Meninggal di Kabupaten Majalengka
loading...
Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Majalengka yang meninggal diketahui memiliki hasil tes berbeda. Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
MAJALENGKA - Dua orang pasien dalam pengawasan (PDP) virus Corona atau COVID-19 di Kabupaten Majalengka yang meninggal diketahui memiliki hasil tes berbeda. Keduanya diketahui berasal dari Kecamatan Dawuan dan Kecamatan Cikijing.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka Alimudin mengatakan, untuk pasien dari Kecamatan Dawuan, diketahui masuk ke RSUD Cideres pada 27 Mei 2020. Saat datang, pasien berjenis kelamin perempuan berusia 30 tahun itu memiliki keluhan batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, lemas, anemia, dan penyakit penyerta gangguan imunologi.
"Tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota, tetapi suaminya bekerja di Bandung. Hasil Rapid test positif, hasil swab hari pertama negatif, hasil swab hari 2 belum keluar," katanya. (Baca juga; Jelang Kombinasi PSBB-AKB, 2 Pasien PDP di Majalengka Meninggal )
Almarhumah, jelas Ali, datang ke RSUD secara mandiri, tanpa rujukan. "Meninggal pada 30 Mei 2020 sekitar pukul 22:10 WIB," ujarnya. (Baca juga; 47 PDP dan 65 ODP Corona di Kota Bogor adalah Balita )
Adapun pasien dari Kecamatan Cikijing, sempat melakukan perjalanan ke Bandung pada 26 Mei 2020 dan kembali pada 29 Mei 2020. Satu hari kemudian, 30 Mei 2020, korban berjenis kelamin laki-laki berusia 65 tahun ini masuk RSUD Majalengka dan langsung menjalani perawatan di ruang isolasi sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun, baru menjalani perawatan beberapa jam, yang bersangkutan meninggal dunia, sekitar pukul 22.57 WIB. "Riwayat masuk rumah sakit keluhan diare dan sesak napas, riwayat stroke. Rapid test negatif, swab belum sempat diambil. Pasien sempat datang ke Puskesmas Cikijing pukul 13.00 WIB untuk berobat," jelasnya.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Majalengka Alimudin mengatakan, untuk pasien dari Kecamatan Dawuan, diketahui masuk ke RSUD Cideres pada 27 Mei 2020. Saat datang, pasien berjenis kelamin perempuan berusia 30 tahun itu memiliki keluhan batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, lemas, anemia, dan penyakit penyerta gangguan imunologi.
"Tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota, tetapi suaminya bekerja di Bandung. Hasil Rapid test positif, hasil swab hari pertama negatif, hasil swab hari 2 belum keluar," katanya. (Baca juga; Jelang Kombinasi PSBB-AKB, 2 Pasien PDP di Majalengka Meninggal )
Almarhumah, jelas Ali, datang ke RSUD secara mandiri, tanpa rujukan. "Meninggal pada 30 Mei 2020 sekitar pukul 22:10 WIB," ujarnya. (Baca juga; 47 PDP dan 65 ODP Corona di Kota Bogor adalah Balita )
Adapun pasien dari Kecamatan Cikijing, sempat melakukan perjalanan ke Bandung pada 26 Mei 2020 dan kembali pada 29 Mei 2020. Satu hari kemudian, 30 Mei 2020, korban berjenis kelamin laki-laki berusia 65 tahun ini masuk RSUD Majalengka dan langsung menjalani perawatan di ruang isolasi sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun, baru menjalani perawatan beberapa jam, yang bersangkutan meninggal dunia, sekitar pukul 22.57 WIB. "Riwayat masuk rumah sakit keluhan diare dan sesak napas, riwayat stroke. Rapid test negatif, swab belum sempat diambil. Pasien sempat datang ke Puskesmas Cikijing pukul 13.00 WIB untuk berobat," jelasnya.
(wib)
Lihat Juga :
