Aksi Heroik Mensos Risma Selamatkan Warga Pacitan dari Bencana Tsunami

Sabtu, 11 September 2021 - 20:09 WIB
loading...
Aksi Heroik Mensos Risma...
Menteri Sosial Tri Rismaharini tengah melakukan simulasi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pacitan. Foto/Ist
A A A
PACITAN - Menteri Sosial (Mensos) , Tri Rismaharini melakukan aksi heroik selamatkan warga Pacitan dari bencana tsunami. Aksi itu muncul simulasi penanganan bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur Sabtu (11/9/2021).

Di bawah guyuran hujan yang cukup lebat. Risma ikut berlari bersama warga, mendaki tempat dataran tinggi. Batas waktu untuk mencapai bukit terdekat hanya 20 menit.

"Simulasi dilakukan di Pacitan karena memang di sini diperhitungkan paling tinggi dampak dari bencana. Mudah-mudahan tidak terjadi. Tapi kalau memang terjadi diharapkan dampaknya bisa diminimalkan," kata Risma dalam paparannya di Dermaga Tamperan, Pacitan (11/09/2021).

Baca juga: Mensos Risma Mengamuk dan Marah-marah ke Sebuah Lembaga Perbankan di Jember

Simulasi melibatkan sejumlah personel dan peralatan. Diantaranya Tagana (Taruna Siaga Bencana), peralatan seperti tenda, alas tidur, permakanan, Mobil Dapur Umum Lapangan serta truk tangki air. Saat bencana terjadi, Risma menekankan pentingnya kecepatan evakuasi.

Usai mencoba proses evakuasi ia juga menyampaikan pesan kepada Tagana, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) untuk memastikan lebih detil jalur evakuasi, termasuk di tengah kota padat penduduk.

"Pastikan kalian membuat simulasi lebih detil kemana masyarakat harus menyelamatkan diri. Perhitungkan yang mengungsi adalah lanjut usia dengan waktu hanya sekitar 20 menit," kata Risma. Kepada pemerintah daerah dan pilar sosial, Risma berpesan untuk memperhatikan secara serius penyelamatan kelompok rentan, termasuk lanjut usia.

Baca juga: Dampak Pandemi, Mensos Risma Ungkap 16 Ribuan Anak Kehilangan Orang Tua

"Kasih titik di mana saja mereka tinggal. Ini akan memudahkan langkah evakuasi," tambah Risma. Di Pacitan, Risma meninjau titik-titik evakuasi yang ditentukan. Mantan Wali Kota Surabaya tersebut didampingi Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dan Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji.

Dipimpin Mensos Risma dalam sebuah pertemuan kecil, peta data dengan kondisi lapangan pinggir sungai kawasan Dusun Babakan, Desa Kembang diverifikasi. Kepada Bupati Pacitan, Risma berpesan untuk menyiapkan jalur evakuasi dan titik kumpul warga masyarakat.

Pertemuan kecil menyepakati 12 titik evakuasi warga yang menjadi informasi bagi Kemensos untuk mengirimkan bufferstock.

Kegiatan simulasi evakuasi menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pacitan tersebut merupakan bagian dari langkah mitigasi bencana. Upaya mitigasi dilakukan dengan memperhatikan hasil studi BMKG.

Menurut Risma, simulasi evakuasi masyarakat menghadapi ancaman gempa bumi dan tsunami pada hari ini merupakan bentuk langkah nyata dan serius menghadapi bencana.

Meski alat yang mampu memprediksi secara tepat kapan bencana terjadi belum ditemukan, Risma menekankan perlu upaya serius, terencana dan terorganisasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana.

"Saya juga sudah perintahkan jajaran untuk secara periodik dan terencana melakukan sosialisasi mitigasi bencana di kawasan yang rawan termasuk Pacitan," katanya.

Langkah Kemensos selanjutnya adalah membentuk Kawasan Siaga Bencana (KSB) di beberapa daerah di Selatan Jawa. Di Pacitan telah dibentuk lima KSB.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, KSB melakukan simulasi secara berkala dengan melibatkan kelompok rentan yakni perempuan, lanjut usia, penyandang disabilitas dan anak-anak.

"Pembentukan KSB di Kabupaten Pacitan dimaksudkan untuk melatih masyarakat melakukan evakuasi mandiri sebelum datang pertolongan ketika terjadi bencana" pungkas Risma.

Sementara Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyampaikan berdasarkan penelitian dan pemodelan BMKG, wilayah selatan Jawa Timur menyimpan potensi bencana gempa bumi yang cukup besar.

Daerah yang diprediksi terdampak adalah Pacitan, Tulungagung, Trenggalek, Blitar, Malang Selatan, Lumajang, dan Banyuwangi.

Dalam kegiatan simulasi ini, disimulasikan pada hari Sabtu, 11 September 2021 jam 10.00 WIB terjadi gempa bumi bermagnitudo 8,7, epicenter 300 km Tenggara Pacitan dan kedalaman 19 km.

Gempa bumi menimbulkan tsunami yang berdampak pada seluruh pesisir Jawa Timur, termasuk wilayah Pacitan. Ketinggian gelombang tsunami mencapai 25-28 meter dari muka air laut di tepi pantai. Waktu kedatangan gelombang tsunami 26 menit setelah goncangan gempa bumi.

Diperlukan waktu maksimal 5 menit untuk penyebarluasan peringatan dini, sehingga golden time (waktu tersisa untuk evakuasi) 22 menit.

Gelombang tsunami masuk maksimal 6 km ke Kota Pacitan, mencapai beberapa tempat strategis dan vital. Ketinggian air bervariasi mulai dari 22 m di wilayah pantai/pesisir, 11-17 m di wilayah bantaran sungai, 6-11 m di wilayah tengah (termasuk Alun-Alun), dan 10-12 m di Bantaran Sungai Grindulu.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1871 seconds (0.1#10.140)