Sebelum Berupaya Bunuh Diri di Depan Balai Kota Bandung, Ketua AKAR Kirim Pesan Suara
loading...
A
A
A
BANDUNG - Aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan Ketua Harian Asosiasi Cafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat, berinisial GB, menggemparkan Bandung. Diduga, aksi nekad ini sebagai bentuk protes dilakukannya PPKM level 4 hingga 9 Agustus 2021 mendatang.
Dugaan itu didasarkan pada pesan suara yang dikirimkan GB melalui aplikasi pesan singkat WhastApp (WA), sebelum percobaan bunuh diri dilakukan. Awalnya, pesan suara itu tidak begitu dipahami, namun beberapa puluh menit kemudian baru diketahui GB melakukan percobaan bunuh diri.
"Tapi saya sebagai Ketua Harian AKAR Jabar, berharap agar PPKM ini bisa diberi kelonggaran, khususnya di Kota Bandung, beserta daerah lainnya. Sehingga teman-teman pariwisata serta lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat," kata dia.
Dia pun mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan Pemkot Bandung, yang tetap mengikuti aturan PPKM pemerintah pusat. Padahal sebelumnya pihaknya sempat mediasi dengan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, berharap ada kelonggaran.
"Per hari ini luar biasa perjuangan. Tetapi informasi yang kita ketahui khususnya di Bandung, bahwasanya tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Bahkan yang saya harapkan dari wakil wali kota kemarin, kita sudah mediasi , kang Yana siap pasang badan. Tetapi sangat disesalkan bahwasanya pemerintah Bandung tetap ikuti pemerintah pusat, tidak bisa ambil tindakan tepat," ujar dia.
Pada pesan suara itu, dia pun sempat menangis sembari menyampaikan bahwa hal ini adalah salah satu perjuangan agar pengusaha cafe dan restauran bisa buka makan ditempat dengan protokol ketat . "Perjuangan ini belum berakhir," tegasnya.
"Perjuangan terkahir ini, saya lakukan semoga apa keinginan kita yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan oleh pemerintah sehingga kita bisa makan di tempat kembali. Mendengar keluhan teman-teman saja saya sampai tidak kuat," katanya.
Berikut isi lengkap pesan suara dari GB:
"Selamat siang wartawan dan teman temen AKAR dan PHRI. Tak banyak yang bisa disampaikan. Tapi saya sebagai Ketua Harian Akar Jabar, berharap agar PPKM ini bisa diberi kelonggaran, khususnya di Kota Bandung beserta daerah lainnya. Sehingga teman pariwisata serta lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat,".
"Per hari ini luar biasa perjuangan. Tetapi informasi yang kita ketahui khususnya di Bandung bahwasanya tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Bahkan yang saya harapkan dari Wakil Wali Kota Bandung kemarin, kita sudah mediasi, kang Yana siap pasang badan. Tetapi sangat disesalkan bahwasanya pemerintah Bandung tetap ikuti pusat tidak bisa ambil tindakan tepat".
"Saya selalu pengurus, tetap memberikan yang terbaik bagi teman-teman. Perjuangan ini belum berakhir. Perjuangan terakhir ini, saya lakukan semoga apa kedinginan kita yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan oleh pemerintah sehingga kita bisa makan di tempat kembali".
"Mendengar keluhan teman-teman saja saya sampai tidak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf apabila selama ini saya kurang bisa memberi sesuatu yang terbaik buat teman-teman. Percayalah, pengorbanan ini mungkin yang terbaik bisa kami lakukan selaku pengurus. Hatur nuhun semuanya. Untuk wartawan, kami hanya ingin makan di tempat saja, gunakan protokol ketat. Tidak ada lainnya. Yang lainnya hanya mengikuti. Mohon maaf sekali lagi, semoga tindakan kira akan mendapat ridho Allah SWT....".
Baca Juga
Dugaan itu didasarkan pada pesan suara yang dikirimkan GB melalui aplikasi pesan singkat WhastApp (WA), sebelum percobaan bunuh diri dilakukan. Awalnya, pesan suara itu tidak begitu dipahami, namun beberapa puluh menit kemudian baru diketahui GB melakukan percobaan bunuh diri.
"Tapi saya sebagai Ketua Harian AKAR Jabar, berharap agar PPKM ini bisa diberi kelonggaran, khususnya di Kota Bandung, beserta daerah lainnya. Sehingga teman-teman pariwisata serta lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat," kata dia.
Dia pun mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan Pemkot Bandung, yang tetap mengikuti aturan PPKM pemerintah pusat. Padahal sebelumnya pihaknya sempat mediasi dengan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, berharap ada kelonggaran.
"Per hari ini luar biasa perjuangan. Tetapi informasi yang kita ketahui khususnya di Bandung, bahwasanya tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Bahkan yang saya harapkan dari wakil wali kota kemarin, kita sudah mediasi , kang Yana siap pasang badan. Tetapi sangat disesalkan bahwasanya pemerintah Bandung tetap ikuti pemerintah pusat, tidak bisa ambil tindakan tepat," ujar dia.
Pada pesan suara itu, dia pun sempat menangis sembari menyampaikan bahwa hal ini adalah salah satu perjuangan agar pengusaha cafe dan restauran bisa buka makan ditempat dengan protokol ketat . "Perjuangan ini belum berakhir," tegasnya.
"Perjuangan terkahir ini, saya lakukan semoga apa keinginan kita yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan oleh pemerintah sehingga kita bisa makan di tempat kembali. Mendengar keluhan teman-teman saja saya sampai tidak kuat," katanya.
Berikut isi lengkap pesan suara dari GB:
"Selamat siang wartawan dan teman temen AKAR dan PHRI. Tak banyak yang bisa disampaikan. Tapi saya sebagai Ketua Harian Akar Jabar, berharap agar PPKM ini bisa diberi kelonggaran, khususnya di Kota Bandung beserta daerah lainnya. Sehingga teman pariwisata serta lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat,".
"Per hari ini luar biasa perjuangan. Tetapi informasi yang kita ketahui khususnya di Bandung bahwasanya tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Bahkan yang saya harapkan dari Wakil Wali Kota Bandung kemarin, kita sudah mediasi, kang Yana siap pasang badan. Tetapi sangat disesalkan bahwasanya pemerintah Bandung tetap ikuti pusat tidak bisa ambil tindakan tepat".
"Saya selalu pengurus, tetap memberikan yang terbaik bagi teman-teman. Perjuangan ini belum berakhir. Perjuangan terakhir ini, saya lakukan semoga apa kedinginan kita yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan oleh pemerintah sehingga kita bisa makan di tempat kembali".
"Mendengar keluhan teman-teman saja saya sampai tidak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf apabila selama ini saya kurang bisa memberi sesuatu yang terbaik buat teman-teman. Percayalah, pengorbanan ini mungkin yang terbaik bisa kami lakukan selaku pengurus. Hatur nuhun semuanya. Untuk wartawan, kami hanya ingin makan di tempat saja, gunakan protokol ketat. Tidak ada lainnya. Yang lainnya hanya mengikuti. Mohon maaf sekali lagi, semoga tindakan kira akan mendapat ridho Allah SWT....".
(eyt)