Makam Gus Dur dan 9 Fakta Uniknya Jadi Destinasi Peziarah

Rabu, 08 September 2021 - 16:12 WIB
loading...
Makam Gus Dur dan 9 Fakta Uniknya Jadi Destinasi Peziarah
Istri mendiang Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid (kanan) beserta putrinya Yenni Wahid (dua kiri) dan putri-putri lainnya serta ratusan orang dari kelompok Gusdurian berziarah ke makam Gus Dur di komplek Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.Foto/dok
A A A
JOMBANG - Makam Gus Dur atau Abdurrahman Wahid menjadi salah satu destinasi para peziarah. Sebelum terjadi pandemi COVID-19, ribuan peziarah setiap hari mendatangi makam cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari tersebut.

Di makam yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Cukir, Jombang, tersebut, peziarah akan menemukan sembilan fakta unik. Kesembilan fakta unik tersebut ditulis sebagai bentuk penghormatan atas tanggal kelahiran Presiden ke-4 RI ini yaitu 7 September 1940.

Baca juga: Lapas dan Rutan di Jawa Timur Kelebihan Kapasitas hingga 110 Persen

Sebelum Gus Dur wafat dan dimakamkan Tebuireng, sudah ada makam dua pahlawan nasional di kompleks tersebut, yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dahulu, jumlah peziarah memang sudah banyak, tapi tak sebanyak sekarang.

Ketika masuk di area makam Gus Dur, peziarah bakal disambut lorong panjang yang di samping kanan-kirinya ada puluhan pedagang oleh-oleh. Dahulu, lorong itu merupakan kamar-kamar santri namun kini berubah menjadi lorong yang dilewati peziarah untuk menuju makam Gus Dur. Lokasinya sendiri terletak di sebelah pojok utara.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Kasus COVID-19 di Jawa Timur Peringkat 5 di Pulau Jawa

Berikut Sembilan fakta unik makam Gus Dur:
1. Gus Dur disemayamkan satu lokasi dengan sang kakek, KH M Hasyim Asy’ari dan ayahnya yaitu KH Wahid Hasyim di komplek Pondok Pesantren Tebuireng. Gus Dur wafat pada 31 Desember 2009.

2. Komplek Makam Gus Dur (KMGD) merupakan destinasi wisata religi bertaraf nasional bahkan internasional. Kawasan wisata religi ini ditetapkan menjadi yang terbaik pada Anugerah Wisata Jawa Timur (AWJ) 2017 untuk kategori Daya Tarik Wisata Budaya. Kawasan Wisata Religi andalan Jombang ini menyisihkan dua nominasi lain yakni Kampung Wisata Tanoker Jember dan Destinasi Wisata Ngrayudan Ngawi.

3. Wisata religi ini dikunjungi setiap hari oleh 1.000-2.000 orang peziarah. Pada hari libur pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.

4. Di makam Gus Dur ada jadwal kunjungannya, pintu masuk ditutup saat menjelang magrib. Setelah shalat isya, pintu menuju ke makam kembali dibuka, sehingga peziarah bisa menuju ke makam. Menuju ke tempat makam, peziarah juga bisa dengan leluasa duduk berdoa. Sebelum subuh pintu makam akan ditutup kembali dan baru dibuka setelah santri berangkat ke sekolah. Jadi, pertama makam dibuka mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan sesi kedua mulai pukul 20.00 hingga 03.00 WIB.

5. Di makam Gus Dur ada tulisan berbahasa China dan bahasa Indonesia yang berbunyi “Di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan (here rests a humanist).” Tulisan ini dalam empat bahasa. Yakni bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan China.

6. Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) mengelola dana ratusan juta yang didapatkan dari para pengunjung makam Gus Dur. Setiap bulan dana sumbangan yang dikumpulkan dari kotak amal mencapai Rp. 250-300 juta.

Makam Gus Dur dan 9 Fakta Uniknya Jadi Destinasi Peziarah


7. Beberapa peziarah menyempatkan diri menjumput tanah dan bunga di atas gundukan makam Gus Dur sebelum dipagar. Mereka percaya, bunga dan tanah itu mengandung berkah dan tuah. Mereka mengambil bunga dan tanah untuk dibawa pulang. Dia percaya, tanah dan bunga tersebut memiliki barokah. Melihat ulah peziarah itu, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang (2006-2020), Kiai Haji Shalahudin Wahid langsung bersikap. Dia meminta peziarah agar bersikap wajar dan meninggalkan hal-hal yang tak rasional. “Itu tidak rasional, jadi tidak usah dilakukan,” tegas dia.

8. Makam Gus Dur dikunjungi oleh politikus, masyarakat biasa, lintas agama, lintas ormas dan menjadi wisata religi teramai di Kabupaten Jombang.

9. Sepanjang jalan menuju ke makam Gus Dur dipenuhi dengan kios. Isinya beragam produk. Ada warung makan, penjualan baju muslim, aksesori, sampai berbagai macam kaset. Selain pertokoan masih ada berbagai fasilitas yang menjual jasa seperti kamar mandi dan tempat penginapan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1904 seconds (0.1#10.140)