Kabar Gembira, BOR RS COVID-19 di Jabar Tembus Satu Digit
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyampaikan kabar gembira terkait penanganan pandemi COVID-19 di Provinsi Jabar. Disampaikannya bahwa tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit (RS) COVID-19 di Jabar untuk pertama kalinya berada di angka satu digit.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emi l itu mengungkapkan, BOR Jabar kini berada di angka 9,3 persen. Menurutnya, tren BOR terus meturun sejak Juli 2021 yang sempat menyentuh angka di atas 90 persen. Sementara berdasarkan ketentuan WHO, angka BOR maksimal 60 persen.
"Jadi ini pertama kalinya BOR rumah sakit kita berada di satu digit. Alhamdulillah mudah-mudahan kita dapat mempertahankannya," ujar Kang Emil dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).
Seperti diketahui, pemerintah pusat telah mengumumkan perpanjangan PPKM level 13-20 September 2021. Sebanyak 11 daerah di Jabar berada di level 2, 14 daerah level 3, dan dua daerah level 4 yakni Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cirebon.
Meskipun berstatus level 4, lanjut Kang Emil, namun di Purwakarta dan Cirebon sebenarnya tidak ada penambahan kasus COVID-19. Pihaknya pun tengah memfasilitasi singkronisasi data kasus antara dua pemerintah daerah tersebut dengan pemerintah pusat.
"Jadi, kesimpulannya bukan ada kenaikan kasus, tapi lebih kepada update data lama yang baru berhasil disinkronisasi dengan pemerintah pusat," jelas dia.
Sementara itu, berdasarkan data Bersatu Lawan COVID-19 per 13 September 2021, kasus aktif di Jabar menurun 502 kasus menjadi 6.945 orang. Sedangkan tingkat kesembuhan meningkat 705 orang menjadi 677.460 dan angka kematian bertambah tujuh orang.
Namun, kata Kang Emil, lagi-lagi angka tersebut merupakan data lama karena di lapangan angka kematian di Jabar nol. "Angka kematian (dicatat Jabar) nol, sementara dalam catatan PPKM level 4 itu kematiannya naik," ungkapnya.
Meski data yang tersampaikan belum sesuai, namun Kang Emil tetap mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan terutama di tempat-tempat umum yang kini telah dibuka secara bertahap.
Kang Emil pun mengungkapkan catatannya terkait aplikasi Peduli Lindungi yang kini menjadi alat skrining bagi masyarakat yang hendak memasuki tempat publik.
Menurutnya, aplikasi Peduli Lindungi hanya menyatakan orang sudah divaksin, sehingga wajar jika masih ada kebocoran orang-orang yang sudah divaksin, tapi positif COVID-19. "Kami antisipasi dengan tes antigen bagi pengunjung di mal dan ini akan kita jaga maksimal," katanya.
Kang Emil juga mengingatkan, meski berbagai sektor telah dibuka secara bertahap, namun mobilitas perlu tetap dibatasi. "Jangan pergi ke luar rumah jika tidak perlu-perlu amat. Kami juga memastikan seratus persen vaksinasi," katanya.
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
Gubernur yang akrab disapa Kang Emi l itu mengungkapkan, BOR Jabar kini berada di angka 9,3 persen. Menurutnya, tren BOR terus meturun sejak Juli 2021 yang sempat menyentuh angka di atas 90 persen. Sementara berdasarkan ketentuan WHO, angka BOR maksimal 60 persen.
"Jadi ini pertama kalinya BOR rumah sakit kita berada di satu digit. Alhamdulillah mudah-mudahan kita dapat mempertahankannya," ujar Kang Emil dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/9/2021).
Seperti diketahui, pemerintah pusat telah mengumumkan perpanjangan PPKM level 13-20 September 2021. Sebanyak 11 daerah di Jabar berada di level 2, 14 daerah level 3, dan dua daerah level 4 yakni Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cirebon.
Meskipun berstatus level 4, lanjut Kang Emil, namun di Purwakarta dan Cirebon sebenarnya tidak ada penambahan kasus COVID-19. Pihaknya pun tengah memfasilitasi singkronisasi data kasus antara dua pemerintah daerah tersebut dengan pemerintah pusat.
"Jadi, kesimpulannya bukan ada kenaikan kasus, tapi lebih kepada update data lama yang baru berhasil disinkronisasi dengan pemerintah pusat," jelas dia.
Sementara itu, berdasarkan data Bersatu Lawan COVID-19 per 13 September 2021, kasus aktif di Jabar menurun 502 kasus menjadi 6.945 orang. Sedangkan tingkat kesembuhan meningkat 705 orang menjadi 677.460 dan angka kematian bertambah tujuh orang.
Namun, kata Kang Emil, lagi-lagi angka tersebut merupakan data lama karena di lapangan angka kematian di Jabar nol. "Angka kematian (dicatat Jabar) nol, sementara dalam catatan PPKM level 4 itu kematiannya naik," ungkapnya.
Meski data yang tersampaikan belum sesuai, namun Kang Emil tetap mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjaga protokol kesehatan terutama di tempat-tempat umum yang kini telah dibuka secara bertahap.
Kang Emil pun mengungkapkan catatannya terkait aplikasi Peduli Lindungi yang kini menjadi alat skrining bagi masyarakat yang hendak memasuki tempat publik.
Menurutnya, aplikasi Peduli Lindungi hanya menyatakan orang sudah divaksin, sehingga wajar jika masih ada kebocoran orang-orang yang sudah divaksin, tapi positif COVID-19. "Kami antisipasi dengan tes antigen bagi pengunjung di mal dan ini akan kita jaga maksimal," katanya.
Kang Emil juga mengingatkan, meski berbagai sektor telah dibuka secara bertahap, namun mobilitas perlu tetap dibatasi. "Jangan pergi ke luar rumah jika tidak perlu-perlu amat. Kami juga memastikan seratus persen vaksinasi," katanya.
Lihat Juga: Ngeri! Penampakan 10 Beton Paku Bumi Jatuh dari Truk Akibat Ikatan Lepas di Jalan Soekarno-Hatta Bandung
(don)