Strategi Bank Mandiri Hadapi Lonjakan Transaksi Digital Selama Pandemi

Senin, 09 Agustus 2021 - 06:59 WIB
loading...
Strategi Bank Mandiri Hadapi Lonjakan Transaksi Digital Selama Pandemi
Bank mandiri siap menghadapi lonjakan transaksi digital selama pandemi
A A A
SURABAYA - Selama pandemi COVID-19, digitalisasi menjadi tren dan mengalami akselerasi. Bahkan, dampak pandemi itu telah mendorong perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja.

Berdasarkan laporan Global Consumer Insights Pulse Survey dirilis PwC Juni 2021, terjadi pergeseran masif perilaku konsumsi ke aktivitias belanja online sebagai bentuk adaptasi atau respons terhadap aturan-aturan seperti social distancing, bekerja dari rumah (WFO), belajar dari rumah (PJJ), hingga larangan melakukan aktivitas di luar lainnya selama lockdown atau PPKM.

Selain faktor pandemi, pergeseran konsumsi ke arah transaksi elektronik atau digital juga didorong oleh faktor-faktor, seperti kepraktisan dan efisiensi (melalui smartphone), pilihan produk bervariasi, banyaknya promo/diskon/cashback, hingga sistem pembayaran yang mudah, cepat dan aman.

Fenomena ini semakin mendukung studi "Digital Consumers of Tomorrow, Here Today" oleh Facebook dan Bain & Company sebelumnya yang menyebutkan bahwa jumlah konsumen digital di Indonesia telah melonjak seiring dengan perubahan kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia. Studi ini memaparkan bahwa konsumen digital Indonesia bertumbuh dari 119 juta (sekitar 58% populasi) pada 2019, menjadi 137 juta (68% populasi) pada 2020.

Baca juga: Tingkatkan Literasi dan Numerasi, Mahasiswa Unusa Ciptakan Permainan Edukasi Heksama Card

Sektor perbankan merupakan salah satu sektor yang melakukan akselarasi transformasi digital tercepat dengan didorong oleh pendemi, agar bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini. Seiring dengan berkurangnya mobilitas masyarakat, teknologi di sektor perbankan pun mengambil peran untuk tetap dapat mengakomodasikan kebutuhan nasabah di situasi yang sulit ini.

Banyak analis sepakat bahwa perubahan perilaku konsumen yang semakin digital sentris ini akan menjadi kebiasaaan baru bahkan setelah pandemi berakhir. Ini menandakan bahwa akan terjadi peningkatan adopsi dan penetrasi layanan finansial dan perbankan digital.

Hal ini tercermin dari data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan bahwa nilai transaksi digital pada triwulan I dan II 2021 meningkat 39,39% secara year on year (yoy) menjadi Rp 17.901,76 triliun. Bank sentral memproyeksikan, tren transaksi ini akan meningkat 30,1% yoy mencapai Rp 35.600 triliun sepanjang tahun 2021.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sangat menyadari fenomena perubahan perilaku konsumen dalam bertransaksi selama pandemi. Bank Mandiri terus memperkuat berbagai layanan digital banking mereka, baik dengan peningkatan fitur layanan hingga berbagai program promosi menarik untuk memperkuat loyalitas nasabah sekaligus menarik nasabah baru.

Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi mengatakan, aplikasi mobile Livin' by Mandiri akan menjadi andalan dalam melayani semua kebutuhan perbankan nasabah di era digital saat ini, terlebih di tengah pandemi yang masih berlangsung dan belum diketahui pasti kapan akan berakhir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1189 seconds (0.1#10.140)