Pasien Isoman di Pangkep Keluhkan Tak Diberi Vitamin dan Obat
loading...
A
A
A
PANGKEP - Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri mengeluhkan tidak adanya pasokan vitamin dan obat dari Pemerintah Kabupaten Pangkep , dan tidak diberitahu perkembangan hasil swab mereka.
Hal itu dialami, Syarifuddin (70 tahun) bersama istrinya, warga Kelurahan Baru-baru, Kecamatan Pangkajene, Pangkep . Menurut anaknya, Subhan Ramadhan, bapaknya sudah 18 hari menjalani isoman.
Subhan menuturkan, bapaknya diketahui positif Covid-19 saat swab di puskesmas setempat. Sejak hari itu, petugas memerintahkan agar Syarifuddin jalani isolasi mandiri (isoman).
"Sejak disuruh isoman, mereka tidak pernah datang lagi untuk memeriksa kondisi bapak saya," kata Subhan, Kamis (19/8/2021).
"Bagaimana ini, beliau dilarang keluar tapi tidak ada perhatian, tidak pernah diberi vitamin. Cuma dilarang keluar saja," lanjutnya.
Persoalan lain yang dihadapi pasien, kata Subhan yaitu tak ada pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah pasien sudah negatif dari Covid-19 atau belum. Menurutnya, meski bapaknya sudah dua pekan lebih isolasi mandiri, namun belum berani keluar rumah.
"Kami tidak enak sama masyarakat kalau keluar rumah. Nanti dianggap sebarkan virus karena belum ada bukti kalau sudah negatif," ucapnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pangkep , dr Annas Ahmad membenarkan jika tidak ada obat maupun vitamin untuk pasien yang isoman. "Nda ada," jawabnya singkat.
Sementara untuk pemeriksaan pasien, Annas menjelaskan, pasien yang isoman rata-rata tanpa gejala sampai ringan. Sesuai protap pasien menjalani isolasi selama 10 hari ditambah tiga hari bebas gejala. Setelah itu tanpa swab kontrol sudah dinyatakan sembuh.
"Kadang-kadang memang masih ada yg positif kalo diperiksa ulang meskipun sudah melewati 10 hari tapi itu disebutkan tidak akan menular lagi. Jadi kalo tidak ada gejala dan sudah lewat 10 hari, berarti sudah bebas isolasi," tandasnya.
Kabid Kedaruratan BPBD Pangkep , Ridwan Syam mengatakan, pada awal pandemi lalu Gugus Tugas Covid-19 melalui Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangkep menyalurkan sembako buat pasien isoman dan warga yang terdampak. Namun saat ini anggaran tersebut sudah tidak ada.
"Kami di tim gugus sekarang lebih kepada penegakan protokol kesehatan atau turun menjemput pasien untuk dibawa ke RS atau ada yang meninggal," katanya singkat.
Hal itu dialami, Syarifuddin (70 tahun) bersama istrinya, warga Kelurahan Baru-baru, Kecamatan Pangkajene, Pangkep . Menurut anaknya, Subhan Ramadhan, bapaknya sudah 18 hari menjalani isoman.
Subhan menuturkan, bapaknya diketahui positif Covid-19 saat swab di puskesmas setempat. Sejak hari itu, petugas memerintahkan agar Syarifuddin jalani isolasi mandiri (isoman).
"Sejak disuruh isoman, mereka tidak pernah datang lagi untuk memeriksa kondisi bapak saya," kata Subhan, Kamis (19/8/2021).
"Bagaimana ini, beliau dilarang keluar tapi tidak ada perhatian, tidak pernah diberi vitamin. Cuma dilarang keluar saja," lanjutnya.
Persoalan lain yang dihadapi pasien, kata Subhan yaitu tak ada pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui apakah pasien sudah negatif dari Covid-19 atau belum. Menurutnya, meski bapaknya sudah dua pekan lebih isolasi mandiri, namun belum berani keluar rumah.
"Kami tidak enak sama masyarakat kalau keluar rumah. Nanti dianggap sebarkan virus karena belum ada bukti kalau sudah negatif," ucapnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pangkep , dr Annas Ahmad membenarkan jika tidak ada obat maupun vitamin untuk pasien yang isoman. "Nda ada," jawabnya singkat.
Sementara untuk pemeriksaan pasien, Annas menjelaskan, pasien yang isoman rata-rata tanpa gejala sampai ringan. Sesuai protap pasien menjalani isolasi selama 10 hari ditambah tiga hari bebas gejala. Setelah itu tanpa swab kontrol sudah dinyatakan sembuh.
"Kadang-kadang memang masih ada yg positif kalo diperiksa ulang meskipun sudah melewati 10 hari tapi itu disebutkan tidak akan menular lagi. Jadi kalo tidak ada gejala dan sudah lewat 10 hari, berarti sudah bebas isolasi," tandasnya.
Kabid Kedaruratan BPBD Pangkep , Ridwan Syam mengatakan, pada awal pandemi lalu Gugus Tugas Covid-19 melalui Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangkep menyalurkan sembako buat pasien isoman dan warga yang terdampak. Namun saat ini anggaran tersebut sudah tidak ada.
"Kami di tim gugus sekarang lebih kepada penegakan protokol kesehatan atau turun menjemput pasien untuk dibawa ke RS atau ada yang meninggal," katanya singkat.
(agn)