Tertinggi se-Jabar, Presiden Jokowi Puji Capaian Vaksinasi di Sumedang
loading...
A
A
A
"Semoga seluruh masyarakat Sumedang bisa mendapatkan vaksin dan pandemi COVID-19 ini segera berakhir. Tetap jaga protokol kesehatan, salam sehat," tandasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi dalam arahannya mengatakan bahwa perkembangan kasus harian COVID-19 di Indonesia mencapai puncaknya pada Februari 2021 lalu dimana angka kasus harian mencapai 12.800 kasus per hari.
"Maret, April, Mei pernah turun secara nasional di angka 2.600 orang per hari, tapi karena mudik dan varian delta, maka meloncat hingga 56.000 di pertengahan Juli," kata Jokowi dalam kegiatan yang juga digelar secara virtual itu.
Menurut Jokowi, saat itu, Epidemiolog memperkirakan bahwa di bulan Agustus, kasus harian bisa mencapai 80.000 kasus, September 160.000 kasus, dan kalau tidak bisa mengerem bisa seperti India dimana angka kasus hariannya mencapai lebih dari 400.000 kasus.
"Alhamdulilah berkat kerja keras pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dan pusat dan semuanya (prediksi itu tidak terjadi). Saya melihat semua bergerak bersama-sama meyelesaikan ini, sehingga pada hari kemarin itu menjadi 5.400 kasus secara nasional," terang Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa angka kematian di Provinsi Jabar sangat rendah jika dibandingkan angka kematian di tingkat nasional, yakni hanya 1,95 persen.
"Tapi hati-hati Bandung ada tren kenaikan. Meskipun kecil, tapi tren ini harus dijaga. Meskipun masih jauh dengan rata-rata nasional," ujarnya.
Jokowi pun menyoroti vaksinasi di Jabar. Menurutnya, Jabar menjadi prioritas dalam program vaksinasi karena jumlah penduduknya paling besar di Tanah Air. Jokowi pun menyebutkan Sumedang sebagai contoh yang baik dalam capaian vaksinasi.
"Saya kemarin ketemu bupati dan wali kota agar vaksinnya mohon dipenuhi. Saya senang mendengar di berbagai kota stoknya akan habis. Sumedang stoknya dua hari lagi akan habis. Itu bagus. Itu yang kita inginkan. Segera habiskan," kata Jokowi
Diketahui, Presiden Jokowi dalam arahannya mengatakan bahwa perkembangan kasus harian COVID-19 di Indonesia mencapai puncaknya pada Februari 2021 lalu dimana angka kasus harian mencapai 12.800 kasus per hari.
"Maret, April, Mei pernah turun secara nasional di angka 2.600 orang per hari, tapi karena mudik dan varian delta, maka meloncat hingga 56.000 di pertengahan Juli," kata Jokowi dalam kegiatan yang juga digelar secara virtual itu.
Menurut Jokowi, saat itu, Epidemiolog memperkirakan bahwa di bulan Agustus, kasus harian bisa mencapai 80.000 kasus, September 160.000 kasus, dan kalau tidak bisa mengerem bisa seperti India dimana angka kasus hariannya mencapai lebih dari 400.000 kasus.
"Alhamdulilah berkat kerja keras pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota dan pusat dan semuanya (prediksi itu tidak terjadi). Saya melihat semua bergerak bersama-sama meyelesaikan ini, sehingga pada hari kemarin itu menjadi 5.400 kasus secara nasional," terang Jokowi.
Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa angka kematian di Provinsi Jabar sangat rendah jika dibandingkan angka kematian di tingkat nasional, yakni hanya 1,95 persen.
"Tapi hati-hati Bandung ada tren kenaikan. Meskipun kecil, tapi tren ini harus dijaga. Meskipun masih jauh dengan rata-rata nasional," ujarnya.
Jokowi pun menyoroti vaksinasi di Jabar. Menurutnya, Jabar menjadi prioritas dalam program vaksinasi karena jumlah penduduknya paling besar di Tanah Air. Jokowi pun menyebutkan Sumedang sebagai contoh yang baik dalam capaian vaksinasi.
"Saya kemarin ketemu bupati dan wali kota agar vaksinnya mohon dipenuhi. Saya senang mendengar di berbagai kota stoknya akan habis. Sumedang stoknya dua hari lagi akan habis. Itu bagus. Itu yang kita inginkan. Segera habiskan," kata Jokowi
(msd)