Kasus COVID-19 Meroket hingga 5 Ribu per Hari, Ridwan Kamil: 4 Ribu Kasus Lama

Kamis, 26 Agustus 2021 - 23:42 WIB
loading...
Kasus COVID-19 Meroket...
Pemprov Jabar dan pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan rekonsiliasi data COVID-19 untuk membersihkan data lama yang belum terlaporkan. Foto/Ilustrasi
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Pemprov Jabar tengah melakukan rekonsiliasi data bersama Satgas Penanganan COVID-19 kabupaten/kota di Jabar.

Upaya tersebut dilakukan untuk membersihkan data kasus lama, baik terkonfirmasi, sembuh, maupun meninggal dunia yang belum terlaporkan dan terverifikasi.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengungkapkan, penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang mencapai 5.000 kasus pada Selasa (24/8/2021) lalu, 4.000 kasus di antaranya ternyata merupakan kasus lama.

"Selasa kemarin, kasus Jabar hanya seribu, 4 ribu kasus lama. Makanya, kasusnya melompat," ungkapnya, Kamis (26/8/2021). Kang Emil pun mengatakan, Pemprov Jabar bersama pemerintah daerah kabupaten/kota di Jabar mulai memverifikasi kasus lama untuk dilaporkan secara bertahap.

Baca juga: Jalankan Titah Ridwan Kamil, BUMD Jabar Dukung Anies Baswedan Percepat Vaksinasi di DKI Jakarta

"Jangan kaget kalau Jabar seolah-olah ada kenaikan kasus dalam tiga hari terakhir. Itu semata-mata karena kasus lama yang mulai diverifikasi lagi," tegasnya.

Baca juga: Kisah Mengharukan, Seorang Ayah Keliling Minta Seragam Bekas Buat Sekolah Anaknya

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Setiaji mengatakan, pihaknya melakukan rekonsiliasi data dengan menyasar kota-kota besar, salah satunya Kota Depok.

Menurutnya, berdasarkan hasil rekonsiliasi, ditemukan beberapa kasus terkonfirmasi, sembuh, dan meninggal dunia yang belum di-input dalam New All Records (NAR) Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Setelah data kasus lama diverifikasi, kita sepakat meng-update data secara bertahap selama tiga hari pada 24-26 Agustus 2021, sehingga terjadi ledakan seperti itu. Ini sebenarnya lebih kepada untuk membersihkan data. Sehingga, data sesuai dengan apa yang ada di lapangan," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2438 seconds (0.1#10.140)