Selama Pandemi, Sudah 203 Jenazah COVID-19 Dikuburkan di Macanda
loading...
A
A
A
SUNGGUMINASA - Selama mewabahnya virus corona, COVID-19, pekuburan di Jalan Teratai Indah, Macanda Kecamatan Sombaopu Gowa, telah menampung sedikitnya 203 jenazah korban COVID-19. Pekuburan ini memang sengaja disediakan Pemprov Sulsel sebagai tempat beristirahatnya korban COVID-19, maupun yang diduga terjangkit COVID-19.
Baca : Ibu yang Baru Melahirkan Bayi Kembar di Toraja Terpapar Covid-19
"Adapun rincian dari 203 jenazah tersebut, masing-masing 121 laki laki dan 82 wanita. Data tersebut diterima dari perwira pengendali pengamanan IPDA. Muh Ali yang berada di lokasi pemakaman, per pukul 09.19 Wita," ungkap Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan kepada SINDOnews, Minggu (31/05/2020).
Menurut Mangatas, jumlah COVID-19 yang dikuburkan di pekuburan tersebut juga kian bertambah setiap harinya. "Dengan bertambahnya jumlah jenazah yang diduga terjangkit Covid-19 lanjutnya, menunjukkan virus tersebut masih menjadi ancaman bagi masyarakat terkhusus warga Kabupaten Gowa," tukas Dia.
Meski demikian, Polres Gowa, lanjut Mangatas, akan terus berupaya memberi edukasi kepada masyarakat baik dengan melakukan himbauan maupun teguran termasuk di pos cek poin yang berada di Jalan Sultan Hasanuddin dan Patung Badik yang berbatasan dengan Makassar.
"Meski PSBB berlalu namun hingga saat ini kami masih terus melakukan aktivitas dengan melakukan pencegahan. Kami berharap kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang akan masuk maupun keluar kabupaten Gowa tetap menggunakan masker agar penyebaran virus dapat diminimalisir," ujarnya.
Baca Juga : Warga Gowa Terima Bantuan Rumah Layak Huni dari AMCF
Terpisah, Kapolres Gowa, AKBP Boy F Samola, menuturkan, bertambahnya jumlah jenazah di lokasi pemakaman di Macanda harus mampu memberi kesadaan pada masyarakat untuk memutus rantai covid 19.
Karena itu, penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan. Mulai dari physical distancing, memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer.
"Saya sangat berharap kepada warga Gowa untuk bersama-sama mencegah penularan virus ini karena tanpa kesadaran dari kita semua maka mata rantai virus tak akan mampu kita putus dan akibatnya orang sekitar kita akan ikut menjadi korban dari virus ini," pungkas Kapolres.
Baca : Ibu yang Baru Melahirkan Bayi Kembar di Toraja Terpapar Covid-19
"Adapun rincian dari 203 jenazah tersebut, masing-masing 121 laki laki dan 82 wanita. Data tersebut diterima dari perwira pengendali pengamanan IPDA. Muh Ali yang berada di lokasi pemakaman, per pukul 09.19 Wita," ungkap Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan kepada SINDOnews, Minggu (31/05/2020).
Menurut Mangatas, jumlah COVID-19 yang dikuburkan di pekuburan tersebut juga kian bertambah setiap harinya. "Dengan bertambahnya jumlah jenazah yang diduga terjangkit Covid-19 lanjutnya, menunjukkan virus tersebut masih menjadi ancaman bagi masyarakat terkhusus warga Kabupaten Gowa," tukas Dia.
Meski demikian, Polres Gowa, lanjut Mangatas, akan terus berupaya memberi edukasi kepada masyarakat baik dengan melakukan himbauan maupun teguran termasuk di pos cek poin yang berada di Jalan Sultan Hasanuddin dan Patung Badik yang berbatasan dengan Makassar.
"Meski PSBB berlalu namun hingga saat ini kami masih terus melakukan aktivitas dengan melakukan pencegahan. Kami berharap kepada seluruh lapisan masyarakat baik yang akan masuk maupun keluar kabupaten Gowa tetap menggunakan masker agar penyebaran virus dapat diminimalisir," ujarnya.
Baca Juga : Warga Gowa Terima Bantuan Rumah Layak Huni dari AMCF
Terpisah, Kapolres Gowa, AKBP Boy F Samola, menuturkan, bertambahnya jumlah jenazah di lokasi pemakaman di Macanda harus mampu memberi kesadaan pada masyarakat untuk memutus rantai covid 19.
Karena itu, penerapan protokol kesehatan harus terus dilakukan. Mulai dari physical distancing, memakai masker, mencuci tangan atau memakai hand sanitizer.
"Saya sangat berharap kepada warga Gowa untuk bersama-sama mencegah penularan virus ini karena tanpa kesadaran dari kita semua maka mata rantai virus tak akan mampu kita putus dan akibatnya orang sekitar kita akan ikut menjadi korban dari virus ini," pungkas Kapolres.
(sri)